DASAR PEMASARAN
PENETAPAN HARGA PRODUK
BAB VIII
Nama
: Atika Setyaningsih
Kelas
: 1EB17
NPM
: 21213483
FAKULTAS EKONOMI / AKUNTANSI SI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan
Yang Maha Esa yang telah memberikan kita berbagai macam nikmat, sehingga
aktifitas hidup yang kita jalani ini akan selalu membawa keberkahan, baik
kehidupan di alam dunia ini, terlebih lagi pada kehidupan akhirat kelak,
sehingga semua cita-cita serta harapan yang ingin kita capai menjadi lebih
mudah tercapai dan penuh manfaat.
Terima kasih sebelum dan
sesudahnya saya ucapkan kepada
Dosen serta teman-teman sekalian yang telah membantu, baik bantuan berupa
moriil maupun materil, sehingga makalah ini terselesaikan dalam waktu
yang telah ditentukan.
Saya menyadari sekali,
didalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan serta banyak
kekurangan-kekurangannya, baik
dari segi tata bahasa maupun dalam hal pengkonsolidasian kepada dosen
serta teman-teman sekalian, yang kadangkala hanya menturuti egoisme
pribadi, untuk itu besar harapan saya jika ada kritik dan saran yang
membangun untuk lebih menyempurnakan makalah-makah saya dilain waktu.
Harapan yang paling besar
dari penyusunan makalah ini ialah, mudah-mudahan apa yang saya susun ini penuh
manfaat, baik untuk pribadi, teman-teman, serta orang lain yang ingin mengambil
atau menyempurnakan lagi atau mengambil hikmah dari judul ini sebagai tambahan
dalam menambah referensi yang telah ada.
Depok, 08 Mei
2014
DAFTAR ISI
8. PENETAPAN HARGA PRODUK
8.a. Pengertian dan Fungsi Harga
8.b. Faktor-Faktor yang mempengaruhui
Penetapan Harga
8.c. Kebijaksanaan dan Metode penetapan Harga
8.a.
Pengertian dan Fungsi Harga
Menurut Stanton, (1984) Harga adalah Price is valueexpressed in
terms of dollars and cens, or any other monetary medium
of exchange. yang kurang lebih memiliki arti harga
adalah nilai yang dinyatakan dalam dolar dan sen atau medium moneter lainnya
sebagai alat tukar.
Menurut Basu Swastha
(1986: 147) Harga diartikan sebagai Jumlah uang (kemungkinan ditambah barang)
yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta
pelayanannya.
Menurut
menurut Alex S Nitisemito (1991:55) Harga diartikan sebagai nilai
suatu barang atau jasa yang diukur dengan sejumlah uang dimana berdasarkan nilai
tersebut seseorang atau perusahaan bersedia melepaskan barang atau jasa yang
dimiliki kepada pihak lain.
Harga merupakan satuan moneter atau
ukuran lainnya (termasuk barang dan jasa) yang ditukarkan agar
memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan suatu barang atau jasa, Tjiptono
(2001 : 151). Dan harga merupakan unsur satu–satunya dari unsur
bauran pemasaran yang memberikan pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan di
banding unsur bauran pemasaran yang lainnya (produk, promosi dan distribusi).
Konsep dan Peranan Harga
“Pada tingkat harga,
bila manfaat yang dirasakan konsumen meningkat, maka nilainya akan meningkat
pula, Demikian pula pada tingkat harga tertentu, nilai suatu barang atau jasa
akan meningkat seiring dengan meningkatnya manfaat yang dirasakan”
Asumsi :
• Harga bisa diungkapkan dengan berbagai istilah
: misalnya Iuran, tarif, Sewa,
Bunga, Komisi, Upah, Gaji, Honorarium
dsb.
• Harga merupakan komponen yang berpengaruh
langsung pada laba perusahaan :
Laba =
Pendapatan
Total – Biaya
Total (
Harga per unit x Kuantitas yg terjual) – ( Biaya Tetap).
· Disudut pandang konsumen harga seringkali digunakan
sebagai indikator Nilai, bilamana harga tsb. dihubungkan dengan
manfaat yang dirasakan atas suatu barang atau jasa.
·
|
Nilai (value) di-definisikan sebagai rasio antara manfaat
yg dirasakan terakhir. Harga dapat
dirumuskan :
Peranan
Harga
Ada dua Peranan Utama
Dalam Proses Pengambilan
Keputusan Para Pembeli
1. Peranan Alokasi Dari Harga :
• Fungsi harga dalam membatu para pembeli untuk
memutuskan cara memperoleh manfaat
atau utilitas tertinggi yg diharapkan
berdasarkan daya beli.
• Dapat membantu pembeli untuk memutuskan cara
mengalokasikan daya belinya pada
berbagai jenis barang dan jasa.
• Dapat membandingkan harga dari berbagai
alternatif yang tersedia.
• Memutuskan alokasi dana yang dikehendaki.
2. Peranan Informasi dari Harga :
Ø Fungsi harga dalam mendidik konsumen
mengenai faktor-faktor produk, seperti kualitas
Ø Membantu pembeli dalam situasi dimana pembeli
mengalami kesulitan untuk menilai faktor Produk/ manfaat secara abjektif
Sasaran Penetapan Harga
1. Berorientasi pada Laba
- Untuk mencapai target
laba investasi laba penjualan bersih
- Untuk memaksimalkan
laba
2. Berorientasi Pada Penjualan;
- Untuk meningkatkan
Penjualan
- Untuk mempertahankan
atau meningkatkan bagian pasar dan penjualan
3. Berorientasi Pada Status Quo, yaitu ;
- Untuk menstabilkan
laba
- Untuk menangkal
Persaingan
Faktor-faktor Yang
Mempengaruhi Penetapan Harga :
1.
Permintaan Produk
2.
Reaksi Pesaing
3.
Bauran Pemasaran
4.
Target dan Bagian
saham pasar
5.
Biaya untuk
memproduksi
Tujuan Penetapan Harga
1. Tujuan Berorientasi pada Laba
v Dalam era persaingan global, kondisi yang
dihadapi semakin kompleks dan semakin banyak variabel yang berpengaruh terhadap
daya saing setiap perusahaan, sehingga tidak mungkin suatu perusahaan dapat
mengetahui secara pasti tingkat harga yang dapat menghasilkan laba maksimum.
v Oleh karena itu ada pula perusahaan yang
menggunakan pendekatan target laba, yakni tingkat laba yang sesuai atau pantas
sebagai sasaran laba.
v Ada dua jenis target laba yang biasa
digunakan, yaitu target marjin dan target ROI (Return
On Investment)
2. Tujuan Berorientasi pada Volume
v Selain tujuan berorientasi pada laba, ada pula
perusahaan yang menetapkan harganya berdasarkan tujuan yang berorientasi pada
volume tertentu atau yang biasa dikenal dengan istilah volume pricing
objective.
v Harga ditetapkan sedemikian rupa agar dapat
mencapai target volume penjualan atau pangsa pasar.
v Tujuan ini banyak diterapkan oleh
perusahaan-perusahaan penerbangan.
3. Tujuan Berorientasi pada Citra
v
Citra
(image) suatu perusahaan dapat dibentuk melalui strategi penetapan harga.
- Perusahaan dapat
menetapkan harga tinggi untuk membentuk atau mempertahankan citra prestisius.
- Sementara itu harga
rendah dapat digunakan untuk membentuk citra nilai tertentu (image of value),
misalnya dengan memberikan jaminan bahwa harganya merupakan harga yang terendah
di suatu wilayah tertentu.
- Pada hakekatnya baik
penetapan harga tinggi maupun rendah bertujuan untuk meningkatkan persepsi
konsumen terhadap keseluruhan bauran produk yang ditawarkan perusahaan.
4. Tujuan Stabilisasi Harga
- Dalam pasar yang
konsumennya sangat sensitif terhadap harga, bila suatu perusahaan
menurunkan harganya,
maka para pesaingnya harus menurunkan pula harga mereka.
- Kondisi seperti ini
yang mendasari terbentuknya tujuan stabilisasi harga dalam industri-industri
tertentu (misalnya minyak bumi).
- Tujuan stabilisasi
dilakukan dengan jalan menetapkan harga untuk mempertahankan hubungan yang stabil
antara harga suatu perusahaan dan harga pemimpin industri (industry leader).
5. Tujuan-tujuan lainnya
- Harga dapat pula
ditetapkan dengan tujuan mencegah masuknya pesaing, mempertahankan loyalitas
pelanggan, mendukung penjualan ulang, atau menghindari campur tangan
pemerintah.
8.b. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penetapan
Harga
a. Faktor
Internal
1) Tujuan
Pemasaran Perusahaan ;
(makimalisasi laba;
mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan; meraih pangsa pasar yang besar;
menciptakan kepeminpinan dlm hal kualitas; mengatasi persaingan; melaksanakan
tanggung jawab sosial ; dll.)
2) Strategi
Buran Pemasaran
;
(harga perlu dikoordinasikan dan saling
menduung dengan bauran pemasaran lainya yaitu pruduk, ditribusi dan
promosi )
3) Biaya
;
(merupakan faktor ygpaling menetukan harga
minimalyang harus ditetapkan agar perusahaan tdk mengalami kerugian, dalam hal
ini biaya tetap dan variabel)
4) Organisasi
;
- Manajemen perlu memutuskan siapa di dalam organisasi yang
harus menetapkan harga.
- Setiap perusahaan menangani masalahpenetapan harga
menurut caranya masing-masing.
- Pada perusahaan kecil, umumnya harga ditetapkan oleh
manajemen puncak.
- Pada perusahaan besar, seringkali masalah penetapan harga
ditangani oleh devisi atau
manajer
suatu lini produk.
- Dalam pasar Industri, para wiraniaga diperkenankan untuk
bernegoisasi dengan pelanggannya guna menetapkan rentang (range) harga
tertentu.
- Dalam indutri penetapan harga merupakan
faktor kunci (misalnya perusahaan minyak, penerbangan luar angkasa)
biasanya setiap perusahaan memiliki departemen penetapan harga tersendiri yang
bertanggung jawab kepada dept. Pemasaran atau manajemen puncak.
- Pihak-pihak lain yang mempunyai pengaruh terhadap
penetapan harga adalah manajer penjualan, manajer produksi, manajer
keuangan dan akuntan
b. Faktor
Ekternal
1) Sifat
Pasar dan Permintaan; setiapperusahaan perlu memahami sifat dan permintaan yang
dihadapinya, apakah termasuk pasar persingan sempurna, persaingan monopolistik,
oligopoli, atau monopoli. Faktor lain yang tdk kalah pentingnya adalah
elastisitas permintaan
2) Persaingan;(
Porter )
Ada lima kekuatan pokok yang berpengaruh dalam persaingan
suatu industri :
a. Persaingan
dalam industri yang bersangkutan
b. Pruduk
Substitusi
c. Pemasok
d. Pelanggan
dan
e. Ancaman-ancaman
baru
yg
dibutuhkan untuk menganalisis karakteritik persaingan yg dihadapi :
a. Jumlah
Perusahaan dalam Industri
b. Ukuran
relatif setiap anggota dalam Industri
c. Deferensiasi
Produk
d. Kemudahanuntuk
memasuki industri yg bersangkutan
Tujuan Penetapan
Harga
Pada dasarnya ada empat jenis tujuan penetapan harga, yaitu :
1) Berorientasi pada Laba, bahwa setiap
perusahaan selalu memilih harga yang dapat menghasilkan laba yang paling tinggi
atau sering disebut ”maksimisasi laba”.
2) Berorientasi pada Volume, bahwa penetapan
harga sedemikian rupa agar dapat mencapai tingkat volume penjualan tertentu,
nilai penjualan atau pangsa pasar tertentu.
3) Berorientasi pada citra (image), bahwa penetapan harga tertentu dapat
membentuk citra perusahaan, misalnya menetapkan harga tinggi dapat membentuk
citra perusahaan yang prestisius, sementara menetapkan harga rendah
memungkinkan menjaga nilai perusahaan tertentu (menjaga harga yang terendah di
suatu daerah).
4) Berorientasi pada Stabilitas Harga, hal ini
dilakukan untuk mempertahankan hubungan yang stabil antara suatu perusahaan dan
harga pemimpin industri (industry leader).
8.c. Kebijaksanaan dan Metode Penetapan Harga
Ada beberapa metode yang dapat digunakan sebagai rancangan dan variasi, dalam
penetapan harga menurut Marras (1999: 181-185), harga dapat ditentukan atau
dihitung :
1) Harga didasarkan pada biaya total ditambah
laba yang diinginkan (cost plus pricing method).
2) Harga yang berdasarkan pada keseimbangan
antara permintaan dan suplai.
3) Penetapan harga pasar yang ditetapkan atas
dasar kekuatan pasar.
4) Harga yang berdasarkan keseimbangan antara
suplai dan permintaan.
5) Penetapan harga atas dasar kekuatan pasar.
Penyesuaian-Penyesuain Khusus Terhadap Harga
Penyesuaian khusus
terhadap harga menurut daftar (list price) terdiri atas :
a. Diskon,
Diskon merupakan
potongan harga yang diberikan oleh penjual kepada pembeli sebagai penghargaan
atas aktivitas tertentu dari pembeli yang menyenagkan bagi penjual. Dalam
strategi pemasaran dikenal empat bentuk diskon,yaitu
1) diskon kuantitas,
2) diskon musiman,
3) diskon kas (cash discount),
4) trade discount.
b. Allowance
Seperti halnya dengan
diskon, allowance merupakan pengurangan dari harga menurut daftar (list price)
kepada pembeli karena adanya aktivitas-aktivitas
tertentu yang dilakukan pembeli.
Ada tiga bentuk
allowance yang b iasa digunakan ,yaitu:
1) Trade-in Allowance
2) Promotional Allowance
3) Product Allowance
c. Penyesuaian Geografis (Geographical
Adjustment)
1) Penyesuaian geografis merupakan penyesuaian
terhadap harga yang dilakukan oleh produsen atau juga wholesaler sehubungan
dengan biaya transportasi produk dari penjual ke pembeli.
2) Biaya transportasi ini merupakan salah satu
unsur penting dalam biaya variable total, yang tentunya akan menentukan harga
akhir yang harus dibayar oleh pembeli.
Strategi
Penetapan Harga
Secara garis besar
strategi penetapan harga dapat dikelompokan menjadi8 kelompok, yaitu:
a. Strategi penetapan harga produk baru
b. Strategi penetapan harga produk yang sudah
mapan.
c. Strategi fleksibilitas harga
d. Strategi penetapan harga lini produk
e. Strategi leasing
f. Strategi bundling-pricing
g. Strategi kepemimpinan harga
h. Strategi penetapan harga untuk membentuk
pangsa pasar
Strategi Penetapan Harga Produk Baru
- Harga yang ditetapkan
atas suatu produk baru harus dapat memberikan pengaruh yang baik bagi
pertumbuhan pasar.
- Selain itu juga
sedapat mungkin mencegah timbulnya persaingan sengit .
- Pada hakikatnya ada
dua strategi pokok dalam menetapkan harga produk baru, yaituskimming
pricing dan penetration pricing.
Skimming Pricing
– Strategi ini merupakan strategi yang
menetapkan harga tinggi pada suatu produk baru.
– Biasanya strategi ini dilengkapi dengan
aktivitas promosi yang gencar.
– Produk-produk yang harganya ditetapkan dengan
strategi ini, diantaranya produk-produk yang berkaitan dengan teknologi baru (seperti stereo set, telpon
selular,perangkat keras computer, dan lain-lain).
Tujuan strategi ini
pada dasarnya adalah:
1. Untuk melayani para pelanggan yang tidak
terlalau sensitive terhadap harga, selagi persaingan belum ada.
2. Untuk menutup biaya-biaya promosi dan riset
dan pengembangan secepat mungkin melalui marjin yang besar.
3. Untuk membatasi permintaan hingga tingkat yang
tidak melampaui kapasitas produksi perusahaan.
4. Untuk berjaga-jaga terhadap kemungkinan
terjadinya kekeliruan dalam penetapan harga, karena akan jauh lebih mudah
untuk menurunkan harga awal yang dirasakan konsumen terlampau mahal daripada
menaikan harga awal yang terlalu murah agar dapat menutup semua biaya yag
dikeluarkan.
Skimming pricing
ccocok digunakan dalam situasi sebagai berikut:
1. Produk baru memiliki karakteristik unik/khas
yang sangat diharapkan /disukaikonsumen dan tidak ada atau hanya sedikit tersedia produk
substitusi.
2. Cukup banyak pelanggan yang bersedia untuk
membeli produk pada tingkat harga awal yang tinggi. Biasanya pelanggan yang
termasuk kategori ini adalah mereka yang berpenghasilan tinggi dan suka
mengikuti trend.
3. Sifat permintaan yang dihadapi tidak pasti.
4. Perusahaan telah mengeluarkan dana sangat
besar untuk riset dan pengembangan suatu produk baru.
5. Harga awal yang tinggi tersebut tidak akan
menjadi daya tarik bagi masuknya para pesaing. Disamping itu ada hambatan masuk
bagi pesaing,misalnya berupa hak paten.
6. Pelanggan menginterpretasikan harga tinggi
sebagai indicator kualitas yang tinggi.
7. Bila produk baru yang dihasilkan sangat
inovatif sehingga pasar diperkirakan memerlukan waktu lama sebelum memasuki
tahap kedewasaan dalam PLC.
Penetration Pricing
¨ Dalam strategi ini harga ditetapkan relatif
rendah pada tahap awal product life cycle (PLC).
¨ Tujuannya adalah agar dapat meraih pangsa
pasar yang besar dan sekaligus menghalangi masuknya para pesaing.
¨ Dengan harga yang rendah,maka perusahaan dapat
pula mengupayakan tercapainya skala ekonomis dan menurunya biaya per unit.
¨ Stategi ini memiliki perspektif jangka
panjang,dimana laba jangka pendek dikorbankan demi tercapainya keunggulan kompetitif yang
berkelanjutan.
¨ Ada beberapa situasi yang sesuai dengan penerapan
stategi ini,di antaranya:
1. Produk yang dihasilkan memiliki daya tarik
tertentu bagi pasar.
2. Banyak segmen pasar yang sensitive terhadap
harag.
3. harga awal yang rendah mengurangi minat
pesaing untuk memasuki pasar.
4. Biaya produksi per unit dan biaya pemasaran
menurun drastic seiring dengan meningkatkan volume produksi.
¨ Hasil yang dapt diperoleh dari strategi ini
adalah tingkat penjualan dan pangsa pasar yang tinggi, dan skala ekonomis yang
pada gilirannya menyebabkan biaya menjadi lebih rendah dan daya saing
perusahaan semakin besar.
¨ Ada empat bentuk harga yang biasanya
dipergunakan dalam penetration pricing,yaitu:
1. Harga yang dikendalikan (restrained
price)
Restrained price
adalah harga yang ditetapkan dengan tujuan untuk mempertahankan tingkat harga
tertentu selama periode inflasi. Dalam hal ini kondisi lingkungan menjadi dasar
dalam menentukan tingkat harga yang ditetapkan.
2. Elimination price
Elimination price merupakan harga yang
ditentukan pada suatu tingkat tertentu yang dapat menyebabkan pesaing-pesaing
tertentu (terutama yang kecil) keluar dari persaingan.
3. Promotion price
Promotion price adalah harga yang ditetapkan
rendah dengan kualitas yang relatif sama,dengan tujuan untuk mempromosikan
produk tertentu.
4. Keep-out Price
Keep out Price adalah harga yang ditetapkan
pada suatu tingkat tertentu sehingga dapat mencegah para pesaing memasuki
pasar.
Strategi Penetapan
Harga Produk yang Sudah Mapan
factor yang
menyebabkan suatu perusahaan harus selalu meninjau kembali strategi penetapan
harga produk-produknya yang sudah ada di pasar
a. Adanya perubahan dalam lingkungan pemasaran,
misalnya ada pesaing besar yang menurunkan harganya.
b. Adanya pergeseran permintaan, misalnya terjadi
perubahan selera konsumen.
Memiliki tiga
alternative strategi, yaitu :
1. Mempertahankan Harga,
Strategi ini
dilaksanakan dengan tujuan mempertahankan posisi dalam pasar (misalnya pangsa
pasar dan profitabilitas perusahaan) dan untuk meningkatkan citra yang baik di
masyarakat
Ada beberapa
persyaratan atau kondisi yang sesuai untuk menerapkan strategi ini,diantaranya:
1. Pasar yang dilayani perusahaan tidak
terpengaruh oleh perubahan lingkungan.
2. Ada ketidakpastian berkaitan dengan reaksi
pelanggan dan pesaing terhadap perubahan harga.
3. Image masyarakt terhadap perusahaan dapat
ditingkatkan dengan merespon permintaan atau pendapat public untuk
mempertahankan harga.
2. Menurunkan Harga,
Ada tiga alasan yang
mendorong suatu perusahaan perlu menurunkan harga
1. Strategi defensive, dimana perusahaan memotong
harga guna menghadapi persaingan yang semakin ketat
2. Strategi ofensif, dimana perusahaan berusaha
memenangkan persaingan.
¨ Hal ini erat hubungannya dengan konsep kurva
pengalaman yang intinya menyatakan bahwa biaya perusahaan akan menurun dalam
persentase terentu setiap kali pengalamannya berlipat ganda.
¨ Hal ini mengandung makna bahwa perusahaan yang
memiliki pengalaman lebih banyak akan memiliki tingkat biaya yang lebih rendah
daripada perusahaan yang pengalamannya masih terbatas.
¨ Biaya yang rendah ini akan sangat
menguntungkan. Karena dapat menghasilkan laba besar.
3. Respon terhadap kebutuhan pelanggan yang
disebabkan oleh perubahan lingkungan.
¨ Adanya inflasi yang berkelanjutan dan tingkat
harga yang semakin melonjak dapat menyebabkan konsumen menjadi sensitive
terhadap harga dan setiap alternative produk yang ada.
¨ Mereka menjadi semakin selektif dalam
berbelanja.
¨ Oleh karena itu, agar perusahaan bisa mendapatkan perhatian dari konsumen,
maka ia perlu menurunkan harganya.
3. Menaikan Harga
¨ Menaikan harga produk biasanya dilakukan
dengan tujuan untuk mempertahankan profitabilitas dalam periode inflasi,
mengambil keuntungan dari diferensiasi produk ( baik diferensiasi riil maupun
diferensiasi persepsi) atau untuk melakukan segmentasi pasar yang dilayani.
¨ Dalam situasi inflasi, harga perlu disesuaikan
bila perusahaan bermaksud untuk mempertahankan profitabilitasnya.
¨ Hal ini karena semua elemen dan jenis biaya
menjadi meningkat pada periode inflasi.
¨ Secara konseptual, peningkatan harga yang
dilakukan harus ditetapkannya pada suatu tingkat yang memungkinkan besarnya
laba sama, baik sebelum maupun adanya inflasi.
Strategi Fleksibilitas Harga
Strategi fleksibilitas
harga terdiri atas dua macam strategi, yaitu
a. Strategi Satu Harga (Harga Tunggal)
- Dalam strategi ini,
perusahaan membebankan harga yang sama kepada setiap pelanggan yang membeli
produk dengan kualitas dan kuantitas yang sama pada kondisi yang sama pula
(termasuk syarat penjualannya sama).
- Strategi ini sering
dijumpai pada perusahaan-perusahaan yang melakukan distribusi massa dan
penjualan massa.
- Tujuan strategi ini
adalah untuk mempermudah keputusan penetapan harga dan untuk
mempertahankan goodwill serta menjalin hubungan baik dengan
semua pelanggan (karena tak satupun pelanggan yang mendapatkan harga khusus
atau dianggap lebih penting daripada pelanggan yang lain).
Ada beberapa
persyaratan yang perlu dipenuhi guna melaksanakan strategi ini,
– Perlu adanya analisis secara terperinci
mengenai posisi perusahaan dan struktur biaya bila dibandingkan dengan industri
secara keseluruhan
– Dibutuhkan informasi yang berkaitan dengan
variabilitas harga pada penawaran harga yang sama kepada setiap orang
– Perlu pemahaman atas skala ekonomis yang
tersedia bagi perusahaan
– Dibutuhkan informasi tentang harga
kompetitif,yaitu harga yang sanggup dibayar oleh pelanggan
Hasil yang diharapkan
dari implementasi strategi satu harga meliputi empat aspek pokok,yaitu:
1) Biaya penjualan dan biaya administrasi yang
semakin menurun.
2) Marjin laba yang konstan .
3) Image pelanggan yang baik terhadap perusahaan.
4) Pertumbuhan pasar yang stabil.
b. Strategi Penetapan Harga Fleksibel.
Fleksibilitas dapat
dilakukan dengan jalan menetapkan harga yang berbeda pada pasar yang berlainan
atas dasar lokasi geografis, waktu penyampaian/pengiriman,atau kompleksitas
produk yang di harapkan.
1. Strategi penetapan harga fleksibel merupakan
strategi pembebanan harga yang berbeda kepada pelanggan yang berbeda untuk
produk yang kualitasnya sama.
2. Tujuan strategi ini adalah untuk memaksimalkan laba jangka
panjang dan memberikan keluwesan dengan jalan memungkinkan setiap
pentesuaian,baik kebawah maupun k eats terhadap harga.
3. Penyesuaian harga sangat tergantung pada
tingkat persaingan yang dihadapi (harga pesaing),hubungan dengan pelanggan,dan
seberapa besar pelanggan bersedia membayar untuk produk tersebut
(termasuk didalamnya kemampuan tawar-menawar pelanggan).
4. Penetapan harga fleksibel banyak diterapkan
dalam kalangan saluran distribusi,penjualan langsung produk-produk
industrial,dan pada penjualan eceran produk-produk yang mahal,serta dalam
pemasaran homogeneous shopping products (McCarthy dan Perreault,1995).
Strategi ini mengandung
beberapa kelemahan, :
1. Pertama, seorang pelanggan yang mengetahui
bahwa ada orang lain yang menikmati harga lebih murah untuk mendapatkan bauran
pemasaran yang sama akan merasa tidak puas.
2. Kedua, apabila konsumen mengetahui bahwa tawar-menawar
dapat menguntungkan mereka, maka mereka akan meluangkan lebih bnyak waktu guna
menawar harga barang. Hal ini bisa mempengaruhi biaya penjualan.
3. Ketiga adalah sebagian besar wiraniaga
akan terbiasa melakukan penurunan harga. Ini mengurangi peranan harga sebagai
alat persaingan dan menyebabkan turunnya harga.
Persyaratan yang perlu diperhatikan dalam strategi penetapan
harga fleksibel :
1. Perusahaan memiliki segala informasi yang
dibutuhkan untuk mengimplementasikan strategi penetapan harga fleksibel.
Biasanya strategi ini di implementasikan dengan salah satu dari empat cara
berikut:
– Berdasarkan pasar (segmen pasar maupun lokasi
geografis),
– Berdasarkan produk,
– BErdasarka timing,
– Berdasarkan teknologi.
2. Perlu dilakukan analisis customer-value
terhadap produk
3. Penekanan lebih besar pda marjin laba daripada
volume penjualan
4. Pemantauan terhadap reaksi persaingan terhadap
perubahan harga dimasa lampau.
Hasil yang diharapkan dari
implementasi strategi ini adalah :
1. Peningkatan laba jangka pendek
2. Peningkatan penjualan yang mengarah pada
peningkatan pangsa pasar perusahaan.
Stategi Penetapan Harga Lini Produk
a. Strategi ini dilakukan dengan jalan menetapkan
harga suatu lini produk berdasarkan hubungan dan dampak setiap produk terhadap
lininya, apakah kompetitif atau komplementer.
b. Tujuannya adalah untuk memaksimalkan laba dari
keseluruhan lini produk.
Persyaratan yang perlu
dipertimbangkan:
a. Untuk produk yang ada dalam
lini, strategi akan disusun berdasarkan kontribusi produk terhadap pangsa
rata-rata dari biaya overhead dan biaya langsung.
b. Untuk produk baru, analisis pasar/produk
akan menentukan apakah produk tersebut akan menguntungkan. Penetapan harga
kemudian menjadi fungsi dari biaya sasaran laba,pengalaman,dan persaingan
eksternal.
Hasil yang diharapkan
meliputi:
1. Skedul penetapan harga seimbang dan konsisten
diantara berbagai lini produk.
2. Laba jangka panjang yang semakin besar.
3. Kinerja lini secara keseluruhan yang lebih
baik.
Strategi
Leasing
a. Leasing merupakan suatu kontrak persetujuan
antara pemilik aktiva (lessor) dan pihak kedua yang memanfaatkan aktiva
tersebut (lessee) untuk jangka waktu tertentu dengan tingkat return tertentu.
b. Dewasa ini objek leasing meliputi :
a. Apartemen,
b. Kantor,rumah,
c. Mobil,
d. Kompueter,
e. Mesin Fotokopi,
f. Bahkan Bangunan Pabrik.
c. Kontrak leasing umumnya memberikan hak kepada
lessee untuk memperbaharui kontrak sewa untuk periode mendatang atu bahkan
memberikan hak untuk membeli aktiva tersebut.
d. Pihak lessee mendapatkan manfaat,yaitu dapat
menggunakan suatu aktiva tanpa harus membeli sendiri.
e. Sedangkan pihak lessor mendapatkan uang sewa
secara periodic. Kadangkala lessor juga mensyaratkan pembayaran biaya
pemeliharaan,pajak,dan asuransi.
Ada dua jenis leasing
yang sering dijumpai,yaitu :
¨ Operating lease,yaitu leasing yang jangka waktunya dapat
dibatalkan dan biasanya jangka waktu tersebut lebih singkat daripada umur
ekonomis aktiva yang dileasingkan.
• Contohnya mesin fotokopi,computer,word
prosesor,mobil.
¨ Financial lease,yaitu leasing dalam jangka panjang dan tidak dapat dibatalkan
dalam financial lease, lessee diwajibkan untuk membayar sewa sampai akhir
umur ekonomis aktiva.
Financial lease
terdiri atas 3 bentuk,yaitu:
1. Sale and leaseback
• Dalam perjanjian sale and
leaseback, perusahaan menjual aktivanya kepada pihaklain,kemudian pihak
pembeli tersebut mrnyewakan kembali aktiva tersebut kepada perusahaan.
• Manfaat bentuk leasing ini adalah bahwa
perusahaan memperoleh penjualan aktiva tersebut (tambahan dana yang dapat
digunakan untuk keperluan lain) dan masih dapat menggunakan aktiva tersebut
selama jangka waktu perjanjian leasing meskipun kepemilikannya telah beralih
kepada pihak lain.
2. Direct Leasing
• Dalam direct leasing, lessee menggunakan
aktiva yang memang tidak memiliki sebelumnya.
• Contoh perusahaan yang menerapkan strategi ini
adalah IBM dan Xerox yang menyewakan komputer dan mesin fotokopi.
3. Leveraged Leasing
• Leverage leasing merupakan bentuk leasing
untuk pembiayaan aktiva yang memerlukan pengeluaran investasi yang besar.
• Dalam leveraged leasing ada tiga pihak yang
terlibat,yaitu lessee, lessor, dan pemberi pinjaman.
• Pihak lessor memperoleh aktiva dengan cara
berhutang kepada pihak ketiga (pemberi pinjaman ).
Tujuan dari strategi
leasing ini adalah:
1. Untuk meningkatkan pertumbuhan pasar dengan
menarik pelanggan yang tidak mampu membeli sekaligus.
2. Untuk merealisasikan laba jangka panjang yang
lebih besar,karena biaya produksi diamortisasikan secara penuh. Biaya sewa
mwrupakan laba.
3. Untuk meningkatkan aliran kas.
4. Agar dapat memperoleh aliran laba yang stabil.
5. Untuk menghindari risiko kerugian akibat
keusangan teknologi.
Menerapkan strategi
leasing dengan suksesnya beberapa persyaratan. diantaranya adalah:
1. Perusahaan memiliki sumber keuangan yang
dibutuhkan untuk melanjutkan produksi yang selanjutnya akan digunakan
untuk penjualan ataun lease dimasa yang akan dating.
2. Perusahaan melakukan perhitungan yang memadai
ats tingkat lease dan periode minimum leasing sehingga jumlah total yan
dibayarkan oleh lessee lebih kecil daripada bila dibayar secara angsuran
bulanan padapenjualan sekaligus.
3. Lessor memiliki kemampuan untuk menyamai
perkembangan produk yang mungkin dapat membuat produk leassor usang.
Melalui implementasi
strategi ini diharapkan akan diperoleh hasil yang berupa:
1. Peningkatan pangsa pasar karena pelanggan
perusahaan juga mencakup mereka yang tidak jadi membeli produk.
2. Penghasilan yang konsisten selama
bertahun-tahun.
3. Aliran kas yang lebih besar karena biaya pajak
penghasilan yang lebih rendah dari penghapusan depresiasi.
Peningkatan penjualan
bila pelanggan melaksanakan hak opsi pembelian mereka.
Referensi : http://ikokz14.blogspot.com/2013/10/makalah-penetapan-harga.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar