PENGANTAR BISNIS
BISNIS INTERNASIONAL
BAB XIV
Nama : Atika Setyaningsih
Kelas :
1EB17
NPM :
21213483
FAKULTAS EKONOMI / AKUNTANSI SI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kita berbagai macam nikmat, sehingga aktifitas hidup yang kita
jalani ini akan selalu membawa keberkahan, baik kehidupan di alam dunia ini,
terlebih lagi pada kehidupan akhirat kelak, sehingga semua cita-cita serta
harapan yang ingin kita capai menjadi lebih mudah tercapai dan penuh manfaat.
Terima kasih sebelum dan sesudahnya saya ucapkan kepada Dosen serta teman-teman sekalian yang telah
membantu, baik bantuan berupa moriil maupun materil, sehingga makalah ini
terselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan.
Saya menyadari sekali, didalam penyusunan makalah
ini masih jauh dari kesempurnaan serta banyak kekurangan-kekurangannya, baik dari segi tata bahasa maupun
dalam hal pengkonsolidasian kepada dosen
serta teman-teman sekalian, yang kadangkala hanya menturuti egoisme pribadi, untuk itu besar
harapan saya jika ada kritik dan saran
yang membangun untuk lebih menyempurnakan makalah-makah saya dilain
waktu.
Harapan yang paling besar dari penyusunan makalah
ini ialah, mudah-mudahan apa yang saya susun ini penuh manfaat, baik untuk
pribadi, teman-teman, serta orang lain yang ingin mengambil atau menyempurnakan
lagi atau mengambil hikmah dari judul ini sebagai tambahan dalam menambah
referensi yang telah ada.
Jakarta, 05 November 2013
DAFTAR
ISI
Kata
Pengantar…………………………………………………………………………………………...
Daftar
Isi ………………………………………………………………………………………………....
BAB
I. Pendahuluan
…………………………………………………..………………………………....
A.
Latar
Belakang………………………………………….…………………………………….
B.
Rumusan
Masalah…………………………………………………………………………….
BAB
II. Pembahasan…………………………………………………………………………………..…
A.
Sejarah
Bisnis Internasional. …….….……….………………………………………………..
·
Pengertian
Bisnis Internasional………………………………………………………...
·
Ruang
Lingkup Bisnis Internasional…………………………………………………...
·
Kekuatan-Kekuatan
yang Mendasari Bisnis Internasional...............................................
·
Karateristik
Bisnis Internasional……………………………………………….............
·
Bidang
Kegiatan Bisnis Internasional…………………………………………………..
·
Ruang Lingkup Perdagangan Internasional…………………………………….............
·
Faktor Pendorong……………………………………………………………….........
·
Manfaat Perdagangan Internasional……………………………………………...........
BAB
III. Penutup……………………………………………………………………..…………………..
A.
Kesimpulan……………………………………………………….…………………………..
Daftar
Pustaka …………………………………………………………………..……………………….
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Masalah perdagangan adalah masalah yang sering diperbincangkan di setiap
negara. Perekonomian sebuah negara
erat kaitannya dengan sistem dan pengelolaan aktivitas perdagangan, baik yang
bersifat nasional maupun internasional.
Dalam makalah ini penyusun akan membahas perdagangan internasional. Definisi perdagangan internasional yaitu perdagangan yang dilakukan
penduduk suatu negara dengan penduduk dari negara lain berdasarkan kesepakatan
kedua belah pihak. Di berbagai negara, perdagangan ini menjadi faktor utama
untuk meningkatkan GDP.
Jika melihat sejarahnya, perdagangan internasional sudah dilakukan ribuan
tahun lalu. Tapi, dampak terhadap kepentingan ekonomi, kepentingan sosial, dan
kepentingan politik baru dapat dirasakan beberapa abad lalu. Perdagangan
internasional ternyata juga membawa dampak terhadap sektor-sektor lainnya,
seperti mendorong industrialisasi, mempengaruhi kemajuan di bidang transportasi, globalisasi, serta lahirnya perusahaan multinasional.
Perdagangan internasional bisa dikatakan kompleks dan berbelit-belit jika
dibandingkan penyelenggaraan perdagangan di dalam negeri. Hal ini disebabkan
oleh batas-batas politik serta kenegaraan yang akhirnya sedikit menghambat transaksi perdagangan, misalnya adanya bea, tarif, dan jatah barang impor.
1.2
Tujuan Makalah
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah
sebagai berikut:
1. Agar mahasiswa mengetahui bagaimana sejarah dan
ruang lingkup bisnis internasional.
2. Agar mahasiswa mengetahui bagaimana runang lingkup
perdagangan internasional.
3. Agar mahasiswa termotivasi untuk melakukan bisnis
1.3
Manfaat
Adapun manfaat dari pembuatan makalah ini adalah
sebagai berikut:
1. Penyusun dapat mengetahui bagaimana sejarah dan rung
lingkup bisnis internasional.
2. Penyusun dapat mengetahui bagaimana ruang lingkup
dan manfaat perdagangan internasional.
3. Penyusun termotivasi untuk mulai melakukan bisnis.
BAB II
PEMBAHASAN
3.1
Sejarah Bisnis Internasional
Sebelum
masehi pedagang Venezia dan Yunani mengirim wakil-wakil ke luar negeri untuk
menjual barang-barang mereka. Tahun 1600 British East India Company, sebuah
perusahaan dagang yang baru dibentuk, mendirikan cabang-cabang di luar negeri
di seluruh Asia. Pada saat yang sama sejumlah perusahaan Belanda yang di bentuk
pada tahun 1590 membuka rute-rute perjalanan ke timur bergabung untuk membentuk
Dutch East India Company dan juga membuka kantor-kantor cabang di Asia. Para
pedagang colonial Amerika mulai beroprasi dengan model yang sama pada tahun
1700an.
Contoh-contoh
investasi langsung luar negeri Amerika yang mula-mula adalah
perkebunan-perkebunan Inggris yang dibentuk oleh Colt Fire Arms and Ford yang
didirikan sebelum perang saudara. Namun kedua operasi itu gagal hanya setelah
beberapa tahun kemudian.
Perusahaan
Amerika pertama yang berhasil memasuki produksi luar negeri adalah pabrik yang
didirikan di Skotlandia oleh Singer Sewling Machine pada tahun 1868. Pada tahun
1880, Singer telah menjadi organisasi dunia dengan organisasi penjualan luar
negeri yang luar biasa dan beberapa pabrik pemanufakturan di luar negeri.
Perusahaan-perusahaan lainnya segera menyusul, dan pada tahun 1914 paling
sedikit 37 perusahaan amerika memiliki fasilitas produksi di dua atau tiga
lokasi di luar negeri.
Tahun 1919, General Electric mulaimenanamkan modal di luar negeri.Tahun
1920, General Motor and Chryslermelakukan operasi luar negeri.
3.2
Pengertian Bisnis Internasional
Menurut Rugman dan Hodgetss ”International
business is the study of transactions taking place across national borders for
the purpose of satisfying the needs of individuals and organizations”.
Menurut Griffin dan Pustay “Internatioal
business transactions between parties from more than one country is part of
international business”.
Ball dan Wendell “Bisnis internasional
merupakan bisnis yang kegiatan-kegiatannya melewati batas-batas Negara.
Definisi ini tidak hanya termasuk perdagangan internasional dan pemanufakturan
di luar negeri, tetapi juga industri jasa yang berkembang d bidang-bidang
seperti transportasi, pariwisata, perbankan, periklanan, konstruksi,
perdagangan eceran, perdagangan besar dan komunikasi masa”.
Bisnis internasional adalah bisnis yang
melibatkan penyeberangan batas-batas Negara.
3.3
Beberapa Pengertian Bisnis Berdasarkan Ruang
Lingkup
Bisnis Domestik
yaitu bisnis yang secara nyata ditujukan pada aktivitas bisnis dalam negeri.
Bisnis Internasional
yaitu bisnis yang bertindak lebih jauh lagi dari bisnis domestik dan bikan
sekedar pemasaran ekspor akan tetapi jauh terlibat dalam lingkingan pemasaran
dalam negara tempat perusahaan tadi melakukan usaha.
Bisnis Multinasional
yaitu bisnis yang dimulai dengan memfokuskan pada pemanfaatan pengalaman dan
produk perusahaan lalu perusahaan menyadari perbedaan dan keuikan lingkungan
dalam negara tadi dan menentukan peranan baru untuk hal itu sendiri, melakukan
adaptasi pemasaran perusahaan pada kebutuhan dan keinginan yang unik dari
pelanggan negara itu.
Bisnis Global atau
Transnasional yaitu bisnis yang memfokuskan pada
pemanfaatan aset, pengalaman, dan produk perusahaan secara global dan melakukan
penyesuaian pada apa yang benar-benar unik berbeda dalam setiap negara.
Hakikat Bisnis Internasional
Seperti
tersebut diatas bahwa Bisnis internasional merupakan kegiatan bisnis yang
dilakukan melewati batas – batas suatu Negara. Transaksi bisnis seperti ini
merupakan transaksi bisnis internasional. Adapun transaksi bisnis yang
dilakukan oleh suatu Negara dengan Negara lain yang sering disebut sebagai
Bisnis Internasional (International Trade). Dilain pihak transaksi bisnis itu
dilakukan oleh suatu perusahaan dalam sutu Negara dengan perusahaan lain atau
individu di Negara lain disebut Pemasaran Internasional atau International
Marketing. Pemasaran internasional inilah yang biasanya diartikan sebagai
Bisnis Internasional, meskipun pada dasarnya ada dua pengertian. Jadi kita
dapat membedakan adanya dua buah transaksi Bisnis Internasional yaitu :
Perdagangan
Internasional (International Trade)
Dalam hal
perdagangan internasional yang merupakan transaksi antar Negara itu biasanya
dilakukan dengan cara tradisional yaitu dengan cara ekspor dan impor. Dengan
adanya transaksi ekspor dan impor tersebut maka akan timbul “NERACA PERDAGANGAN
ANTAR NEGARA” atau “BALANCE OF TRADE”. Suatu Negara dapat memiliki Surplus
Neraca Perdagangan atau Devisit Neraca Perdagangannya. Neraca perdagangan yang
surplus menunjukan keadaan dimana Negara tersebut memiliki nilai ekspor yang
lebih besar dibandingkan dengan nilai impor yang dilakukan dari Negara partner
dagangnya. Dengan neraca perdagangan yang mengalami surplus ini maka apabila
keadaan yang lain konstan maka aliran kas masuk ke Negara itu akan lebih besar
dengan aliran kas keluarnya ke Negara partner dagangnya tersebut. Besar
kecilnya aliran uang kas masuk dan keluar antar Negara tersebut sering disebut
sebagai “NERACA PEMBAYARAN” atau “BALANCE OF PAYMENTS”. Dalam hal ini neraca
pembayaran yang mengalami surplus ini sering juga dikatakan bahwa Negara ini
mengalami PERTAMBAHAN DEVISA NEGARA. Sebaliknya apabila Negara itu mengalami
devisit neraca perdagangannya maka berarti nilai impornya melebihi nilai ekspor
yang dapat dilakukannya dengan Negara lain tersebut. Dengan demikian maka
Negara tersebut akan mengalami devisit neraca pembayarannya dan akan menghadapi
Pengertian perdagangan internasional dengan perusahaan
internasional sering dikacaukan atau sering dianggap sama saja, akan tetapi
seperti kita lihat dalam uraian diatas ternyata memang berbeda. Perbedaan utama
terletak pada perlakuannya dimana perdagangan internasinol dilakukan oleh
Negara sedangkan pemasaran internasional adalah merupakan kegiatan yang
dilakukan oleh perusahaan. Disamping itu pemasaran internasional menentukan
kegiatan bisnis yang lebih aktif serta lebih progresif dari pada perdagangan
internasional.
Alasan
Melaksanakan Bisnis Internasional
Suatu Negara ataupun suatu perusahaan melakukan transaksi
bisnis internasional baik dalam bentuk perdagangan internasional pada umunya
memiliki beberapa pertimbangan ataupun alasan. Pertimbangan tersebut meliputi
beberapa alasan atau pertimbangan. Pertibangan tersebut meliputi pertimbangan
ekonomis, politis ataupun social budaya bahkan tidak jarang atas dasar
petimbangan militer. Bisnis internasional memang tidak dapat dihindarkan karena
sebenarnya tidak ada satu Negara pun didunia yang dapat mencukupi seluruh
kebutuhan negerinya dari barang-barang atau produk yang dihasilkan oleh Negara
itu sendiri. Tidak ada suatu Negara pun yang dapat memenuhi 100% swasembada.
Hal ini disebabkan karena terjadinya penyebaran yang tidak merata dari sumber
daya baik dari sumber daya alam modal maupun sumber daya manusia.
Ketidakmeratanya sumber daya tersebut akan mengakibatkan adanya keunggulan
terstentu baik suatu Negara tertentu yang memiliki sumber daya tertentu pula.
Sebagai contoh Negara Australia yang memiliki daratan yang sangat luas yang
memiliki jumlah pendusuk yang sangat sedikit., sebaliknya Negara Hong Kong yang
memiliki daratan yang sangat sempit tapi jumlah penduduknya yang sangat padat.
Kesuburan tanah juga tidak akan sama antara Negara yang satu dengan yang lain
ada suatu negeri yang cocok untuk tanaman tertentu sedangkan Negara yang lainnya
boleh dikatakan tidak mungkin untuk menanam tanaman yang sangat dibutuhkan oleh
manusia itu. Keadaan ini yang menentukan dilaksanakan bisnis ataupun
perdagangan internasional. Oleh karena itu, maka dapat kita lihat beberapa
alasan untuk melaksanakan bisnis internasional antara lain berupa :
1. Spesialisasi antar bangsa – bangsa
Dalam hubungan dengan keunggulan atau kekuatan tertentu
beserta kelemahannya itu maka suatu Negara haruslah menentukan pilihan
strategis untuk memproduksikan suatu komoditi yang strategis yaitu :
a. Memanfaatkan semaksimal mungkin kekuatan yang ternyata
benar-benar paling unggul sehingga dapat menghasilkannya secara lebih efisien
dan paling murah diantara Negara-negara yang lain.
b. Menitik beratkan pada komoditi yang memiliki kelemahan
paling kecil diantara Negara-negara yang lain
c. Mengkonsentrasikan perhatiannya untuk memproduksikan
atau menguasai komoditi yang memiliki kelemahan yang tertinggi bagi negerinya
Ketiga strategi tersebut berkaitan erat dengan adanya dua buah konsep keunggulan yang dimiliki oleh suatu Negara ketimbang Negara lain dalam satu ataupun beberapa bidang tertentu, yaitu :
Ketiga strategi tersebut berkaitan erat dengan adanya dua buah konsep keunggulan yang dimiliki oleh suatu Negara ketimbang Negara lain dalam satu ataupun beberapa bidang tertentu, yaitu :
· Keunggulan absolute (absolute advantage)
Suatu negara dapat dikatakan memiliki keunggulan absolut
apabila negara itu memegang monopoli dalam berproduksi dan perdagangan terhadap
produk tersebut. Hal ini akan dapat dicapai kalau tidak ada negara lain yang
dapat menghasilkan produk tersebut sehingga negara itu menjadi satu-satunya
negara penghasil yang pada umumnya disebabkan karena kondisi alam yang
dimilikinya, misalnya hasil tambang, perkebunan, kehutanan, pertanian dan
sebagainya. Disamping kondisi alam, keunggulan absolut dapat pula diperoleh
dari suatu negara yang mampu untuk memproduksikan suatu komoditi yang paling
murah di antara negara-negara lainnya. Keunggulan semacam ini pada umumnya
tidak akan dapat berlangsung lama karena kemajuan teknologi akan dengan cepat
mengatasi cara produksi yang lebih efisien dan ongkos yang lebih murah.
Potensi Pasar
Internasional
Potensi pasar seperti telah diuraikan pada bab yang
terdahulu adalah ditentukan oleh tiga faktor yaitu struktur penduduk, daya beli
serta pola konsumsi masyarakat. Dalam hal pasar Internasional inipun potensi
pasar Internasional juga ditentukan oleh ketiga faktor tersebut hanya saja
dalam hal ini diberlakukan untuk negara lain.
Tahap-Tahap
Dalam Memasuki Bisnis Internasional
Perusahaan yang memasuki bisnis internasional pada
umumnya terlibat atau melibatkan diri secara bertahap dari tahap yang paling
sederhana yang tidak mengandung resiko sampai dengan tahap yang paling kompleks
dan mengandung risiko bisnis yang sangat tinggi. Adapun tahap tersebut secara
kronologis adalah sebagai berikut :
1. Ekspor Insidentil
1. Ekspor Insidentil
2. Ekspor Aktif
3. Penjualan Lisensi
4. Franchising
5. Pemasaran di Luar Negeri
6. Produksi dan Pemasaran di Luar Negeri
3.4
Kekuatan-Kekuatan yang Mendasari Bisnis
Internasional
Kekuatan
yang mendasari bisnis internasional berorientasi pada manajemen oriented.
Orientasi adalah asumsi atau keyakinan, yang seringkali tidak disadari,
mengenai sifat dunia ini. Dalam hal ini ada tiga orientasi yang menjadi pedoman
dalam bisnis internasional yaitu etnosentris, polisentris, geosentris yang
kemudian diperluas menjadi regiosentris.
Etnosentris
adalah suatu asumsi atau keyakinan bahwa negeri asal sendirilah yang unggul.
Dalam perusahaan etnosentris, operasi di luar negeri dianggap kurang penting
dibandingkan domestik dan terutama dilakukan untuk melempar kelebihan produksi
domestik.
Polisentris
adalah keyakinan yang didasari bahwa setiap negara unil dan berbeda serta cara
utuh meraih sukses di setiap negara adalah menyesuaikan diri dengan perbedaan
unik dari setiap negara. Dalam tahap polisentris, anak perusahaan didirikan di
pasar luar negeri. Setiap anak perusahaan bekerja secara independen dan
menetapkan tujuan dan rencana pemasaran sendiri. Pemasaran diorganisasikan
dengan dasar negara per negara, dengan setiap negara mempunyai kebijakan
pemasaran unik sendiri.
Regiosentrisdan Geosentris
adalah perusahaan memandang wilayah regional dan seluruh dunia sebagai suatu
pasar dan mencoba mengembangkan strategi pemasaran terpadu regional atau dunia.
Regiosentris merupakan orientasi geosentris yang terbatas pada suatu wilayah
regional artinya manajemen harus mempunyai suatu pandangan dunia ke arah
wilayah regional, tapi akan memandang sisa dunia dengan orientasi etnosentris
atau polisentris, atau kombinasi keduanya.
3.5
Karateristik Bisnis Internasional
Ø Transaksi lebih dari dua
negara, yang tidak terbatas pada perusahaan multinasional, tetapi ada juga UKM
yang terlibat; Umumnya dipimpin oleh Multinational Enterprise (MNEs) ;
Ø Aktivitas inti yang
diselenggarakan: Export, Import,FDI, Franchising, Licencing, Joint Ventures ;
Ø Sistem legal di antara negara
berbeda, memaksa satunegara atau lebih untuk menyesuaikan perilakumereka dengan
hukum yang berlaku;
Ø Menggunakan mata uang berbeda-beda ;
Ø Budaya negara-negara berbeda,
memaksa setiappihak untuk menyesuaikannya;
Ø Ketersediaan sumber-sumber yang
berbeda di tiap negara, suatu negara mungkin hanya memiliki Internasional
Business By Rusdin 15 sumber daya alam
yang lebih
3.6Bidang Kegiatan Bisnis Internasional
- Lingkungan Domestik, termasuk sosio ekonomi,
sosio cultural, politik, hokum, pemerintahan, persaingan ,fisik, tenaga
kerja, keuangan, teknologi.
- Lingkungan Luar Negeri, termasuk sosio
ekonomik, sosio cultural, politik, tenaga kerja, keuangan, teknologi dan
lingkungan ekonomi.
-
3.7 Ruang Lingkup Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional berhubungan dengan berbagai kegiatan, seperti:
Ø Perpindahan barang dan jasa dari satu negara ke nagara lain atau disebut dengan istilah transfer of
goods and services.
Ø Perpindahan modal melalui penanaman modal asing dari luar negeri ke dalam negeri (transfer
of capital).
Ø Perpindahan tenaga kerja yang mempengaruhi pendapatan devisa suatu negara. Dalam proses ini pelu adanya pengawasan mekanisme yang
sering disebut transfer of labour.
Ø Perpindahan teknologi melalui cara
pendirian pabrik-pabrik di negara lain. Kegiatan ini disebut transfer of
technology.
Ø Perdagangan
internasional yang dilakukan dengan penyampaian informasi tentang kepastian
adanya bahan baku dan pangsa pasar atau yang disebut dengan transfer of
data
ekonomi
internasional menyangkut beberapa hal yang berkaitan dengan negara seperti :
-
Mobilitas faktor produksi seperti tenaga kerja dan modal yang relatif lebih
sukar (imobilitas faktor produksi)
-
sistem keuangan, perbankan, bahasa, kebudayaan serta politik yang berbeda
faktor-faktor poduksi yang dimiliki (faktor endowment) berbeda sehingga dapat
menimbulkan perbedaan harga barang yang dihasilkan.
Oleh
karena itu pada dasarnya ekonomi internasional membahas tentang ketergantungan
ekonomi antar negara yang pada dasarnya dipengaruhi dan mempengaruhi hubungan
politik, sosial, budaya dan militer antar negara.
3.8 Faktor Pendorong
Faktor-faktor
yang menyebabkan suatu negara melakukan perdagangan internasional adalah:
- Dalam rangka memenuhi
kebutuhan barang dan jasa.
- Untuk mendapatkan keuntungan
serta meningkatkan pendapatan negara.
- Terdapat perbedaan kualitas
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mengolah sumber daya ekonomi.
- Terjadi kelebihan produk di
dalam negeri sehingga diperlukan market baru untuk memasarkan produk
tersebut.
- Sumber daya alam, iklim, tenaga kerja, budaya, dan jumlah penduduk yang tidak sama di setiap
negara sehingga terjadi perbedaan hasil produksi serta adanya keterbatasan
produksi.
- Adanya permintaan barang
yang sama atau selera yang
sama.
- Adanya keinginan kerja sama antarnegara.
- Lahirnya era globalisasi.
3.9 Manfaat Perdagangan Internasional
Banyak sekali manfaat perdagangan internasional yang dirasakan oleh setiap
negara, yaitu:
- Setiap negara akan
mendapatkan barang yang tidak ada atau tidak diproduksi di negeri sendiri.
Dengan demikian, negara tersebut dapat memenuhi kebutuhannya.
- Suatu negara akan mendapat keuntungan dari spesialisasi.
- Suatu negara dapat
memperluas pasar dan meningkatkan keuntungan.
- Transfer teknologi modern.
Setiap negara dapat mempelajari teknik produksi yang lebih efisien serta manajemen yang lebih modern.
BAB III
PENUTUP
Bisnis internasional adalah
bisnis yang melibatkan penyeberangan batas-batas Negara.Kekuatan yang mendasari
bisnis internasional berorientasi pada manajemen oriented. Orientasi adalah
asumsi atau keyakinan, yang seringkali tidak disadari, mengenai sifat dunia
ini. Dalam hal ini ada tiga orientasi yang menjadi pedoman dalam bisnis
internasional yaitu etnosentris, polisentris, geosentris yang kemudian
diperluas menjadi regiosentris.
Perdagangan internasional
berhubungan dengan berbagai kegiatan, seperti: Perpindahan barang dan jasa dari satu negara ke nagara lain atau disebut dengan istilah transfer of
goods and services.Perpindahan modal melalui penanaman modal asing dari luar negeri ke dalam negeri (transfer
of capital).Perpindahan tenaga kerja yang mempengaruhi pendapatan devisa suatu negara. Dalam proses ini pelu adanya pengawasan mekanisme yang
sering disebut transfer of labour.Perpindahan teknologi melalui cara pendirian pabrik-pabrik di negara lain. Kegiatan ini disebut transfer
of technology.Perdagangan internasional yang dilakukan
dengan penyampaian informasi tentang kepastian adanya bahan baku dan pangsa
pasar atau yang disebut dengan transfer of data
Lingkungan
Domestik, termasuk sosio ekonomi, sosio cultural, politik, hokum, pemerintahan,
persaingan ,fisik, tenaga kerja, keuangan, teknologi.
Lingkungan
Luar Negeri, termasuk sosio ekonomik, sosio cultural, politik, tenaga kerja,
keuangan, teknologi dan lingkungan ekonomi.
DAFTAR PUSTAKA
Rusdin 2002
Internasional: Teori Masalah dan Kebijakan Internasional Business By Rusdin 5
Rusdin, 2002.
Bisnis Teori, Masalah, Kebijakan. Bandung: Alfabeta
Rusdin, 2002.
Bisnis Internasional: dalam Pendekatan Praktik. Bandung: Alfabeta
Hill, Chales W. L., 2000. Global
Business Today. New Jersey: PrenticeHall International.
Jepma and Andre Rhoen, 1996. International
Trade: A BusinessPerspective. New York: Addison-Wesley Longman Publishing.
Keegan, Warreen J, and Mark S. Green,
2000. Global MarketingManagement.. 6th Ed. New Jersey. Prentice Hall
Intenational
Kotabe, Masaaki, 1992. Global
Sourcing Strategy: R & D,Manufactirung, and Marketing Interfaces. New
York: Quorum Books.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar