DASAR
PEMASARAN
PENGEMBANGAN
PRODUK DAN DAUR HIDUP PRODUK
BAB VI
Nama
: Atika Setyaningsih
Kelas
: 1EB17
NPM
: 21213483
FAKULTAS EKONOMI / AKUNTANSI SI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2014
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
kita berbagai macam nikmat, sehingga aktifitas hidup yang kita jalani ini akan
selalu membawa keberkahan, baik kehidupan di alam dunia ini, terlebih lagi pada
kehidupan akhirat kelak, sehingga semua cita-cita serta harapan yang ingin kita
capai menjadi lebih mudah tercapai dan penuh manfaat.
Terima kasih sebelum dan sesudahnya saya ucapkan
kepada Dosen serta teman-teman sekalian yang telah membantu, baik bantuan
berupa moriil maupun materil, sehingga makalah ini terselesaikan dalam waktu
yang telah ditentukan.
Saya menyadari sekali, didalam penyusunan makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan serta banyak kekurangan-kekurangannya, baik dari segi tata
bahasa maupun dalam hal pengkonsolidasian kepada dosen serta teman-teman
sekalian, yang kadangkala hanya menturuti egoisme pribadi, untuk itu
besar harapan saya jika ada kritik dan saran yang membangun untuk lebih
menyempurnakan makalah-makah saya dilain waktu.
Harapan yang paling besar dari penyusunan makalah ini ialah,
mudah-mudahan apa yang saya susun ini penuh manfaat, baik untuk pribadi,
teman-teman, serta orang lain yang ingin mengambil atau menyempurnakan lagi
atau mengambil hikmah dari judul ini sebagai tambahan dalam menambah referensi
yang telah ada.
Depok, 08 Mei 2014
DAFTAR
ISI
6.1.
Strategi dan Proses Pengembangan Produk Baru
6.2.
Daur Hidup Produk
6.3.
Strategi pada Daur Hidup Produk
PENGEMBANGAN
PRODUK DAN DAUR HIDUP PRODUK
Produk baru
perusahaan mengalami rentang usia yang terbatas dan harus digantikan oleh
produk yang lebih baru. Perusahaan harus piawai dalam mengembangkan dan
mengelola produk baru. Semua produk mengalami siklus hidup sampai produk
dilahirkan, melalui beberapa fase, dan pada akhirnya mati ketika ada produk
baru yang datang dan produk baru itu dapat melayani kebutuhan konsumen dengan
lebih baik. Siklus hidup ini menghadirkan dua tantangan utama: Pertama, karena
semua produk pada akhirnya mengalami penurunan, perusahaan harus mampu
mengembangkan produk baru untuk menggantikan produk lam (tantangan pengembangan
produk baru). Kedua, perusahaan harus mampu menyesuaikan strategi pemasarannya
dalam menghadapi perubahan selera, teknologi, dan persaingan ketika produk
melewati tahap-tahap siklus hidup (tantangan strategisiklus hidup produk).
Tetapi produk baru bisa gagal-risiko inovasi sama besaranya dengan imbalannya.
Kunci bagi inovasi yang sukses terletak pada keseluruhan usaha perusahaan,
perencanaan yang kuat, dan proses pengembangan produk baru yang sistematis.
6.1.
Strategi dan Proses Pengembangan Produk Baru
Banyak
perusahaan menghadapi sebuah masalah-masalah harus menciptakan produk baru,
tetapi kemungkinan sukses sangat kecil. Secra keseluruhan, untuk menciptakan
produk baru yang berhasil, perusahaan harus memahami pelanggannya, pasarm, dan
pesaing serta mengembangkan produk yang memberikan nilai yang unggul bagi
pelanggan. Perusahaan harus mempunyai rencana produk baru yang kuat dan
mempersiapkan proses pengembangan produk baruyang sistematis untuk menemukan
dan mengembangkan produk-produk baru.
Cara Perusahaan Menemukan dan
Mengembangkan Ide Produk Baru
Pengembangan
produk baru dimulai dengan penciptaan ide. Perusahaan menemukan dan
mengembangkan ide produk baru dari berbagai sumber. Banyak ide produk baru
berasal dari sumber internal. Perusahaan mengadakan riset dan pengembangan
resmi, memilih ide dari karyawan mereka, dan mengadakan tukar pikiran dalam
rapat eksekutif. Ide lain datang dari sumber eksternal. Dengan mengadakan
survei dan kelompok fokus serta mengalisis pertanyaan dan keluhan pelanggan,
perusahaan dapat menghasilkan ide produk baru yang akan memenuhi kebutuhan
spesifik konsumen.
Perusahaan
melacak penawaran pesaing dan menginspeksi produk baru, memilih produk,
menganalisis kinerja produk, dan memutuskan apakah mereka akan memperkenalkan
yang sama atau produk yang lebih baik. Distributor dan pemesok berada dekat
dengan pasar dan dapat menyalurkan informasi tentang masalah konsumen dan
kemungkinan produk baru.
Langkah-Langkah dalam Proses
Pengembangan Produk Baru
Proses pengembangan
produk baru terdiri dari delapan secara berurutan. Proses dimulai dengan
penciptaan ide. Berikutnya penyaringan ide, yang mengurangi jumlah ide
berdasarkan kriteria perusahaan sendiri. Ide yang lolos dari tahap penyaringan
ini dilanjutkan ke tahap pengembangan konsep produk, di mana versi detail ide
produk baru dinyatakan dalam segi konsumen yang berarti. Dalam tahap
berikutnya, pengujian konsep, konsep produk baru yang diuji dengan sekelompok
konsumen sasaran untuk menentukan apakah konsep mempunyai kecocokan yang kuat
dengan konsumen. Konsep yang kuat diteruskan ke pengembangan strategi
pemasaran, di mana strategi pemasaran awal bagi produk baru dikembangkan dari
konsep produk. Dalam tahap analisis bisnis, tinjauan ulang penjualan, biaya,
dan proyeksi laba bagi produk baru dilakukan untuk menentukan apakah produk
baru itu memuaskan tujuan perusahaan. Dengan hal yang positif di sini, ide
menjadi lebih nyata melalui pengembangan produk dan pemasaran uji dan akhirnya
diluncurkan selama tahap komersialisasi.
Proses
pengembangan produk baru yang dipaparkan di atas, menunjukkan aktivitas penting
yang diperlukan untuk menemukan, mengembangkan, dan memperkenalkan produk baru.
Namun, pengembangan produk baru membutuhkan lebih dari sekedar melewati
beberapa tahapan. Perusahaan harus mengambil pendekatan yang menyeluruh untuk
mengatur proses ini. Pengembangan produk baru yang berhasil perlu berpusat pada
pelanggan, berdasarkan tim, dan usaha yang sistematis.
Pengembangan
produk baru yang berpusat pada pelanggan merupakan pengembangan produk baru
yang berfokus pada menemukan cara baru untuk memecahkan masalah pelanggan dan
memberikan pengalaman yang lebih memuaskan bagi pelanggan. Pengembangan produk
baru berdasarkan tim adalah sebuah pendekatan untuk mengembangkan produk baru
di mana berbagai departemen bekerja secara erat, melewati beberapa tahapan
dalam proses pengembangan produk baru untuk menghemat waktu dan meningkatkan
efektifitas. Terakhir, proses pengambangan produk baru haruslah secara holistik
dan sistematis daripada secara acak.
Bila tidak, sedikit ide baru yang akan naik ke permukaan, dan banyak ide bagus
akan tenggelam dan mati. Untuk menghindari masalah ini, perusahaan dapat
memasang sistem manajemen inovasi untuk mengumpulkan, meninjau, mengevaluasi
dan mengatur ide produk baru.
6.2.
Daur Hidup Produk
Daur hidup produk sangat penting untuk
diketahui oleh wirausahawan ketika memulai usaha, khususnya adalah
tahapan-tahapannya. Dalam daur hidup produk terdiri dari 4 tahapan, yaitu:
Tahap Perkenalan (Introduction)
Tahapan ini
biasanya terjadi pertumbuhan penjualan yang lambat karena produk baru
diperkenalkan ke pasar. Laba juga mungkin belum bisa menutup biaya overhead
dari keseluruhan usaha. Jadi, wirausahawan harus mempersiapkan modal yang tidak
terduga dan kesabaran yang tinggi. Satu hal yang penting dibutuhkan adalah
komitmen yang kuat untuk menumbuhkannya. Strateginya adalah inovasi dalam
strategi pemasaran dan penjualan dalam menciptakan perbedaan yang jelas antara
produknya dengan produk pesaing
Tahap pertumbuhan (Growth)
Setelah biaya
overhead mampu ditutup oleh laba yang tinggi dari tingkat penjualan yang mulai
meningkat cepat maka muncul pertumbuhan produk dan juga bisnisnya. Gunakanlah
laba yang diperoleh dengan tepat-guna dan berhematlah (Saving The Profit)
Tahap Kedewasaan (Mature)
Satu tahapan
yang telah banyak memberi tingkat penjualan yang besar, cepat, dan tinggi serta
memberikan jumlah laba yang lumayan besar. Tahapan ini harus dioptimalkan oelh
wirausahawan dengan baik
Tahap penurunan (Decline)
Tahapan ini
adalah tahapan yang paling berbahaya karena tingkat pertumbuhan laba dan laju
pertumbuhan penjualan yang mulai menurun sehingga diharapkan wirausahwan
melakukan peluncuran produk baru atau Re-positioning produk baru. Strategi yang
dibutuhkan adalah pengembangan produk baru
Berdasarkan daur
hidup produk, maka diharapkan wirausahawan mulai berhati-hati dalam memulai
bisnisnya dan mengelola usahanya mengingat bisnis dan produk juga mempunyai
daur hidup. Tahapan yang paling riskan adalah tahapan pengenalan (Introduction)
sebuah produk dan bisnis karena akan mempengaruhi hidup-matinya sebuah usaha
hal ini dikarenakan tingkat kontribusi laba yang belum cukup dan yang sering
terjadi adalah seorang wirausahawan menananmkan seluruh modalnya pada investasi
awal dan lupa bahwa dalam tahap pengenalan akan membutuhkan modal cadangan
untuk menutup kekurangan dana yang
disebabkan karena laba tidak cukup menutupi biaya yang telah dikeluarkan.
