PENGANTAR BISNIS
MANAJEMEN KEUANGAN
BAB IX
Nama : Atika Setyaningsih
Kelas :
1EB17
NPM :
21213483
FAKULTAS EKONOMI / AKUNTANSI SI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2013
Kata Pengantar
Pertama-tama penulis panjatkan Puji dan Syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat Rahmat-Nyalah makalah ini dapat terselesaikan tepat waktu.
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menyelesaikan tugas Pengantar Bisnis
yang diberikan oleh dosen pembimbing. Selain itu juga untuk meningkatkan
pemahaman penulis mengenai materi Manajemen Keuangan Perusahaan.
Dalam makalah ini penulis membahas mengenai pengertian dari manajemen keuangan,
tanggung jawab manager keuangan, capital budgeting, tujuan manajemen
keuangan, serta prinsip-prinsip manajemen keuangan.
Dengan membaca makalah ini penulis berharap dapat membantu teman-teman serta
pembaca dalam memahami materi ini dan dapat memperkaya wawasan pembaca.
Walaupun penulis telah berusaha sesuai kemampuan penulis, namun penulis yakin
bahwa manusia itu tak ada yang sempurna. Seandainya dalam penulisan makalah ini
ada yang kurang, maka itulah bagian dari kelemahan penulis. Mudah-mudahan
melalui kelemahan itulah yang akan membawa kesadaran kita akan kebesaran Tuhan
Yang Maha Esa.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan makalah ini dan kepada pembaca yang telah
meluangkan waktunya untuk membaca makalah ini. Untuk itu penulis selalu menantikan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi perbaikan penyusunan makalah
ini.
Jakarta,
15 November 2013
Atika
Setyaningsih
DAFTAR
ISI
Kata
Pengantar…………………………………..…………………………………………………….....
Daftar
Isi ………………………………………..………………………………………………………..
BAB
I. Pendahuluan
…………………………………………………..…………………………………
A.
Latar
Belakang………………………………………….…………………………………….
B.
Rumusan
Masalah……………….……………………………………………………………
BAB
II. Pembahasan………………………………………………………………………………….......
A.
Peran
dan Tanggung Jawab Manager Keuangan.……………...………………………………
·
Penganggaran
Modal…………………….…………………………………………...
·
Penggolongan
Aktivasi Aktiva Tetap dan Pemilihan Alternatif………………....……….
·
Metode
Penilaian Investasi……………………………………………………..……..
·
Arus
Kas Masuk……………………………………………………………………..
·
Metode
Average Rate Of Return………………………………………..…………….
·
Metode
Masa Pengambilan Investasi……………………………………...…………..
·
Metode net present value…………………………….........………………………….
·
Metode Profitability index……………………………..........…………………...……
·
Metode internal rate of return………………………..........……………………..……
B.
Perencanaan
Keuangan….……………………………………………………………………
BAB
III. Penutup………………………………………………………………………….……………...
A.
Kesimpulan………………………………………………..………………………………….
Daftar
Pustaka ………………………………………………………………..………………………….
BAB
I
PENDAHULUAN
Manajemen keuangan merupakan manajemen terhadap fungsi-fungsi
keuangan. Fungsi-fungsi keuangan tersebut meliputi begaimana memperoleh dana
(raising of fund) dan bagaimana menggunakan dana tersebut (allocation of fund).
Manajer keuangan berkepentingan dengan penentuan jumlah aktiva yang layak dari
investasi pada berbagai aktiva dan memilih sumber-sumber dana untuk membelanjai
aktiva tersebut.
Untuk
membelanjai kebutuhan dana tersebut, manajer keuangan dapat memenuhinya dari
sumber yang berasal dari luar perusahaan dan dapat juga yang berasal dari dalam
perusahaan. Sumber dari luar perusahaan berasal dari pasar modal, yaitu
pertemuan antara pihak membutuhkan dana dan pihak yang dapat menyediakan dana.
Dana yang berasal dari pasar modal ini dapat berbentuk hutang (obligasi) atau
modal sendiri (saham). Sumber dari dalam perusahaan berasal dari penyisihan
laba perusahaan (laba ditahan), cadangan, maupun depresiasi.
Setelah dana diperoleh, dana
tersebut harus digunakan untuk membelanjai operasi perusahaan. Dana akan
tertanam pada berbagai kekayaan riil perusahaan.
Manajemen keuangan memiliki peran
dalam kehidupan perusahaan ditentukan oleh perkembangan ekonomi kapitalisme.
Pada awal lahirnya kapitalisme sebagai system ekonomi pada abad 18, manajemen
keuangan hanya membahas topic rugi-laba. Selanjutnya berturut-turut ia memiliki
peranan antara lain sebagai berikut :
1.
Tahun 1900 awal :
Penerbit surat berharga
2. Tahun 1930 – 1940 : kebangkrutan, reorganisasi
3. Tahun 1940 – 1950 : anggaran & internal audit
4. Tahun 1950 – 1970 : eksternal perusahaan
5. Tahun 1970 – 1980 : inflasi
6. Tahun 1980 – 1990 : krisis ekonomi keuangan
7. Tahun 1990 – sekarang : globalisasi
2. Tahun 1930 – 1940 : kebangkrutan, reorganisasi
3. Tahun 1940 – 1950 : anggaran & internal audit
4. Tahun 1950 – 1970 : eksternal perusahaan
5. Tahun 1970 – 1980 : inflasi
6. Tahun 1980 – 1990 : krisis ekonomi keuangan
7. Tahun 1990 – sekarang : globalisasi
Perkembangan manajemen keuangan
sangat dipengaruhi oleh berbagai factor antara lain kebijakan moneter,
kebijakan pajak, kondisi ekonomi, kondisi social, dan kondisi politik.
Kebijakan moneter berhubungan dengan tingkat suku bunga dan inflasi. Khususnya
inflasi mempunyai dampak langsung terhadap manajemen keuangan antara lain
masalah :
1.
Masalah akuntasi
2. Kesulitan perencanan
3. Permintaan terhadap modal
4. Suku bunga
5. Harga obligasi menurun
2. Kesulitan perencanan
3. Permintaan terhadap modal
4. Suku bunga
5. Harga obligasi menurun
Kondisi ekonomi juga mempunyai
dampak langsung terhadap manajemen keuangan antara lain masalah :
1. Persaingan internasional
2. Keuangan internasional
3. Kurs pertukaran yang berfluktuasi
4. Marger, pengambilalihan, dan restrukturisasi
5. Inovasi keuangan dan rekayasa keuangan
2. Keuangan internasional
3. Kurs pertukaran yang berfluktuasi
4. Marger, pengambilalihan, dan restrukturisasi
5. Inovasi keuangan dan rekayasa keuangan
Manajemen
keuangan berhubungan dengan tiga aktivitas (fungsi) utama:
a. Allocation of funds
(aktivitas penggunaan dana) yaitu aktivitas untuk menginvestasikan dana pada
berbagai aktiva. Alokasi dana berbentuk:
*
Financial assets (aktiva finansial)
yaitu selembar kertas berharga yang mempunyai nilai pasar karena mempunyai hak
memperoleh penghasilan, misalnya: saham, sertifikat deposito, atau obligasi.
*
Real
assets (aktiva riil) yaitu aktiva nyata: tanah, bangunan, peralatan.
b.
Raising of funds (aktivitas perolehan dana) yaitu aktivitas untuk
mendapatkan sumber dana baik dari sumber internal perusahaan maupun sumber
eksternal perusahaan, termasuk juga politik dividen.
c.
Manajemen assets (aktivitas pengelolaan aktiva) yaitu setelah dana diperoleh
dan dialokasikan dalam bentuk aktiva-aktiva harus dikelola se-efisien mungkin.
BAB
II
PENGERTIAN
A. Pengertian Manajemen Keuangan
menurut para ahli
a.
Liefman : usaha untuk menyediakan uang dan menggunakan uang untuk
mendapat atau memperoleh aktiva.
b. Suad Husnan :
manajemen terhadap fungsi-fungsi keuangan.
c.
Grestenberg : how business are organized to acquire funds, how they
acquire funds, how the use them and how the prof ts business are distributed.
d.
James Van Horne : segala aktivitas yang berhubungan dengan perolehan,
pendanaan dan pengelolaan aktiva dengan tujuan menyeluruh.
e.
Bambang Riyanto : keseluruhan aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan
usaha mendapatkan dana yang diperlukan dengan biaya yang minimal dan
syarat-syarat yang paling menguntungkan beserta usaha untuk menggunakan dana
tersebut se-efisien mungkin.
B. Beberapa definisi
- Manajemen Keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen
perusahaan untuk memperoleh sumber modal yang semurah-murahnya dan
menggunakannya se-efektif, se-efisien, seproduktif mungkin untuk menghasilkan
laba.
- Manajemen keuangan dapat didefinisikan dari tugas dan
tanggung jawab manajer keuangan. Meskipun tugas dan tanggung jawabnya berlainan
di setiap perusahaan, tugas pokok manajemen keuangan antara lain meliputi :
keputusan tentang investasi, pembiayaan kegiatan usaha dan pembagian dividen
suatu perusahaan (Weston dan Copeland, 1992: 2)
- Manajemen Keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan,
penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan
dana yang dimiliki oleh organisasi atau perusahaan.
C. Penjelasan Fungsi Manajemen Keuangan
1. Perencanaan Keuangan
Membuat rencana pemasukan dan
pengeluaraan serta kegiatan-kegiatan lainnya untuk periode tertentu.
2. Penganggaran Keuangan
Tindak lanjut dari perencanaan
keuangan dengan membuat detail pengeluaran dan pemasukan.
3. Pengelolaan Keuangan
Menggunakan dana perusahaan untuk
memaksimalkan dana yang ada dengan berbagai cara.
4. Pencarian Keuangan
Mencari dan mengeksploitasi sumber
dana yang ada untuk operasional kegiatan perusahaan.
5. Penyimpanan Keuangan
Mengumpulkan dana perusahaan serta
menyimpan dana tersebut dengan aman.
6. Pengendalian Keuangan
Melakukan evaluasi serta perbaikan
atas keuangan dan sistem keuangan pada perusahaan.
7. Pemeriksaan Keuangan
Melakukan audit internal atas
keuangan perusahaan yang ada agar tidak terjadi penyimpangan.
A.
Peran Manajer Keuangan
Kesuksesan suatu perusahaan
dipengaruhi oleh kemampuan Manajer Keuangan untuk beradaptasi terhadap
perubahan, meningkatkan dana perusahaan sehingga kebutuhan perusahaan dapat
terpenuhi, investasi dalam aset-aset perusahaan dan kemampuan mengelolanya
secara bijaksana. Apabila perusahaannya dapat dikembangkan dengan baik oleh
Manajer Keuangan, maka pada gilirannya kondisi perekonomian secara keseluruhan
juga menjadi lebih baik. Seandainya secara lebih luas dana-dana dialokasikan
secara tidak tepat, maka pertumbuhan ekonomi akan menjadi lambat. Dalam suatu
perekonomian, efisiensi alokasi sumber-sumber daya adalah sangat penting untuk
pertumbuhan ekonomi secara optimal. Hal ini juga penting untuk menjamin bahwa
individu-individu dapat mencapai kepuasan tertinggi bagi kebutuhan-kebutuhan
pribadi mereka. Jadi, melalui investasi, pembelanjaan dan pengelolaan aset-aset
secara efisien, Manajer Keuangan memberi sumbangan terhadap pertumbuhan
kekayaan perusahaan dan pertumbuhan ekonomi secara menyeluruh.
B. Tugas Manajer Keuangan
Aktivitas
perusahaan ditinjau dari sudut manajemen keuangan menjadi tugas manajer
keuangan. Tugasnya antara lain adalah sebagai berikut :
- Perolehan dana dengan biaya
murah.
- Penggunaan dana efektif dan
efisien
- Analisis laporan keuangan
- Analisis lingkungan Internal
dan eksternal yang berhubungan dengan keputusan rutin dan khusus.
Kegiatan
penting lain yang harus dilakukan manajer keuangan menyangkut lima (5) aspek
yaitu:
1. Peramalan dan perencanaan
Mengkoordinasi proses perencanaan
yang akan membentuk masa depan perusahaan.
2. Keputusan-keputusan investasi dan pendanaan
Membantu menentukan tingkat
penjualan perusahaan yang optimal, memutuskan aset spesifik yang harus
diperoleh, dan memilih cara terbaik untuk mendanai aset.
3. Koordinasi dan control
Berinteraksi dengan
karyawan-karyawan lain untuk memastikan bahwa perusahaan telah beroperasi
seefisien mungkin.
4. Berinteraksi dengan pasar keuangan
Berinteraksi untuk mendapatkan atau
menanamkan dana perusahaan.
5. Manajemen risiko
Bertanggung jawab untuk program
manajemen risiko secara keseluruhan termasuk mengidentifiksi risiko dan
kemudian mengelolanya secara efisien.
Dari
kelima aspek tersebut dapat disimpulkan bahwa tugas pokok manajer keuangan
berkaitan dengan keputusan investasi dan pembiayaannya. Dalam menjalankan
fungsinya, tugas manajer keuangan berkaitan langsung dengan keputusan pokok
perusahaan dan berpengaruh terhadap
nilai perusahaan.
C.
Tanggung Jawab Manajer Keuangan
Manajer
keuangan mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap apa yang telah
dilakukannya. Ada pun keputusan keuangan yang menjadi tanggung jawab manajer
keuangan dikelompokkan ke dalam tiga (3) jenis:
1.
Mengambil keputusan investasi /
pembelanjaan aktif (investment decision)
Menyangkut masalah pemilihan
investasi yang diinginkan dari sekelompok kesempatan yang ada, memilih satu
atau lebih alternatif investasi yang dinilai paling menguntungkan.
*
Implementasi dari allocation off
funds (aktivitas penggunaan dana).
*
Allocation of funds bisa dalam
jangka pendek dalam bentuk working capital, berupa aktiva lancar atau jangka
panjang dalam bentuk capital investment, berupa aktiva tetap.
*
Tercermin di sisi aktiva (kiri)
sebuah neraca. Komposisi aktiva harus ditetapkan misalnya berapa aktiva total
yang dialokasikan untuk kas atau persediaan, aktiva yang secara ekonomis tidak
dapat dipertahankan harus dikurangi, dihilangkan atau diganti.
2. Mengambil
keputusan pendanaan / pembelanjaan pasif
(financing decision)
Menyangkut masalah pemilihan
berbagai bentuk sumber dana yang tersedia untuk melakukan investasi, memilih
satu atau lebih alternatif pembelanjaan yang menimbulkan biaya paling murah.
*
Implementasi dari rasing of funds
(aktivitas perolehan dana), meliputi besarnya dana, jangka waktu penggunaan,
asalnya dana serta, persyaratan-persyaratan yang timbul karena penarikan dana
tersebut.
*
Hasil financing dicision tercermin
di sebelah kanan dari neraca.
*
Raising of funds bisa diperoleh dari
internal (modal sendiri) meliputi: saham preferen, saham biasa, laba ditahan
dan cadangan, maupun eksternal (modal asing) jangka pendek maupun jangka
panjang. Sumber dana jangka pendek, misalnya utang dagang (trade payable atau
open account), utang wesel (notes payable), utang gaji, utang pajak. Sumber
dana jangka panjang misalnya, utang bank, dan obligasi.
3. Mengambil
keputusan dividen (dividend decision)
Menyangkut masalah penentuan
besarnya persentase dari laba yang akan dibayarkan sebagai dividen tunai kepada
para pemegang saham, stabilitas pembayaran dividen, pembagian saham dividen dan
pembelian kembali saham-saham.
*
Berhubungan dengan penentuan
prosentase dari keuntungan neto yang akan dibayarkan sebagai cash dividend.
*
Penentuan stock dividen dan pembelian
kembali saham.
Keputusan-keputusan tersebut harus
diambil dalam kerangka tujuan yang seharusnya dipergunakan oleh perusahaan
yaitu memaksimumkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan adalah harga yang
terbentuk seandainya perusahaan dijual. Apabila perusahaan “go public” maka
nilai perusahaan ini akan dicerminkan oleh harga saham perusahaan tersebut.
Dengan meningkatnya nilai perusahaan, maka pemilik perusahaan menjadi lebih
makmur sehingga mereka menjadi lebih
senang. Kegiatan mencari alternatif sumber
dana menimbulkan adanya arus kas masuk, sementara kegiatan mengalokasikan dana
dan pembayaran dividen menimbulkan arus kas keluar, maka manajemen keuangan
sering disebut manajemen aliran (arus) kas.
CAPITAL BUDGETING
(PENGANGGARAN MODAL)
Istilah penganggaran modal digunakan untuk melukiskan
tindakan perencanaan dan pembelanjaan pengeluaran modal, seperti untuk
pembelian equipment baru untuk memperkenalkan produk baru, dan untuk
memodernisasi fasilitas pabrik.
Penganggaran modal melibatkan suatu pengikat (penanaman) dana di masa sekarang dengan harapan memperoleh keuntungan yang dikehendaki di masa mendatang.
Investasi membutuhkan dana yang relatif besar dan keterikatan dana tersebut dalam jangka waktu yang relatif panjang, serta mengandung resiko. Seluruh proses perencanaan dan pengambilan keputusan yang berkenaan dengan pengeluran dan jangka waktu pengembaliannya melebihi satu tahun. Termasuk dalam kategori pengeluaran dana ini adalah pengeluaran dana untuk pembeli aktiva tetap seperti tanah,bangunan,dan peralatan lainnya.
Penganggaran modal melibatkan suatu pengikat (penanaman) dana di masa sekarang dengan harapan memperoleh keuntungan yang dikehendaki di masa mendatang.
Investasi membutuhkan dana yang relatif besar dan keterikatan dana tersebut dalam jangka waktu yang relatif panjang, serta mengandung resiko. Seluruh proses perencanaan dan pengambilan keputusan yang berkenaan dengan pengeluran dan jangka waktu pengembaliannya melebihi satu tahun. Termasuk dalam kategori pengeluaran dana ini adalah pengeluaran dana untuk pembeli aktiva tetap seperti tanah,bangunan,dan peralatan lainnya.
Motif-motif yang sering dipakai
orang dalam penggunaan penganggaran modal :
*
Expansi
(perluasan) : untuk membuka cabang. Dalam investasi awal diperlukan modal yang
cukup besar.
*
Replacement
(penggantian) : mengganti sesuatu yang sudah usang menjadi baru.
*
Renewal
(pembaharuan) : tambal sulam
Lain-lain: mau dijadikan paten, trademark (dalam aktiva yang tidak berwujud).
Lain-lain: mau dijadikan paten, trademark (dalam aktiva yang tidak berwujud).
A. Istilah-istilah dalam Capital
Budgeting
1. Independent projects
Proyek yang tidak ada keterkaitannya
dengan proyek lainnya.
Contoh : buka bisnis salon dan buka
resto.
2. Mutually exclusive projects
Proyek-proyek yang tidak ada
hubungannya tapi terkait oleh keterbatasan dana.
3. Unlimited funds
Proyek dengan dana yang tidak
terbatas.
B.
Metode penilaian investasi
Metode yang
mendasarkan perhitungan atas keuntungan akuntasi dan metode yang mendasarkan
perhitungan atas dasar cash flow.
Arus kas masuk
Arus kas yang masuk dari penjualan
barang dan jasa, pendapatan dividen, pendapatan bunga, dan penerimaan operasi
lainnya. Setiap usulan pengeluaran modal
(capital expenditure) selalu mengandung dua macam aliran kas, yaitu:
*
Aliran kas keluar
netto (net cash outflow), yaitu aliran uang tunai yang dibutuhkan untuk
investasi baru.
*
Aliran kas masuk
netto (net cash in flow), yaitu aliran uang tunai masuk sebagai hasil dari
investasi baru dan sering pula disebut net cash proceeds.
1.
Metode Average Rate of Return
Metode ini mengukur berapa tingkat keuntungan rata-rata yang
diperoleh dari suatu investasi. Angka yang dipergunakan adalah laba
setelah pajak dibandingkan dengan total average investment. Hasil yang
diperoleh dinyatakan dalam persentase. Angka ini kemudian diperbandingkan
tingkat keuntungan yang disyaratkan, maka proyek dikatakan menguntungkan,
apabila lebih kecil daripada tingkat keuntungan yang disyaratkan proyek
ditolak.
Kelebihan:
*
Sederhana dan mudah
dimengerti
*
Metode ini
menggunakan data akuntansi yang sudah tersedia sehinngga
tidak
memerlukan perhitungan tambahan
Kelemahan:
*
Tidak
memperhitungkan “time value of money”
*
Menitikberatkan
pada laba akuntansi dan bukan pada arus kas dari investasi bersangkutan
*
Merupakan
pendekatan jangka pendek dengan menggunakan angka rata-rata yang menyesatkan
*
Kurang
memperhitungkan jangka waktu investasi
2.
Metode Payback
Metode ini mencoba mengukur seberapa cepat investasi bisa kembali, karenanya
dasar yang digunakan adalah aliran kas, bukan laba. Karena itu satuan hasilnya
bukan persentase, tapi satuan waktu. Kalau periode payback ini lebih
pendek daripada yang disyaratkan, maka proyek dikatakan menguntungkan,
sedangkan kalau lebih lama proyek ditolak.
Namun
problem utamanya adalah sulitnya menentukan periode payback maksimum yang
disyaratkan, untuk dipergunakan sebagai angka pembanding. Dalam prakteknya,
yang dipergunakan adalah payback umumnya dari perusahaan-perusahaan yang
sejenis.
Kelemahan lain dari metode ini adalah diabaikannya nilai waktu uang dan diabaikannya aliran kas setelah periode payback. Akhirnya kelemahan pertama diatasi oleh metode Discounted Cash Flow.
Kelemahan lain dari metode ini adalah diabaikannya nilai waktu uang dan diabaikannya aliran kas setelah periode payback. Akhirnya kelemahan pertama diatasi oleh metode Discounted Cash Flow.
Misalnya proyek A dengan investasi 20 juta,
dengan usia ekonomis 6 tahun, memiliki aliran kas 6.5 juta per tahun. Proyek B
dengan investasi 20 juta juga, usia ekonomis 10 tahun, aliran kas 6 juta per
tahun. Tingkat bunga yang dianggap relevan adalah 10 %. Maka dalam waktu kurang
4 tahun, investasi A akan kembali, sedangkan B membutuhkan waktu lebih 4 tahun.
Namun secara total investasi B akan memberikan tambahan kas yang lebih banyak
(karena usia ekonomis yang lebih lama). Jadi dengan DCF ini hanya menyelesaikan
masalah diabaikannya nilai waktu uang saja, tetapi belum dapat mengatasi
masalah diabaikannya aliran kas setelah periode payback. Namun demikian cara
ini tetap populer digunakan, namun hanya sebagai pelengkap penilaian investasi
saja, terutama untuk perusahaan yang menghadapi problem likuiditas atau
kelancaran keuangan jangka pendek.
3.
Metode Net Present Value
Metode ini menghitung selisih antara nilai sekarang investasi
dengan nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih (oprasional maupun
terminal cash flow) di masa yang akan datang. Untuk menghitung nilai
sekarang tersebut perlu ditentukan terlebih dahulu tingkat bunga yang
dianggap relevan. Apabila nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih di
masa yang akan datang lebih besar daripada nilai sekarang investasi, maka
proyek ini dikatakan menguntungkan sehingga diterima. Sedangkan apabila
nilainya kecil (NPV negatif ), proyek ditolak karena tidak menguntungkan.
Metode ini cukup populer digunakan dalam penilaian investasi,
karena mampu mengatasi kelemahan dari metode penilaian lain, yaitu
memperhatikan nilai waktu dari uang (time value of money). Net present value
dari suatu investasi didefinisikan sebagai pengurangan dari present value cash
outflow (proceeds) dikurangi present value cash outflow (outlays).
Jika
|
Artinya
|
Sehingga
|
NPV >
0
|
investasi yang dilakukan
memberikan manfaat bagi perusahaan.
|
proyek
bisa dijalankan
|
NPV <
0
|
investasi yang dilakukan akan
mengakibatkan kerugian bagi perusahaan.
|
proyek
ditolak
|
NPV = 0
|
investasi yang dilakukan tidak
mengakibatkan perusahaan untung ataupun merugi.
|
Kalau proyek dilaksanakan atau
tidak dilaksanakan tidak berpengaruh pada keuangan perusahaan. Keputusan
harus ditetapkan dengan menggunakan kriteria lain misalnya dampak investasi
terhadap positioning perusahaan.
|
4.
Metode Internal Rate of Return
Metode ini
menghitung tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang investasi dengan
nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih di masa-masa
mendatang. Apabila tingkat bunga ini lebih besar
daripada tingkat bunga relevan (tingkat keuntungan yang disyaratkan), maka
investasi dikatakan menguntungkan, tetapi apabila tingkat bunganya lebih
kecil maka investasi dikatakan merugikan.
5. Metode Profitability Index
Metode ini
menghitung perbandingan antara nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih
di masa datang dengan nilai sekarang investasi. Apabila Profitability
Index (PI)-nya lebih besar daripada 1, maka proyek
dikatakan menguntungkan, tetapi apabila kurang, maka dikatakan tidak
menguntungkan. Sebagaimana metode NPV, maka metode ini perlu
menentukan terlebih dahulu tingkat bunga yang akan dipergunakan.
C. Perencanaan Keuangan (Financial
Planning)
Kunci dari
manajemen keuangan yang efektif adalah pembuatan rencana keuangan. Rencana
keuangan adalah rencana usaha untuk mencapai posisi keuangan yang dicari di
masa yang akan datang.
1. Mengapa Perusahaan Membutuhkan Dana ?
Setiap perusahaan membutuhkan dana
untuk tetap beroperasi, karena kegagalan dalam membayar pemasok dapat membuat
bangkrutnya usaha. Manajer harus dapat membedakan dua jenis pengeluaran :
• Pengeluaran Jangka Pendek (Short
Term/Operatinge Xpenditures)
• Pengeluran Jangka Panjang (Long Term/Capital Xpenditures)
• Pengeluran Jangka Panjang (Long Term/Capital Xpenditures)
2. Pembelanjaan atau Pembiayaan Perusahaan (Corporate
Financing)
Untuk
memenuhi kebutuhan akan pengeluaran jangka pendek maupun panjang, perusahaan
membutuhkan dana yang tidak saja dapat dipenuhi oleh kemampuan modal awal dari
pemilik serta kemampuannya dalam menghasilkan laba, tetapi juga dana dari luar
perusahaan seiring dengan perkembangan kemajuan usahanya.
*
Sumber Dana Jangka Pendek
Sumber dana jangka pendek meliputi :
-
Trade Credit (Utang Dagang)
Berfungsi sebagai sumber dana bagi
perusahaan, barang telah dapat diterima tetapi pembayarannya diserahkan
kemudian.
-
Pinjaman Bank Jangka Pendek Dengan
Jaminan (Scured Short Term Loan)
Merupakan sumber dana jangka pendek
yang sangat penting.
-
Pinjaman Jangka Pendek Tanpa Jaminan
(Unsecured Short Term Loan)
Pinjaman ini merupakan sumber dana
jangka pendek yang penting bagi perusahaan. Dengan jenis pinjaman ini,
perusahaan tidak perlu menyerahkan jaminan kepada bank.
-
Letter Of Credit
Janji tertulis dari bank bagi pihak
pembeli untuk membayar sejumlah uang kepada perusahaan yang dituju (penjual)
bila sejumlah kondisi telah terpenuhi.
-
Commercial Paper
Surat berharga yang diterbitkan dan
dijual oleh perusahaan besar dan
terpercaya untuk memenuhi kebutuhan jangka pendeknya.
terpercaya untuk memenuhi kebutuhan jangka pendeknya.
-
Factoring
Perusahaan dapat memperoleh dana
dengan cepat melalui factoring yaitu dengan menjual piutang perusahaan kepada
perusahaan 5faktor (perusahaan pembeli piutang) yang biasanya adalah lembaga
keuangan.
*
Sumber Dana Jangka Panjang
Pada umumnya perusahaan membutuhkan
dana jangka panjang untuk memenuhi pengeluaran jangka panjangnya, seperti
pembelian aktiva tetap. Agar bisa memulai usahanya, perusahaan harus
mengeluarkan dana untuk bangunan dan peralatan. Pencarian dana jangka panjang
diperoleh dari :
- Pembiayaan Melalui Utang
a) Utang jangka panjang
b) Obligasi perusahaan
b) Obligasi perusahaan
- Pembiayaan Dengan Modal Sendiri (Equity Financing)
a) Saham
biasa
b) Laba
ditahan
TUJUAN MANAJEMEN KEUANGAN
Manajemen keuangan yang efisien memenuhi adanya tujuan yang
digunakan sebagai standar dalam memberi penilaian keefisienan yaitu:
1. Tujuan normatif manajemen keuangan
Mazimization wealth of stockholders
atau memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yaitu memaksimalkan nilai
perusahaan.
- Tujuan memaksimumkan kemakmuran
pemegang saham dapat ditempuh dengan memaksimumkan nilai sekarang
perusahaan.
- Secara konseptual jelas sebagai
pedoman dalam pengambilan keputusan yang mempertimbangkan faktor risiko.
- Manajemen harus
mempertimbangkan kepentingan pemilik, kreditor dan pihak lain yang
berkaitan dengan perusahaan.
- Memaksimalkan kemakmuran
pemegang saham lebih menekankan pada aliran kas daripada laba bersih dalam
pengertian akuntansi.
- Tidak mengabaikan social
objectives dan kewajiban sosial, seperti lingkungan eksternal, keselamatan
kerja, dan keamanan produk.
2. Nilai perusahaan yang belum go-publik dapat diukur dengan
harga jual seandainya perusahaan tersebut dijual
Jadi tidak hanya nilai asset
(laporan di neraca) tetapi diperhitungkan juga tingkat risiko usaha, prospek
perusahaan, manajemen lingkungan kerja dan sebagainya. Indikasi nilai
perusahaan adalah:
- Perusahaan belum/tidak go-publik: harga seandainya
perusahaan dijual
- Perusahaan go-publik: harga saham yang dijual-belikan
di pasar modal.
Dari indikasi tersebut dapat ditarik pengertian:
a. Memaksimalisasi nilai perusahaan tidak sama dengan
memaksimalisasi laba:
- Perusahaan bisa saja
meningkatkan laba dengan cara mengeluarkan saham dengan hasil penjualan
saham diinvestasikan pada deposito atau obligasi pemerintah. Dengan cara
ini dijamin laba akan besar tetapi keuntungan per lembar saham akan
menurun, karena jumlah lembar saham yang beredar bertambah, sehingga
kondisi perusahaan tidak baik.
- Terminologi profit memiliki
pengertian ganda, disebabkan terdapat banyak definisi profit.
b. Memaksimalkan nilai perusahaan tidak sama dengan
memaksimalkan laba per-lembar saham (earning per share = EPS) alasannya:
- Tujuan memaksimalisasi laba
tidak memperhatikan waktu dan lamanya keuntungan yang diharapkan.
- Tidak mempertimbangkan risiko
atau ketidakpastian dari keuntungan di masa yang akan datang. Jika suatu
usulan mengandung risiko yang besar, maka kenaikan keuntungan per lembar
saham akan diikuti dengan penurunan harga saham
PRINSIP MANAJEMEN KEUANGAN
Manajemen
keuangan bukan hanya berkutat seputar pencatatan akuntansi. Dia merupakan
bagian penting dari manajemen program dan tidak boleh dipandang sebagai suatu
aktivitas tersendiri yang menjadi bagian pekerjaan orang keuangan. Manajemen
keuangan pada NGO lebih merupakan pemeliharaan suatu kendaraan. Apabila kita
tidak memberinya bahan bakar dan oli yang bagus serta service teratur, maka
kendaraan tersebut tidak akan berfungsi secara baik dan efisien. Lebih parah
lagi, kendaraan tersebut dapat rusak ditengah jalan dan gagal untuk mencapai
tujuan yang ditetapkan.
Dalam prakteknya, Manajemen Keuangan adalah tindakan yang
diambil dalam rangka menjaga kesehatan keuangan organisasi. Untuk itu, dalam
membangun sistem manajemen keuangan yang baik perlulah kita untuk
mengidentifikasi prinsip-prinsip manajemen keuangan yang baik. Ada 7 prinsip
dari manajemen keuangan yang harus diperhatikan.
1.
Konsistensi (Consistency)
Sistem dan kebijakan keuangan dari organisasi harus
konsisten dari waktu ke waktu. Ini tidak berarti bahwa sistem keuangan tidak
boleh disesuaikan apabila terjadi perubahan di organisasi. Pendekatan yang
tidak konsisten terhadap manajemen keuangan merupakan suatu tanda bahwa
terdapat manipulasi di pengelolaan keuangan.
2.
Akuntabilitas (Accountability)
Akuntabilitas adalah kewajiban moral
atau hukum, yang melekat pada individu, kelompok atau organisasi untuk
menjelaskan bagaimana dana, peralatan atau kewenangan yang diberikan pihak
ketiga telah digunakan. NGO mempunyai kewajiban secara operasional, moral dan
hukum untuk menjelaskan semua keputusan dan tindakan yang telah mereka ambil.
Organisasi harus dapat menjelaskan bagaimana dia menggunakan sumberdayanya dan
apa yang telah dia capai sebagai pertanggungjawaban kepada pemangku kepentingan
dan penerima manfaat. Semua pemangku kepentingan berhak untuk mengetahui
bagaimana dana dan kewenangan digunakan.
3.
Transparansi (Transparency)
Organisasi harus terbuka berkenaan dengan pekerjaannya,
menyediakan informasi berkaitan dengan rencana dan aktivitasnya kepada para
pemangku kepentingan. Termasuk didalamnya, menyiapkan laporan keuangan yang
akurat, lengkap dan tepat waktu serta dapat dengan mudah diakses oleh pemangku
kepentingan dan penerima manfaat. Apabila organisasi tidak transparan, hal ini
mengindikasikan ada sesuatu hal yang disembunyikan.
4.
Kelangsungan Hidup (Viability)
Agar keuangan terjaga, pengeluaran organisasi di tingkat
stratejik maupun operasional harus sejalan/disesuaikan dengan dana yang
diterima. Kelangsungan hidup (viability) merupakan suatu ukuran tingkat
keamanan dan keberlanjutan keuangan organisasi. Manager organisasi harus
menyiapkan sebuah rencana keuangan yang menunjukan bagaimana organisasi dapat melaksanakan
rencana stratejiknya dan memenuhi kebutuhan keuangannya.
5.
Integritas (Integrity)
Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya, individu yang
terlibat harus mempunyai integritas yang baik. Selain itu, laporan dan catatan
keuangan juga harus dijaga integritasnya melalui kelengkapan dan keakuratan
pencatatan keuangan.
6.
Pengelolaan (Stewardship)
Organisasi harus dapat mengelola dengan baik dana yang telah
diperoleh dan menjamin bahwa dana tersebut digunakan untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Secara praktek, organisasi dapat melakukan pengelolaan
keuangan dengan baik melalui : berhati-hati dalam perencanaan stratejik,
identifikasi resiko-resiko keuangan dan membuat system pengendalian dan sistem
keuangan yang sesuai dengan organisasi.
7.
Standar Akuntansi (Accounting
Standards)
Sistem akuntansi dan keuangan yang digunakan organisasi
harus sesuai dengan prinsip dan standar akuntansi yang berlaku umum. Hal ini
berarti bahwa setiap akuntan di seluruh dunia dapat mengerti sistem yang
digunakan organisasi.
BAB
III
KESIMPULAN
Manajemen
Keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk memperoleh
sumber modal yang semurah-murahnya dan menggunakannya se-efektif, se-efisien,
seproduktif mungkin untuk menghasilkan laba.
Aktivitas
perusahaan ditinjau dari sudut manajemen keuangan menjadi tugas manajer
keuangan. Tugasnya antara lain:
1. Perolehan dana dengan biaya murah
2. Penggunaan dana efektif dan efisien
3. Analisis laporan keuangan
4. Analisis lingkungan Internal dan eksternal yang berhubungan
dengan keputusan rutin
Berdasarkan tugas tersebut,
manajemen keuangan memiliki tujuan antara lain:
1. Memaksimalkan nilai perusahaan
2. Membina relasi dengan pasar modal dan pasar uang
3. Sifat Dasar Perusahaan
Tujuan
perusahaan adalah mencari laba dan mempertahankan kelangsungan hidupnya. Dalam
kegiatannya mencari laba, pemilik memberi wewenang kepada manajemen untuk
melaksanakannya. Dalam usahanya memperoleh laba, manajemen harus berperilaku:
1. Memaksimumkan nilai perusahaan, artinya manajemen harus mengahasilkan laba lebih besar
dari biaya modal yang digunakannya.
2. Tanggung jawab sosial,
artinya dalam mencari laba, manajemen tidak boleh merusak lingkungan alam,
sosial, dan budaya.
3. Etika, artinya
manajemen dalam mengusahakan laba harus tunduk pada norma-norma sosial di
lingkungan mereka bekerja dan tidak boleh menipu masyarakat konsumen.
DAFTAR PUSTAKA
http://blasterlog.blogspot.com/2009/07/7-prinsip-manajemen-keuangan.html
http://aindua.wordpress.com/2010/11/17/manajemen-keuangan-perusahaan/
http://fachrurrozyezy740.blogspot.com/2010/11/manajemen-keuangan-perusahaan.html
http://organisasi.org/definisi-pengertian-manajemen-keuangan-tugas-pokok-dan-tujuan-manajer-keuangan-perusahaan
http://prasasto.blogspot.com/2008/08/rangkuman-materi-manajemen-keuangan-i.html
www.google.com
www.wikipedia.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar