Senin, 02 Desember 2013

#SoftSkill Pengantar Bisnis " Teknik Analisis Meramalkan Kas Perusahaan " BAB XII

PENGANTAR BISNIS
TEKNIK ANALISIS MERAMALKAN KAS PERUSAHAAN
BAB XII






                             Nama                   :  Atika Setyaningsih
                             Kelas                   :  1EB17
                             NPM                   :  21213483

FAKULTAS EKONOMI / AKUNTANSI SI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2013



KATA PENGANTAR


Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kita berbagai macam nikmat, sehingga aktifitas hidup yang kita jalani ini akan selalu membawa keberkahan, baik kehidupan di alam dunia ini, terlebih lagi pada kehidupan akhirat kelak, sehingga semua cita-cita serta harapan yang ingin kita capai menjadi lebih mudah tercapai dan penuh manfaat.
Terima kasih sebelum dan sesudahnya saya ucapkan kepada  Dosen serta teman-teman sekalian yang telah membantu, baik bantuan berupa moriil maupun materil, sehingga makalah ini terselesaikan  dalam waktu yang telah ditentukan.
Saya menyadari sekali, didalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan serta banyak kekurangan-kekurangannya, baik dari segi tata bahasa maupun dalam hal pengkonsolidasian  kepada dosen serta teman-teman sekalian, yang kadangkala hanya  menturuti egoisme pribadi, untuk itu besar harapan saya jika ada kritik dan saran  yang membangun untuk lebih menyempurnakan makalah-makah saya dilain waktu.
Harapan yang paling besar dari penyusunan makalah ini ialah, mudah-mudahan apa yang saya susun ini penuh manfaat, baik untuk pribadi, teman-teman, serta orang lain yang ingin mengambil atau menyempurnakan lagi atau mengambil hikmah dari judul ini sebagai tambahan dalam menambah referensi yang telah ada.

Jakarta, 05 November  2013


Atika Setyaningsih

DAFTAR ISI

Kata Pengantar……………...……………………………………………………………………............
Daftar Isi ………………………………………………………………………………………………....
BAB I.  Pendahuluan …………………………………………………..…………………………............
A.    Latar Belakang…………………..............................................................................................
B.     Rumusan Masalah……………………………………………………………………….........

BAB II. Pembahasan…………………………………………………………………………………..….
A.     Keuangan perusahaan……………....………………………………………………...............
B.     Estimasi penjualan............…………………………………………………………………….
C.     Estimasi produksi…………………………………………………………………………......
D.     Estimasi pembelian bahan langsung…………………………………………………………....
E.      Estimasi pemakaian bahan langsung…………………………………………………………...
F.      Upah Langsung……………………………………………………………………….............
G.     Estimasi beban fabrikase……………………………………………………………...............
H.     Estimasi harga pokok penjualan………………………………………………………….........
I.        Estimasi beban penjualan………………………………………………………………...........
J.       Estimasi beban administrasi…………………………………………………………………....
K.     Estimasi laba rugi……………………………………………………………………………..
L.      Estimasi kas……………………………………………………………..................................

BAB III. Penutup…………………………………………………………………....................................
A.    Kesimpulan………………………………………………………………...............................

Daftar Pustaka …………………………………………………………………………………...............






BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Di era perdagangan bebas saat ini, setiap perusahaan mengalami persaingan yang sangat ketat. Intensitas persaingan dan jumlah pesaing yang meningkat, membuat perusahaan dituntut untuk memperhatikan kebutuhan dan keinginan konsumen serta memenuhi harapan konsumen dengan cara memberikan pelayanan yang lebih memuaskan dari para pesaing. Dengan demikian, hanya perusahaan yang berkualitas yang dapat bersaing dan menguasai pasar.
Setiap perusahaan dituntut untuk membuat pelanggan merasa puas dengan memberikan penawaran dan pelayanan yang lebih baik, mengingat perusahaan harus mampu untuk mempertahankan posisi pasarnya ditengah persaingan yang semakin ketat. Untuk memenangkan persaingan, perusahaan harus mampu memberikan kepuasan pada pelanggan.
Kepuasan pelanggan merupakan faktor yang sangat menentukan dalam pemasaran, sebaliknya kekecewaan pelanggan dalam memberi layanan bisa menjadikan kehancuran perusahaan di masa mendatang. Dewasa ini perhatian terhadap kepuasan pelanggan atau ketidakpuasan pelanggan semakin besar.

1.2 Rumusan Masalah
1. Apa arti defisit itu sendiri?
2. Laporan mengenai perdagangan yang mengalami defisit per tahunnya!
3. Cara mengatasi perdagangan yang mengalami defisit!






BAB II
PEMBAHASAN

TEKNIK ANALISIS MERAMALKAN KAS PERUSAHAAN

A.     PENGERTIAN

Teknik analisis meramalkan kas perusahaan adalah tehnik untuk mengetahui keadaan sehat atau tidaknya kas pada perusahaan di masa mendatang ataupun sekarang.

        Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi :

• Neraca
• Laporan laba rugi
• Laporan perubahan ekuitas
• Laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan berupa laporan arus kas
   atau  laporan arus dana
• Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral
   dari laporan keuangan

         Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah aktiva, kewajiban,dan ekuitas. Sedangkan unsur yang berkaitan dengan pengukuran kinereja dalam laporan laba rugi adalah penghasilan dan beban. Laporan posisi keuangan biasanya mencerminkan berbagai unsur laporan laba rugi dan perubahan.
  
Pemakai Laporan Keuangan :
• Investor
• Karyawan
• Pemberi Pinjaman
• Pemasok dan Kreditor usaha lainnya
• Pelanggan
• Pemerintah
• Masyarakat



1. Keuangan Perusahaan :
Keuangan Perusahaan di bagi menjadi 3 :
· Devestasi : ivestasi adalah pengurangan beberapa jenis aset baik dalam bentuk finansial atau barang, dapat pula disebut penjualan dari bisnis yang dimiliki oleh perusahaan. Ini adalah kebalikan dari investasi pada aset yang baru.
Motif :
Perusahaan memiliki beberapa motif untuk divestasi.
Pertama, sebuah perusahaan akan melakukan divestasi (menjual) bisnis yang bukan merupakan bagian dari bidang operasional utamanya sehingga perusahaan tersebut dapat berfokus pada area bisnis terbaik yang dapat dilakukannya. Sebagai contoh, Eastman Kodak, Ford Motor Company, dan banyak perusahaan lainnya telah menjual beragam bisnis yang tidak berelasi dengan bisnis utamanya.
Motif kedua untuk divestasi adalah untuk memperoleh keuntungan. Divestasi menghasilkan keuntungan yang lebih baik bagi perusahaan karena divestasi merupakan usaha untuk menjual bisnis agar dapat memperoleh uang. Sebagai contoh, CSX Corporation melakukan divestasi untuk berfokus pada bisnis utamanya yaitu pembangunan rel kereta api serta bertujuan untuk memperoleh keuntungan sehingga dapat membayar hutangnya pada saat ini.
Motif ketiga bagi divestasi adalah kadang-kadang dipercayai bahwa nilai perusahaan yang telah melakukan divestasi (menjual bisnis tertentu mereka) lebih tinggi daripada nilai perusahaan sebelum melakukan divestasi. Dengan kata lain, jumlah nilai aset likuidasi pribadi perusahaan melebihi nilai pasar bila dibandingkan dengan perusahaan pada saat sebelum melakukan divestasi. Hal ini memperkuat keinginan perusahaan untuk menjual apa yang seharusnya bernilai berharga daripada terlikuidasi pada saat sebelum divestasi.
Motif keempat untuk divestasi adalah unit bisnis tersebut tidak menguntungkan lagi. Semakin jauhnya unit bisnis yang dijalankan dari core competence perusahaan, maka kemungkinan gagal dalam operasionalnya semakin besar.
Metode Divestasi :
Beberapa perusahaan menggunakan teknologi untuk memfasilitasi proses divestasi beberapa divisi. Mereka mempublikasikan informasi tentang divisi mana saja yang ingin mereka jual pada situs resmi mereka sehingga dapat dilihat oleh perusahaan lain yang sekiranya tertarik untuk membeli divisi tersebut. Sebagai contoh, Alcoa telah mendirikan sebuah online showroom yang menampilkan divisi yang mereka jual. Dengan melakukan komunikasi secara online, Alcoa telah mengurangi biaya yang dibutuhkan untuk membiayai divisi yang bergerak pada hotel, usaha transportasi, dan urusan pertemuan.
· Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.
Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (Bahasa Inggris: Rights Issue) atau disingkat HMETD dalam pasar modal Indonesia adalah hak yang diperoleh para pemegang saham yang namanya telah terdaftar dalam daftar pemegang saham suatu perseroan terbatas untuk menerima penawaran terlebih dahulu apabila perusahaan sedang menjalani proses emisi atau pengeluaran saham-saham dari saham portopel atau saham simpanan. Hak tersebut diberikan dalam jangka waktu 14 hari terhitung sejak tanggal penawaran dilakukan dan jumlah yang berhak diambil seimbang dengan jumlah saham yang mereka miliki secara proporsional.
· Kebangkrutan.
Kebangkrutan adalah ketidakmampuan yang dinyatakan secara legal oleh individu atau organisasi untuk membayar kreditur mereka.
Kebangkrutan telah dicatat di Perjanjian Lama dan Timur Jauh.


B.   ESTIMASI PENJUALAN

           Estimasi penjualan merupakan ramalan unit dan nilai uang penjualan suatu perusahaan. Penyusunan perencanaan keuangan apabila disajikan dengan benar, maka informasi tersebut akan berguna bagi pihak manajemen perusahaan dalam rangka pengembangan usaha yang dilakukan. Apabila perencanaan keuangan dilakukan tepat maka pihak manajemen perusahaan dapat berusaha secara maksimal untuk pencapaian tujuan yang telah di tentukan.


C.   ESTIMASI PRODUKSI

Estimasi produksi adalah anggaran penjualan yang disesuaikan pada perubahan persediaan yang ada.




D.    ESTIMASI PEMBELIAN BAHAN LANGSUNG

Estimasi ini didapatkan melalui pembelian barang secara langsung, baik berupa langsung maupun sistem online. estimatis ini sangat menguntungkan bagi penjual maupun pembeli. karena penjual bisa memprodukan barang dagangannya dengan cara sistem online, dan si pembeli juga dapat lebih menghuntungkan dan menghematkan.

karena pembeli tidak perlu meluangkan waktu yang lama untuk datang dan pergi ke sana. Cukup hanya dengan berada di depan komputer dan memilih barang mana yang akan di belinya. lalu mentransferkan jumlah uang yang sudah tertera, dengan cara seperti itu pihak pembeli maupun pihak penjual dapat memperolehkan keuntungan.

E.   ESTIMASI PEMAKAIAN BAHAN LANGSUNG
Pemakaian bahan langsung adalah biaya yang dikeluarkan untuk membiayai bahan baku, bahan pembantu dan bahan penunjang produksi dimana akan digunakan pada waktu dekat.

F.    UPAH LANGSUNG


            
Upah yang diberikan secara langsung kepada para pekerja setelah mereka melakukan apa yang menjadi kewajiban mereka sebagai pekerja.







G.   ESTIMASI BAHAN PABRIKASE
Estimasi bahan pabrikase merupakan estimasi yang didapatkan dari perhitungan beban pabrikase. Beban Pabrikase adalah ).   
1)      Bahan langsung (Direct Materials)
Adalah semua bahan yang membentuk bagian integral dari barang jadi.
      Contoh : Biaya pembelian Kayu di perusahaan meubel
2)   Tenaga Kerja Langsung (Direct Labor).
Adalah tenaga kerja yang dikerahkan untuk mengubah bahan langsung menjadi barang jadi.
      Contoh : Biaya untuk pembayaran pegawai yang membuat meja

3)   Biaya Overhead Pabrik
      a    . Bahan Tidak Langsung
Adalah bahan yang dibutuhkan guna menyelesaikan suatu produk, tetapi pemakaiannya sedemikian kecil.
                  Contoh : Biaya untuk pembelian amplas, paku, lem
       b.  Tenaga Kerja Tidak Langsung
Tenaga kerja yang dikerahkan secara tidak langsung mempengaruhi pembuatan barang jadi.
      Contoh : Biaya untuk membayar pengawas/mandor
c.   Biaya Tidak Langsung Lainnya
Contoh : Biaya telepon, listrik, air dll.


   
H.   ESTIMASI HARGA POKOK PENJUALAN

Ringkasan dari anggaran produksi dengan memperhatikan tingkat persediaan akhir.
Data yang diperlukan :
1. Data yang telah dihitung dalam anggaran produksi, anggaran bahan langsung, anggaran overhead dan anggaran tenaga langsung
2. Keakuratan/ketepatan datanya dipengaruhi dalam data anggaran yang lain.





I.    ESTIMASI BEBAN PENJUALAN

Estimasi beban penjualan adalah perhitungan mengenai beban yang ditanggung oleh penjual karena terdapat beberapa faktor yang membuat perusahaan atau  penjual seakan dirugikan oleh pihak-pihak tertentu.
misalkan beban pajak, kerusakan barang-barang yang membuat perusahaan mengurangi penjualannya.


J.    ESTIMASI BEBAN ADMINISTRASI
            Estimasi beban administrasi adalah perhitungan mengenai beban-beban administrasi yang akan ditanggung perusahaan sehingga dapat memperkirakan arus kas yang akan keluar dan mempersiapkan langkah-langkah yang lebih maju demi tercapainya tujuan perusahaan yang terbaik.

K.   ESTIMASI LABA RUGI
Estimasi laba rugi dapat dilakukan dengan melihat rekening-rekening laporan laba rugi.Rekening-rekening laporan laba rugi adalah suatu laporan yang sistematis tentang penghasilan, biaya, rugi laba yang diperoleh oleh suatu perusahaan pada suatu periode tertentu, yaitu meliputi:

a. Laba merupakan kenaikan modal saham yang dimiliki oleh perusahaan yang berasal dari pendapatan operasional perusahaan.
b. Rugi yaitu merupakan penurunan modal saham yang diakibatkan dari transaksi yang dilakukan oleh perusahaan pada suatu periode tertentu.

Teknik Analisis Data Dalam teknik analisis data yang akan dilakukan terdiri dari beberapa langkah yang akan di lakukan yaitu:

•Peramalan Penjualan
Untuk menyusun peramalan keuangan dalam penelitian ini penulis menggunakan metode regresi linier dan model-model yang terkomputerisasi. Analisis regresi merupakan metode umum yang digunakan untuk meramalkan kebutuhan-kebutuhan keuangan dan tidak terlalu mudah untuk terkena perangkap potensial dan metode prosentase penjualan.
Pada analisis regresi ini, persamaan yang digunakan adalah :

Y = a + bX

Keterangan :

Y = adalah variabel dependen
a = adalah intersep (titik potong kurva terhadap sumbu Y)
b = adalah kemiringan (slope) kurva linier
X = adalah variabel independen.

Persamaan di atas dapat digunakan untuk menaksir nilai Y, jika nilai a, b, dan X diketahui. Nilai a merupakan nilai Y yang dipotong oleh kurva linier pada sumbu vertikal Y (a adalah nilai Y, bila X=0).

Nilai b adalah kemiringan (slope) kurva linier yang menunjukkan besarnya perubahan nilai Y sebagai akibat perubahan setiap unit nilai X. besarnya nilai a dan b konstan sepanjang kurva linier.

1. Tingkat Pertumbuhan Penjualan

Adapun persamaan yang digunakan untuk mengetahui tingkat pertumbuhan penjualan :
Gt = Tingkat Pertumbuhan Penjualan
SRt= Penjualan pada tahun tSRt-1= Penjualan pada tahun t-1
1. Penentuan besarnya AFN (Additional Fund Needed)
2. Peramalan Neraca
3. Peramalan Laporan Laba Rugi


I.   ESTIMASI KAS
 
Estimasi Kas adalah laporan keuangan yang menunjukan berapa uang yang di punyai oleh perusahaan itu, karena dengan adanya kas perusahaan dapat mengetahui berapa jumlah uang atau kas yang ada, apakah perusahan tersebut memperoleh keuntungan atau kenaikan kas atau bahkan memeproleh penurunan kas. Atau secara lebih sederhana dapat dismpulkan estimasi kas merupakan kas bersih yang keluar dan masuk ke dalam suatu perusahaan.

































BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
Defisit adalah istilah dalam Neraca Perdagangan dimana nilai ekspor suatu negara lebih kecil dari nilai impor suatu negara. Indonesia harus belajar dari defisit neraca perdagangan ini dan yang lalu-lalu. Ketergantungan akan tingkat harga komoditas menjadi salah satu faktor penentu kebijakan ekonomi yang diambil oleh pemerintah dalam mengatasi masalah defisit neraca perdagangan. Jangka panjangnya defisit neraca perdagangan juga akan berujung pada penurunan nilai cadangan devisa yang digunakan untuk mengendalikan nilai kurs rupiah.

4.2 Saran
Seharusnya pemerintah bisa mengatasi defisit perdagangan ini. Meskipun perdagangan di Indonesia mengalami defisit tidak terlalu menurun drastis. Dan sebagai warga negara yang cinta tanah air, kita harus dibiasakan untuk menggunakan produk-produk lokal.
























DAFTAR PUSTAKA
http://fachrurrozyezy740.blogspot.com/2010/11/teknik-analisis-http://dwisetiati.wordpress.com/2010/12/20/teknik-analisis-meramalkan-kas-perusahaan/
http://yusuffadillah.wordpress.com/2010/12/18/teknik-analisis-meramalkan-kas-perusahaan/ http://fachrurrozyezy740.blogspot.com/2010/11/teknik-analisis-meramalkan-kas.html












Tidak ada komentar:

Posting Komentar