6.3 Strategi Pada Daur Hidup
Produk
Setelah
meluncurkan produk baru, manajemen menginginkan suatu produk agar menikmati
hidup yang panjang dan bahagia. Walaupun mereka tidak mengharapkan produk
terjual selamanya, perusahaan ingin mendapatkan keuntungan yang cukup untuk
menutup semua usaha dan resiko yang mereka tempuh pada saat meluncurkan produk.
Manajemen mengetahui bahwa masing-masing produk akan mempunyai siklus hidup
masing-masing, walaupun bentuk dan rentang waktunya tidak diketahui di masa
yang akan datang. Siklus hidup produk (Product life cycle) merupakan perjalanan
dari penjualan dan keuntungan produk selama masa hidupnya. Penjualan produk
tertentu mengikuti kurva bentuk S yang mencangkup lima tahap yang berbeda yaitu
pengembangan produk, pengenalan, pertumbuhan, kedewasaan, dan penurunan.
Siklus dimulai
dengan tahap pengembangan produk ketika perusahaan menemukan dan mengembangkan
ide produk baru. Tahap pengenalan ditandai dengan pertumbuhan yang lambat dan
laba yang rendahketika produk didistribusikan ke pasar. Jika berhasil, produk
memasuki tahap pertumbuhan, yang menawarkan pertumbuhan penjualan yang pesat
dan peningkatan laba. Berikutnya, tahap kedewasaan ketika pertumbuhan penjualan
melambat dan laba stabil. Terakhir, produk memasuki tahap penurunan di mana
penjualan dan laba menurun. Tugas perusahaan selama tahap ini adalah mengenali penurunan dan memutuskan
apakah perusahaan harus mempertahankan, memanen, atau menyingkirkan produk.
Dalam tahap
pengenalan, perusahaan harus memilih startegi peluncuran yang konsisten dengan
positioning produk yang di maksudkan. Banyak uang yang dibutuhkan untuk menarik
distributor dan membangun persediaan mereka dan memberitahu konsumen tentang
produk baru dan mendapatlkan percobaan. Dalam tahap pertumbuhan, perusahaan
terus mendidik konsumen dan distributor potensial. Selanjutnya perusahaan
berusaha untuk tetap memimpin persaingan dan mempertahankan pertumbuhan pasar
yang cepat dengan meningkatkan kualitas produk, menambahkan fitur dan model
produk baru, mengubah iklan dari membangun kesadaran produk menjadi membangun
keyakinan dan pembelian produk,dan menurunkan harga pada saat yang tepat untuk
menarik pembeli baru.
Dalam tahap
kedewasaan, perusahaan terus berinvestasiuntuk mendewasakan produk dan
mempertimbangkan modifikasi pasar, produk, dan bauran pemasaran. Ketika
memodifikasi pasar, perusahaan berusaha meningkatkan konsumsi produk. Ketika
memodifikasi produk, perusahaan mengubah beberapa karakteristik produk seperti
kualitas, fitur, atau gaya untuk menarik pengguna baru dan menginspirasi lebih
banyak penggunaan. Ketika memodifikasi bauran pemasaran, perusahaan berusaha
meningkatkan penjualan dengan mengubah satu atau lebih elemen bauran pemasaran.
Setelah perusahaan menyadari bahwa produk telah memasuki tahap penurunan,
manajemen harus memutuskan apakah mereka akan mempertahankan produk tanpa
perubahan, berharap perusahaan pesaing akan keluar dari pasar, memanen produk,
mengurangi biaya, dan berusaha mempertahankan penjualan, atau menyingkirkan
produk, menjualnya ke perusahaan lain atau melikuidasi produk pada harga sisa.
SUMBER :
http://arwaparwanto.blogspot.com/2011/07/pengembangan-produk-baru-dan-strategi.html
http://www.sukbis.com/product-life-cycle/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar