PENGANTAR BISNIS
TEKNIK ANALISIS MERAMALKAN KAS PERUSAHAAN
BAB XII
Nama : Atika Setyaningsih
Kelas :
1EB17
NPM : 21213483
FAKULTAS EKONOMI / AKUNTANSI SI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kita berbagai macam nikmat, sehingga aktifitas hidup yang kita
jalani ini akan selalu membawa keberkahan, baik kehidupan di alam dunia ini,
terlebih lagi pada kehidupan akhirat kelak, sehingga semua cita-cita serta
harapan yang ingin kita capai menjadi lebih mudah tercapai dan penuh manfaat.
Terima kasih sebelum dan sesudahnya saya ucapkan kepada Dosen serta teman-teman sekalian yang telah
membantu, baik bantuan berupa moriil maupun materil, sehingga makalah ini
terselesaikan dalam waktu yang telah
ditentukan.
Saya menyadari sekali, didalam penyusunan makalah
ini masih jauh dari kesempurnaan serta banyak kekurangan-kekurangannya, baik dari segi tata bahasa maupun
dalam hal pengkonsolidasian kepada dosen
serta teman-teman sekalian, yang kadangkala hanya menturuti egoisme pribadi, untuk itu besar
harapan saya jika ada kritik dan saran
yang membangun untuk lebih menyempurnakan makalah-makah saya dilain waktu.
Harapan yang paling besar dari penyusunan makalah
ini ialah, mudah-mudahan apa yang saya susun ini penuh manfaat, baik untuk
pribadi, teman-teman, serta orang lain yang ingin mengambil atau menyempurnakan
lagi atau mengambil hikmah dari judul ini sebagai tambahan dalam menambah
referensi yang telah ada.
Jakarta, 05 November 2013
Atika Setyaningsih
DAFTAR
ISI
Kata
Pengantar……………...……………………………………………………………………............
Daftar
Isi ………………………………………………………………………………………………....
BAB
I. Pendahuluan
…………………………………………………..…………………………............
A.
Latar Belakang…………………..............................................................................................
B.
Rumusan Masalah……………………………………………………………………….........
BAB
II. Pembahasan…………………………………………………………………………………..….
A.
Keuangan
perusahaan……………....………………………………………………...............
B.
Estimasi
penjualan............…………………………………………………………………….
C.
Estimasi
produksi…………………………………………………………………………......
D.
Estimasi
pembelian bahan langsung…………………………………………………………....
E.
Estimasi
pemakaian bahan langsung…………………………………………………………...
F.
Upah
Langsung……………………………………………………………………….............
G.
Estimasi
beban fabrikase……………………………………………………………...............
H.
Estimasi
harga pokok penjualan………………………………………………………….........
I.
Estimasi
beban penjualan………………………………………………………………...........
J.
Estimasi
beban administrasi…………………………………………………………………....
K.
Estimasi
laba rugi……………………………………………………………………………..
L.
Estimasi
kas……………………………………………………………..................................
BAB
III. Penutup…………………………………………………………………....................................
A.
Kesimpulan………………………………………………………………...............................
Daftar
Pustaka …………………………………………………………………………………...............
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di era perdagangan bebas
saat ini, setiap perusahaan mengalami persaingan yang sangat ketat. Intensitas
persaingan dan jumlah pesaing yang meningkat, membuat perusahaan dituntut untuk
memperhatikan kebutuhan dan keinginan konsumen serta memenuhi harapan konsumen
dengan cara memberikan pelayanan yang lebih memuaskan dari para pesaing. Dengan
demikian, hanya perusahaan yang berkualitas yang dapat bersaing dan menguasai
pasar.
Setiap perusahaan dituntut
untuk membuat pelanggan merasa puas dengan memberikan penawaran dan pelayanan
yang lebih baik, mengingat perusahaan harus mampu untuk mempertahankan posisi
pasarnya ditengah persaingan yang semakin ketat. Untuk memenangkan persaingan,
perusahaan harus mampu memberikan kepuasan pada pelanggan.
Kepuasan pelanggan merupakan
faktor yang sangat menentukan dalam pemasaran, sebaliknya kekecewaan pelanggan
dalam memberi layanan bisa menjadikan kehancuran perusahaan di masa mendatang.
Dewasa ini perhatian terhadap kepuasan pelanggan atau ketidakpuasan pelanggan
semakin besar.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa arti defisit itu
sendiri?
2. Laporan mengenai
perdagangan yang mengalami defisit per tahunnya!
3. Cara mengatasi
perdagangan yang mengalami defisit!
BAB II
PEMBAHASAN
TEKNIK ANALISIS MERAMALKAN KAS PERUSAHAAN
A. PENGERTIAN
Teknik
analisis meramalkan kas perusahaan adalah tehnik untuk mengetahui keadaan sehat
atau tidaknya kas pada perusahaan di masa mendatang ataupun sekarang.
Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi :
Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi :
• Neraca
• Laporan laba rugi
• Laporan perubahan ekuitas
• Laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan berupa laporan arus kas
• Laporan laba rugi
• Laporan perubahan ekuitas
• Laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan berupa laporan arus kas
atau
laporan arus dana
• Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral
• Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral
dari laporan keuangan
Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah aktiva, kewajiban,dan ekuitas. Sedangkan unsur yang berkaitan dengan pengukuran kinereja dalam laporan laba rugi adalah penghasilan dan beban. Laporan posisi keuangan biasanya mencerminkan berbagai unsur laporan laba rugi dan perubahan.
Pemakai
Laporan Keuangan :
• Investor
• Karyawan
• Pemberi Pinjaman
• Pemasok dan Kreditor usaha lainnya
• Pelanggan
• Pemerintah
• Masyarakat
• Investor
• Karyawan
• Pemberi Pinjaman
• Pemasok dan Kreditor usaha lainnya
• Pelanggan
• Pemerintah
• Masyarakat
1. Keuangan Perusahaan :
Keuangan Perusahaan di
bagi menjadi 3 :
· Devestasi : ivestasi adalah pengurangan beberapa jenis aset
baik dalam bentuk finansial atau barang, dapat pula disebut penjualan dari bisnis yang dimiliki oleh perusahaan. Ini adalah kebalikan
dari investasi pada aset yang baru.
Motif :
Perusahaan
memiliki beberapa motif untuk divestasi.
Pertama, sebuah
perusahaan akan melakukan divestasi (menjual) bisnis yang bukan merupakan
bagian dari bidang operasional utamanya sehingga perusahaan tersebut dapat
berfokus pada area bisnis terbaik yang dapat dilakukannya. Sebagai contoh,
Eastman Kodak, Ford Motor Company, dan banyak perusahaan lainnya telah menjual
beragam bisnis yang tidak berelasi dengan bisnis utamanya.
Motif kedua untuk divestasi
adalah untuk memperoleh keuntungan. Divestasi menghasilkan keuntungan yang
lebih baik bagi perusahaan karena divestasi merupakan usaha untuk menjual
bisnis agar dapat memperoleh uang. Sebagai contoh, CSX
Corporation melakukan divestasi untuk berfokus pada bisnis utamanya yaitu
pembangunan rel kereta api serta bertujuan untuk memperoleh keuntungan sehingga
dapat membayar hutangnya pada saat ini.
Motif ketiga bagi
divestasi adalah kadang-kadang dipercayai bahwa nilai perusahaan yang telah
melakukan divestasi (menjual bisnis tertentu mereka) lebih tinggi daripada
nilai perusahaan sebelum melakukan divestasi. Dengan kata lain, jumlah nilai
aset likuidasi
pribadi perusahaan melebihi nilai pasar bila dibandingkan
dengan perusahaan pada saat sebelum melakukan divestasi. Hal ini memperkuat
keinginan perusahaan untuk menjual apa yang seharusnya bernilai berharga
daripada terlikuidasi pada saat sebelum divestasi.
Motif keempat untuk
divestasi adalah unit bisnis tersebut tidak menguntungkan lagi. Semakin jauhnya
unit bisnis yang dijalankan dari core competence perusahaan, maka kemungkinan
gagal dalam operasionalnya semakin besar.
Metode Divestasi :
Beberapa perusahaan
menggunakan teknologi untuk memfasilitasi proses divestasi beberapa divisi. Mereka mempublikasikan informasi tentang divisi
mana saja yang ingin mereka jual pada situs resmi mereka sehingga dapat dilihat
oleh perusahaan lain yang sekiranya tertarik untuk membeli divisi tersebut.
Sebagai contoh, Alcoa telah mendirikan sebuah online showroom yang menampilkan
divisi yang mereka jual. Dengan melakukan komunikasi secara online, Alcoa telah
mengurangi biaya yang dibutuhkan untuk membiayai divisi yang bergerak pada
hotel, usaha transportasi, dan urusan pertemuan.
· Hak Memesan Efek
Terlebih Dahulu.
Hak
Memesan Efek Terlebih Dahulu (Bahasa Inggris: Rights Issue) atau disingkat
HMETD dalam pasar modal Indonesia adalah hak
yang diperoleh para pemegang saham
yang namanya telah terdaftar dalam daftar pemegang saham suatu perseroan terbatas
untuk menerima penawaran terlebih dahulu apabila perusahaan sedang menjalani
proses emisi
atau pengeluaran saham-saham dari saham portopel atau saham
simpanan. Hak tersebut diberikan dalam jangka waktu 14 hari terhitung sejak
tanggal penawaran dilakukan dan jumlah yang berhak diambil seimbang dengan
jumlah saham yang mereka miliki secara proporsional.
· Kebangkrutan.
Kebangkrutan adalah
ketidakmampuan yang dinyatakan secara legal oleh individu atau organisasi untuk
membayar kreditur mereka.
Kebangkrutan
telah dicatat di Perjanjian Lama
dan Timur Jauh.
B. ESTIMASI
PENJUALAN
Estimasi penjualan merupakan ramalan unit dan nilai uang penjualan suatu perusahaan. Penyusunan perencanaan keuangan apabila disajikan dengan benar, maka informasi tersebut akan berguna bagi pihak manajemen perusahaan dalam rangka pengembangan usaha yang dilakukan. Apabila perencanaan keuangan dilakukan tepat maka pihak manajemen perusahaan dapat berusaha secara maksimal untuk pencapaian tujuan yang telah di tentukan.
C. ESTIMASI PRODUKSI
Estimasi produksi adalah anggaran penjualan yang disesuaikan pada perubahan persediaan yang ada.
D. ESTIMASI PEMBELIAN BAHAN LANGSUNG
Estimasi ini didapatkan melalui
pembelian barang secara langsung, baik berupa langsung maupun sistem online.
estimatis ini sangat menguntungkan bagi penjual maupun pembeli. karena penjual
bisa memprodukan barang dagangannya dengan cara sistem online, dan si
pembeli juga dapat lebih menghuntungkan dan menghematkan.
karena pembeli tidak perlu
meluangkan waktu yang lama untuk datang dan pergi ke sana. Cukup hanya dengan
berada di depan komputer dan memilih barang mana yang akan di belinya. lalu
mentransferkan jumlah uang yang sudah tertera, dengan cara seperti itu pihak
pembeli maupun pihak penjual dapat memperolehkan keuntungan.
E. ESTIMASI PEMAKAIAN
BAHAN LANGSUNG
Pemakaian bahan langsung adalah
biaya yang dikeluarkan untuk membiayai bahan baku, bahan pembantu dan bahan
penunjang produksi dimana akan digunakan pada waktu dekat.
F. UPAH LANGSUNG
Upah yang diberikan secara langsung kepada para pekerja setelah mereka melakukan apa yang menjadi kewajiban mereka sebagai pekerja.
G. ESTIMASI BAHAN PABRIKASE
Estimasi bahan pabrikase
merupakan estimasi yang didapatkan
dari perhitungan beban pabrikase. Beban Pabrikase adalah ).
1)
Bahan langsung (Direct Materials)
Adalah semua bahan yang membentuk bagian integral dari
barang jadi.
Contoh : Biaya
pembelian Kayu di perusahaan meubel
2) Tenaga Kerja
Langsung (Direct Labor).
Adalah tenaga kerja yang dikerahkan untuk mengubah bahan
langsung menjadi barang jadi.
Contoh : Biaya
untuk pembayaran pegawai yang membuat meja
3) Biaya Overhead
Pabrik
a . Bahan Tidak
Langsung
Adalah bahan yang dibutuhkan guna menyelesaikan suatu
produk, tetapi pemakaiannya sedemikian kecil.
Contoh
: Biaya untuk pembelian amplas, paku, lem
b. Tenaga
Kerja Tidak Langsung
Tenaga kerja yang dikerahkan secara tidak langsung
mempengaruhi pembuatan barang jadi.
Contoh : Biaya
untuk membayar pengawas/mandor
c. Biaya Tidak
Langsung Lainnya
Contoh : Biaya telepon, listrik, air dll.
H. ESTIMASI
HARGA POKOK PENJUALAN
Ringkasan dari anggaran produksi dengan memperhatikan tingkat persediaan akhir.
Data yang diperlukan :
1. Data yang telah dihitung dalam anggaran produksi, anggaran bahan langsung, anggaran overhead dan anggaran tenaga langsung
2. Keakuratan/ketepatan datanya dipengaruhi dalam data anggaran yang lain.
I. ESTIMASI BEBAN PENJUALAN
Estimasi beban penjualan adalah perhitungan mengenai
beban yang ditanggung oleh penjual karena terdapat beberapa faktor yang membuat
perusahaan atau penjual seakan dirugikan
oleh pihak-pihak tertentu.
misalkan
beban pajak, kerusakan barang-barang yang membuat perusahaan mengurangi
penjualannya.
J. ESTIMASI BEBAN ADMINISTRASI
Estimasi beban administrasi
adalah perhitungan mengenai beban-beban administrasi yang akan ditanggung
perusahaan sehingga dapat memperkirakan arus kas yang akan keluar dan
mempersiapkan langkah-langkah yang lebih maju demi tercapainya tujuan
perusahaan yang terbaik.
K. ESTIMASI LABA RUGI
Estimasi laba rugi dapat dilakukan dengan melihat rekening-rekening laporan laba rugi.Rekening-rekening laporan laba rugi adalah suatu laporan yang sistematis tentang penghasilan, biaya, rugi laba yang diperoleh oleh suatu perusahaan pada suatu periode tertentu, yaitu meliputi:
Estimasi laba rugi dapat dilakukan dengan melihat rekening-rekening laporan laba rugi.Rekening-rekening laporan laba rugi adalah suatu laporan yang sistematis tentang penghasilan, biaya, rugi laba yang diperoleh oleh suatu perusahaan pada suatu periode tertentu, yaitu meliputi:
a. Laba merupakan kenaikan modal saham yang dimiliki oleh perusahaan yang berasal dari pendapatan operasional perusahaan.
b. Rugi yaitu merupakan penurunan modal saham yang diakibatkan dari transaksi yang dilakukan oleh perusahaan pada suatu periode tertentu.
Teknik Analisis Data Dalam teknik analisis data yang akan dilakukan terdiri dari beberapa langkah yang akan di lakukan yaitu:
•Peramalan Penjualan
Untuk menyusun peramalan keuangan dalam penelitian ini penulis menggunakan metode regresi linier dan model-model yang terkomputerisasi. Analisis regresi merupakan metode umum yang digunakan untuk meramalkan kebutuhan-kebutuhan keuangan dan tidak terlalu mudah untuk terkena perangkap potensial dan metode prosentase penjualan.
Pada analisis regresi ini, persamaan yang digunakan adalah :
Y = a + bX
Keterangan :
Y = adalah variabel dependen
a = adalah intersep (titik potong kurva terhadap sumbu Y)
b = adalah kemiringan (slope) kurva linier
X = adalah variabel independen.
Persamaan di atas dapat digunakan untuk menaksir nilai Y, jika nilai a, b, dan X diketahui. Nilai a merupakan nilai Y yang dipotong oleh kurva linier pada sumbu vertikal Y (a adalah nilai Y, bila X=0).
Nilai b adalah kemiringan (slope) kurva linier yang menunjukkan besarnya perubahan nilai Y sebagai akibat perubahan setiap unit nilai X. besarnya nilai a dan b konstan sepanjang kurva linier.
1. Tingkat Pertumbuhan Penjualan
Adapun persamaan yang digunakan untuk mengetahui tingkat pertumbuhan penjualan :
Gt = Tingkat Pertumbuhan Penjualan
SRt= Penjualan pada tahun tSRt-1= Penjualan pada tahun t-1
1. Penentuan besarnya AFN (Additional Fund Needed)
2. Peramalan Neraca
3. Peramalan Laporan Laba Rugi
I. ESTIMASI KAS
Estimasi Kas adalah laporan keuangan
yang menunjukan berapa uang yang di punyai oleh perusahaan itu, karena dengan
adanya kas perusahaan dapat mengetahui berapa jumlah uang atau kas yang ada,
apakah perusahan tersebut memperoleh keuntungan atau kenaikan kas atau bahkan
memeproleh penurunan kas. Atau secara lebih sederhana dapat dismpulkan estimasi
kas merupakan kas bersih yang keluar dan masuk ke dalam suatu perusahaan.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Defisit adalah istilah dalam
Neraca Perdagangan dimana nilai ekspor suatu negara lebih kecil dari nilai
impor suatu negara. Indonesia harus belajar dari defisit neraca perdagangan ini
dan yang lalu-lalu. Ketergantungan akan tingkat harga komoditas menjadi salah
satu faktor penentu kebijakan ekonomi yang diambil oleh pemerintah dalam
mengatasi masalah defisit neraca perdagangan. Jangka panjangnya defisit neraca
perdagangan juga akan berujung pada penurunan nilai cadangan devisa yang
digunakan untuk mengendalikan nilai kurs rupiah.
4.2 Saran
Seharusnya pemerintah bisa
mengatasi defisit perdagangan ini. Meskipun perdagangan di Indonesia mengalami
defisit tidak terlalu menurun drastis. Dan sebagai warga negara yang cinta
tanah air, kita harus dibiasakan untuk menggunakan produk-produk lokal.
DAFTAR PUSTAKA
http://fachrurrozyezy740.blogspot.com/2010/11/teknik-analisis-http://dwisetiati.wordpress.com/2010/12/20/teknik-analisis-meramalkan-kas-perusahaan/
http://yusuffadillah.wordpress.com/2010/12/18/teknik-analisis-meramalkan-kas-perusahaan/
http://fachrurrozyezy740.blogspot.com/2010/11/teknik-analisis-meramalkan-kas.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar