PENGANTAR BISNIS
PEMASARAN
BAB VI
Nama : Atika Setyaningsih
Kelas :
1EB17
NPM :
21213483
FAKULTAS EKONOMI / AKUNTANSI SI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kita berbagai macam nikmat, sehingga aktifitas hidup yang kita
jalani ini akan selalu membawa keberkahan, baik kehidupan di alam dunia ini,
terlebih lagi pada kehidupan akhirat kelak, sehingga semua cita-cita serta
harapan yang ingin kita capai menjadi lebih mudah tercapai dan penuh manfaat.
Terima kasih sebelum dan sesudahnya saya ucapkan kepada Dosen serta teman-teman sekalian yang telah
membantu, baik bantuan berupa moriil maupun materil, sehingga makalah ini
terselesaikan dalam waktu yang telah
ditentukan.
Saya menyadari sekali, didalam penyusunan makalah
ini masih jauh dari kesempurnaan serta banyak kekurangan-kekurangannya, baik dari segi tata bahasa maupun
dalam hal pengkonsolidasian kepada dosen
serta teman-teman sekalian, yang kadangkala hanya menturuti egoisme pribadi, untuk itu besar
harapan saya jika ada kritik dan saran
yang membangun untuk lebih menyempurnakan makalah-makah saya dilain
waktu.
Harapan yang paling besar dari penyusunan makalah
ini ialah, mudah-mudahan apa yang saya susun ini penuh manfaat, baik untuk
pribadi, teman-teman, serta orang lain yang ingin mengambil atau menyempurnakan
lagi atau mengambil hikmah dari judul ini sebagai tambahan dalam menambah
referensi yang telah ada.
Jakarta, 05 November 2013
Atika Setyaningsih
DAFTAR
ISI
Kata
Pengantar………………………………………………......…………………………………….....
Daftar
Isi ………………………………………………………..………………………………………..
BAB
I. Pendahuluan
…………………………………………………..…………………………………
A.
Latar
Belakang………………………………………….…………………………………….
B.
Rumusan
Masalah….…………………………………………………………………………
BAB
II. Pembahasan…………………………………………………………………………………..….
A.
Pengertian
Pasar dan Pemasaran ….….……….…...…………………………………………
B.
Jenis-Jenis
Pasar……..………………...………………...…………………………………...
C.
Konsep-Konsep
Inti Pasar….………………………………………………………………...
D.
Manajemen
Pemasaran.………………………………………………………………………
·
Keadaan
Permintaan dan Tugas Pasar……………...…………………………………
·
Falsafah
Manajemen Pasar………………………..…………………………………..
E.
Bauran
Pemasaran…………………………..…………………………………………….….
F.
Tujuan
Sistem Pemasaran……………………………………………………………………..
G.
Pendekatan
Dalam Mempelajari Pemasaran………………………………………………..….
BAB
III. Penutup…………………………………………………….........……………………………...
A.
Kesimpulan…………………………………………….........………………………………..
Daftar
Pustaka ……………………………………………………........………………………………...
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya
baik perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa maupun barang mempunyai tujuan
yang sama yaitu memperoleh keuntungan. Selain itu perusahaan juga ingin
memberikan kepuasan kepada konsumen atas produk yang yang dihasilkannya, karena
kepuasan konsumen menjadi tolak ukur dari keberhasilan perusahaan dalam
menghasilkan produk yang berkualitas, dan yang diinginkan oleh konsumen.
Dalam mencapai strategi pemasaran
yang tepat dan terbaik untuk diterapkan, salah satunya perusahaan dapat melihat
dari faktor bauran pemasaran. Hal tersebut penting karena bauran pemasaran
merupakan salah satu pokok pertimbangan konsumen dalam melakukan keputusan
pembelian suatu produk. Jika perusahaan tidak peka terhadap apa yang dibutuhkan
oleh konsumen, maka dapat dipastikan bahwa perusahaan akan kehilangan banyak
kesempatan untuk menjaring konsumen dan produk yang ditawarkan akan sia-sia.
Pemasaran merupakan salah satu ilmu
ekonomi yang telah lama berkembang, dan sampai pada saat sekarang ini pemasaran
sangat mempengaruhi keberhasilan suatu perusahaan untuk bisa bertahan di dalam
pangsa pasar. oleh karena itu diperlukan strategi pemasaran yang dapat
memberikan pengaruh untuk menentukan berhasil atau tidaknya dalam memasarkan
produknya. Apabila strategi pemasaran yang dilaksanakan perusahaan tersebut
mampu memasarkan produknya dengan baik, hal ini akan berpengaruh terhadap
tujuan perusahaan.
1.2 Rumusan
Masalah
Berdasarkan
uraian latar belakang di muka, maka rumusan masalah dalam
makalah ini adalah :
1. Apakah pengertian dari Pasar dan Pemasaran ?
2. Apa yang termasuk Konsep-Konsep Inti dalam Pemasaran ?
3. Apa sajakah yang dipelajari dalam Manajemen Pemasaran?
4. Apa yang di maksud dengan Bauran Pemasaran ?
5. Apakah tujuan dari Sistem Pemasaran ?
6. Bagaimanakah cara melakukan pendekatan dalam mempelajari
pemasaran?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pasar dan Pemasaran
Pasar adalah tempat pertemuan antara
penjual dan pembeli, atau, lebih jelasnya daerah, tempat, wilayah yang
mengandung kekuatan permintaan dan penawaran yang saling bertemu dan membentuk
harga. Kemudian menurut Stanton mengemukakan pengertian secara
luas yaitu Pasar dikatakannya merupakan orang – orang yang mempunyai
keinginan untuk puas, uang untuk berbelanja dan kemauan untuk
membelanjakannya.(M.Fuad , 2006 Hal 120)
Jadi
pengertian pasar secara umumnya dapat diartikan sebagai tempat pertemuan
antara penjual dan pembeli disuatu wilayah atau tempat guna untuk memuaskan
keinginan yang berkaitan dengan permintaan dan penawaran untuk melancarkan
transaksi dengan lebih baik.
Pemasaran
adalah suatu proses sosial manajerial di mana individu dan kelompok mendapatkan
kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar
sesuatu yang bernilai satu sama lain. Definisi ini berdasarkan pada konsep
inti, yaitu : kebutuhan, keinginan dan permintaan; pasar,
Pemasaran dan pemasar. . Definisi
lain menyatakan bahwa pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial
yang membuat individu/kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan
inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai
kepada pihak lain. Pemasaran
melibatkan banyak kegiatan yang berbeda yang menambah nilai produk pada saat
produk bergerak melalui sistem tersebut.(Nur 2010 Hal 3)
Pengertian
pemasaran oleh beberapa ahli diartikan menjadi
1.William J Stanton, menyatakan
bahwa:
Pemasaran adalah keseluruhan intern
yang berhubungan dengan kegiatan-
kegiatan usaha yang bertujuan untuk
merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan
jasa yang akan memuaskan kebutuhan pembeli baik pembeli yang ada maupun
pembeli yang potensial.
2. Philip dan Duncan.
Pemasaran
meliputi semua langkah yang digunakan atau diperlukan untuk
menempatkan barang-barang berwujud
kepada konsumen.
3.American Marketing Association.
Pemasaran
meliputi pelaksanaan kegiatan usaha niaga yang diarahkan
pada arus aliran barang dan jasa
dari produsen kepada konsumen.
Kegiatan-kegiatan
dalam usaha pemasaran tidak hanya kegiatan memindahkan barang /jasa dari
tangan produsen ke tangan konsumen saja dengan sistem penjualan, tetapi banyak
kegiatan lain yang juga dijalankan dalam kegiatan pemasaran. Penjualan hanyalah
salah satu dari berbagai fungsi pemasaran. Apabila pemasar melakukan pekerjaan
dengan baik untuk mengidentifikasi kebutuhan konsumen, mengembangkan produk dan
menetapkan harga yang tepat, mendistribusikan dan mempromosikannya secara
efektif, maka akan sangat mudah menjual barang-barang tersebut.
(Sumber M.Fuad,Pengantar Bisnis hal
120)
2.2Konsep-konsep Inti Pemasaran
Secara
luas, pemasaran dapat di artikan sebagai suatu proses social dan manajerial
dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan
dengan cara menciptakan serta mempertukarkan produk dan nilai dengan pihak
lain. Utuk itu pemasaran dapat di pelajari lebih jauh dengan mengenal
konsep-konsep inti pemasaran
.
Definisi tersebut mempunyai konsekuensi bahwa semua kegiatan perusahaan
termasuk produksi, teknik, keuangan dan pemasaran harus diarahkan pada usaha
mengetahui pembeli, kemudian memuaskan kebutuhan tersebut dengan mendapatkan
laba yang layak dalam jangka panjang. Dalam perusahaan industri,misalnya,
bagian pemasaran memegang peranan yang sangat penting, karena menentukan
berhasil- tidaknya usaha-usaha perusahaan. Dalam perusahaan. Dalam perusahaan
industri,misalnya, bagian pemasaran memegang peranan yang sangat penting,
karena menentukan berhasil- tidaknya usaha-usaha perusahaan. Organisasi
perusahaan yang menganut konsep pemasaran di sebut organisasi pemasaran.(Swastha
2002 hal 17)
Dalam organisasi tersubut, semua kegiatan perusahaan
untuk menghasilkan dan menjual barang didasarkan pada masalah pemasaran. Jadi
pemasaran menjadi dasar motivasi perusahaan dan akan mempengaruhi perusahaan
baik jangka pendek maupun jangka panjang.
· Kebutuhan
Konsep paling pokok melandasi pemasaran adalah kebutuhan
manusia.
Kebutuhan adalah suatu keadaan perasaan yang membutuhkan
pemenuhan terhadap sesuatu, seperti makanan, rumah, rasa aman, dan kasih
saying.
· Keinginan
Konsep pokok kedua dalam pemasaran
adalah yang nenyangkut keinginan manusia,yaitu kebutuhan yang dibentuk oleh
budaya dan pribadi seseorang. Ragam dari keinginan semakin berkembang seiring
dengan berkembangnya kebusayaan. Di Indonesia, orang membutuhkan nasi sebagai pilihan
utama, sedangkan masyarakat di amerika lebih menginginkan hamburger, kentang
goring, dan coke.
·
Permintaan
Manusia memiliki keinginan/kebutuhan
yang tidak terbatas, namun sumber dayanya yang terbatas. Karena itu, dengan
keterbatasan sumber daya yang ada, mereka memilih produk-produk yang
menghasilkan kepuasan maksimal. Keinginan manusia akan menjadi permintaan
apabila didukung oleh daya beli. Denagan demikian, dapat dikatakan bahwa
permintaan adalah keinginan /kebutuhan manusia yang didukung oleh daya beli.
·
Produk
Kebutuhan, keinginan, dan permintaan memberi kesan adanya
produk untuk memenuhinya. Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan kepada
pasar untuk mendapatkan perhatian, untuk dimiliki,digunakan,ataupun dikonsumsi
dalam rangka memenuhi kebutuhan atau keinginan. Produsen perku mengetahui apa
yang diinginkan konsumen untuk kemudian menyediakan produk yang sedekat mungkin
dengan pemuasan keinginan ini.
· Pertukaran
Pemasaran terjadi apabila orang memutuskan untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginannya melalui pertukaran. Pertukaran adalah kegiatan untuk
memperoleh barang/jasa yang diinginkan dari pihak lain dengan memberikan
sesuatu sebagai pengantinya.
Hal-hal yang diperlukan untuk berlangsungnya suatu
pertukaran:
1. Paling sedikit harus ada dua pihak
2. Masing-masing pihak harus memiliki
sesuatu yang bernilai bagi pihak lain
3. Masing-masing pihak bisa saling
berkomunikasi dan saling menawarkan sesuatu
4. Masing-masing pihak bebas untuk
menerima atau menolak penawaran pihak lain
5. Masing-masing pihak percaya bahwa
berhubungan denagan pihak lain merupakan tindakan yanag tepat.
· Transaksi
Transaksi mengandaikan adanya nilai-nilai yang dipertukarkan
diantara dua pihak. Misalnya dalam transaksi, A memberiakn X kepada B dan
sebagai penggantinya A mendapatkan Y dari B. Transaksi melibatkan sedikitnya
dua barang atau jasa yang bernilai,syarat-syarat yang disepakati, waktu
kesepqakatan dan tempat kesepakatan.
· Pasar
Konsep transaksi mengarah pada konsep pasar. Pasar adalah
himpunan pembeli nyata dan pembeli potensial atau suatu produk. Sebuah pasra
dapat timbul disekitar produk (barang/jasa) yang bernilai. Misalnya pasra
tenaga kerja, terdiri dari orang-orang yang mau menawarkan tenaga mereka untuk
mendapatkan upah atau produk. Berbagai lembaga akan timbul di sekir pasar
tenaga kerja untuk mempermudah fungsi pasar tenaga kerja itu. Pasar uang
merupakan pasar penting yang lahir untuk memenuhi kebutuhan manusia agar mereka
dapatmenjamin, meminjamkan, menabung dan menanamkan uang.
2.3 Manajemen Pemasaran
Manajemen
pemasaran merupakan suatu analisis, perencanaan, implementasi, dan
pengendalaian dari program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun
, dan mempertahakan pertukaran yang bermanfaat dengan pembeli untuk mencapai
tujuan-tujuan organisasi.
Manajemen pemasaran
berasal dari dua kata yaitu manajemen dan pemasaran. Menurut Kotler dan
Armstrong pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi, dan
pengendalian dari program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun,
dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk
mencapai tujuan perusaahaan. Sedangkan manajemen adalah proses perencanaan
(Planning), pengorganisasian (organizing) penggerakan (Actuating) dan
pengawasan (Controlling).
Jadi dapat diartikan
bahwa Manajemen Pemasaran adalah sebagai analisis, perencanaan, penerapan, dan
pengendalian program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan
mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pasar sasaran dengan maksud
untuk mencapai tujuan – tujuan organisasi.
Manajemen
pemasaran berupaya untuk mempengaruhi tingkat, saat, dan karakter permintaan
dengan cara yang akan membantu pencapaian tujuan organisasi. oleh karene itu
manajemen pemasaran juga disebut dengan manajemen permintaan.(Sukirno.2011
Hal-208)
Manajemen
pemasaran tidak saja menyangkut pencarian dan peningkatan permaintaan, tetapi
juga menyangkut pengubahan bahkan pengurangannya. Denganl demikaian, manajemen
pemasaran berusaha menentukan tingkat, waktu, dan sifat permintaan dengan cara
sedemikian rupa sehingga dapat membantu organisasi mencapai sasarannya.
2.3.1
Keadaan Permintaan dan tugas Pasar
Pada
tiap keadaan ada tugas tertentu yang harus dilakukan manajemen pemasaran. Ada
delapan keadaan permintaan yang berbeda-beda yaitu :
1. Permintaan Negatif (negative demand)
Permintaan
negatif disini dimaksudkan bahwa sebagian besar pasar tidak suka dengan
produk yang ditawarkan, bahkan pasar berupaya untuk menghindari produk yang
ditawarkan tersebut. Misal orang mempunyai permintaan negatif ter hadap
vaksinasi, tambal gigi, atau oprasi usus buntu. Tugas pemasar disini adalah
mengalisis mengapa pasar tidak menyukai produk, dan apakah suatu program
pemasaran dapat mengubah kepecayaan dan sikap pasar melalui perancangan kembali
produk, harga yang lebih rendah, dan promosi yang lebih menarik dan positif.
2. Tidak Ada Permintaan (no demand)
Tidak
ada permintaan, disini maksudkan bahwa konsumen sasaran
dapat saja tidak tertarik dengan
produk yang yang ditawarkan karena merasa tidak mempunyai kepentingan dengan manfaat
produk yang ditawarkan. Misal, petani tidak tertarik dengan teknologi baru
dibidang pertanian. Tugas pemasar adalah menemukan cara untuk menghubungkan
manfaat produk dengan kebutuhan dan minat pasar.
3. Permintaan Terpendam (latent demand)
Banyak
konsumen yang keinginannya belum dapat terpenuhi, dan belum puas terhadap suatu
produkatau jasa yang ada. Misal, ada permintaan terpendam yang kuat terhadap
rokokm yang membahayakan kesehatan, atau terhadap mobil yang lebih hemat dari
mobil- mobil yang sudah ada. Tugas pemasar disini adalah mengukur besarnya
pasar potensial ini dan mengembangka barang serta jasa yang akan memuaskan
permintaan akan produk tersebut.
4. Permintaan yang Menurun (falling
demand)
Suatu
perusahaan atau organisasi cepat atau lambat, pasti akan menghadapi penurunan
permintaan terhadap satu produk atau lebih. Misal, suatu perguruan tinggi mulai
merasakan berkurangnya jumlah peneriman mahasiswa baru. Disini pemasar harus
menganalis penyebab menurunnya permintaan tersebut, dan pemasar harus
dapat mencarikan solusi untuk meningkatkan kembali permintaan tersebut.
Misalnya dengan promosi yang lebih menarik atau membuat kreasi baru pada barang
atau jasa yang mengalami penurunan permintaan.
5. Permintaan yang tidak Teratur (irregular
demand)
Banyak
perusahaan atau organiasasi yang mengalami permintaa terhadap barang atau jasa
yang brubah-ubah menurut musim, hari bahkan jam, sehingga penggunaan kapasitas
pun menjadi berkurang, menganggur atau bahkan sebaliknya bisa berlebihan.
Misal, dalam bidang angkutan umum, banyak angkutan yang menganggur pada jam-jam
sepi, dan sebaliknya pada jam-jam sibuk terjadi kepadatan penumpang yang
berlebihan sehingga banyak penumpang yang antre bahkan tidak mendapatkan
angkutan. Tugas pemasar disini adalah menemukan pola waktu permintaan melalui
penentuan haraga yang fleksibel, promosi dan rangsangan lainnya.
6. Permintan Penuh ( full demand)
Suatu
organisasi atau perusahaan menghadapi permintaan penuh apabila organisasi atau
perusahaan puas terhadap volume usaha atau hasil yang telah dicapai, terutama
menyangkut permintaan yang diharapkan. tugas pemasar adalah mempertahanka
tingkat permintaan ini.
7. Permintaan yang Berlebihan (overfull
demand)
Beberapa
organisasi kadang menghadapi tingkat permintan yang lebih tinggi dari pada yang
dapat atau yang ingin dilayani, misalnya kebun binatang ragunan yang penuh
sesak pada saat hari raya. Tugas pemasar adalah mengurangi permintaan untuk
sementara atau permanen, dengan cara menaikkan harga, atau mengurangi promosi
atau pun aktivitas pelayanan. Tentu saja aktivitas ini dilakukan tidak untuk
menghilangkan permintaan, tetapi hanya mengurangi tingkatannya saja.
8. Permintaan yang tidak Sehat
(unwholesome demand)
Produk-produk
yang tidak sehat akan banyak memunculkan upaya yang terorganisasi unuk
mengurangi ataupun mencegah penggunaannya, seperti publukasi yang dilakukan
untuk mengurangi bahkan memnolak penjualan rokok, obat bius, ectasy, ataupun
senjata api dan pornografi. Tugas pemasar adalah mengajak konsumen yang
menyukai produk-produk tersebut untuk mengurangi dan meninggalkannya, dengan
cara menaikkan harga, memberikan ancaman, ataupun mengurangi produk tersebut.
(Sumber
:M.Fuad Pengantar Bisnis Hal 124-126)
2.3.2
Falsafah Manajemen Pemasaran
Dalam
kegiatan pemasaran di suatu perusahaan harus dikelola dengan baik dan
diorganisasikan dengan benar., artinya dalam kegiatan pemasaran ini pemimpin
atau manager harus merencanakan dan memanajemen kegiatan pemasaran tersebut
dengan baik dan secara menyeluruh(Swastha 2002 hal 18). Untuk itu diperlukan
konsep atau falsafah dalam kegiatan pemasaran ini agar dapat memberikan
tuntutan pada usaha pemasaran sehingga akan dapat tercapai keseimbangan antara
kepentingan organisasi, konsumen, dan masyarakat. sehubungan dengan itu dikenal
lima konsep dalam falsafah pemasaran, yaitu :
1. Konsep Produksi
Konsep
ini menyatakan bahwa konsumen akan menyukai produk-produk yang terjangkau oleh
kemampuan mereka. Oleh karena itu manajemen berkonsentrasi pada peningkatan
efesiensi produksi dan distribusi. Konsep ini merupakan alternatif dalam
menghadapi dua situasi yaitu pada saat permintaan melebihi pasokan, dan pada
saat biaya tinggi.
2. Konsep Produk
Konsep
ini berpegang teguh pada anggapan konsumen yang akan menyenangi produk yang
menawarkan mutu, penampilan, maupun keistimewaan dibandingkan produk sejenis.
oleh karena itu manajemen pemasaran harus membuat produk sesuai dengan selera
yang diinginkan konsumen.
3. Konsep Penjualan
Konsep
ini memenekankan pada anggapan konsumen yang tidak akan membeli produk, jika
organisasi tidak melakukan usaha pomosi dan penjualan. oleh karena itu
manajemen pemasaran harus melakukan usaha promosi dan penjualan agar konsumen
tertarik dan mengetahui manfaat dari produk yang dihasilkan.
4. Konsep Pemasaran
Menurut
konsep ini, kunci untuk mencapai keberhasilan sasaran organisasi adalah
kejelian dalam menentukan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran, serta
mengupayakan pemenuhan kepuasan yang lebih baik ketimbang apayang dilakukan
pesaing.
5. Konsep Pemasaran Kemasyarakatan
Menurut
konsep ini, tugas organisasi berhubungan dengan penentuan kebutuhan, keinginan,
serta minat pasar sasaran dan untuk memberikan kepuasan yang lebih efisien dan
efektif dari pada pesaing dengan cara mempertahankan dan atau meningkatkan
kesejahteraan konsumen dan masyarakat secara menyeluruh.
(Sumber :M.Fuad Pengantar Bisnis Hal
127-128z)
2.4. Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran adalah
kumpulan dari variabel-variabel pemasaran yang dapat dikendalikan yang
digunakan oleh suatu badan usaha untuk mencapai tujuan pemasaran dalam pasar
sasaran.
Menurut Kotler (1997:54), bauran
pemasaran adalah sejumlah alat-alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk
menyakinkan obyek pemasaran atau target pasar yang dituju.
Ada banyak alat pemasaran, McCarthy mempopulerkan
pembagian kiat pemasaran ke dalam 4 (empat) faktor yang disebut the four Ps:
product, price, place, and promotion” (Kotler, 1997:54).
Keempat bauran pemasaran tersebut secara singkat dijelaskan sebagai berikut:
1. Product (produk)
Produk adalah segala
sesuatu yang ditawarkan kepada masyarakat untuk dilihat, dipegang, dibeli atau
dikonsumsi. Merupakan
bentuk penawaran organisasi jasa yang ditujukan untuk mencapai tujuan melalui
pemuasan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Produk disini bisa berupa apa saja
(baik yang berwujud fisik maupun tidak) yang dapat ditawarkan kepada pelanggan
potensial untuk.memenuhi kebutuhan dan keinginan tertentu. Produk merupakan
semua yang ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, diperoleh dan digunakan atau
dikonsumsi untuk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan yang berupa fisik,
jasa, orang, organisasi dan ide.
Produk
merupakan hasil dari kegiatan produksi perusahaan yang nantinya akan di jual
perusahaan atau barang yang dibeli perusahaan untuk dijual kembali kepada
konsumen akhir (bagi perusahaan dagang). Dalam membahas apa itu produk sebagai
salah satu dari keempat variable marketing mix maka kita bagi menjadi 3 bagian
:
a. Pemilihan produk
b. Pembungkus barang
c. Merk barang
a.Pemilihan barang/produk
Kebijaksanaan
perusahaan dalam memilih produk yang akan dijual atau produk yang akan dibeli
(bagi perusahaan dagang) amat berpengaruh pada penentuan harga, strategi,
promosi, yang akan dilakukan agar berhasil dalam melaksanakan fungsi penjualan
dari bidang pemasaran. Pemilihan barang atau produk yang tepat untuk dipasarkan
atau sesuai dengan perilaku pembeli ataupun daya beli konsumen akan
menguntungkan perusahaan sehingga hasil kegiatan perusahaan yang dicapai akan
dapat mempertahankan atau ditingkatkan demi kelangsungan hidup perusahaan.
Yang
penting disini adalah bagaimana cara mengantisipasi masalah-masalah yang
mungkin dihadapi perusahaan karena terjadi proses tahapan siklus kehidupan
barang. Siklus kehidupan barang ini akan selalu terjadi di mana pada suatu saat
kalau produk tersebut sudah mencapai tahap kejenuhan akan mengalami penurunan
penjualan yang berarti juga terjadi turunnya tingkat pendapatan perusahaan.
Oleh karena itu sebelum perusahaan terlambat dalam mengatasi perjalanan produk
dalam siklus kehidupan produk maka tindakan yang harus dilakukan adalah
strategi apa yang akan dilakukan atau kebijaksanaan apa yang akan dilakukan
agar sebelum produk tersebut sudah tidak laku lagi perusahaan sudah menyiapkan
produk baru,sebagai pengganti atau strategi baru.
(Kotler 1997 74-76)
b. Pembungkus barang
Bungkus
barang merupakan pertimbangan ke dua setelah produk yang sejenis ternyata
mempunyai kualitas yang sama kualitas yang sama, rasa yang sama atau kegiatan
yang relative berbeda. Maka bagi pembeli yang merasa bingung dengan berbagai
merk tersebut akhirnya akan mempertimbangkan bungkus luar produk yang akan dipilih.
Oleh karena itu bungkus juga memegang peranan penting dalam penjualan produk.
Untuk
membuat bungkus agar menarik pembeli maka perusahaan harus mempertimbangkan
dari berbagai aspek baik aspek ekonomis, keindahan maupun praktisnya.
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembungkusan diantaranya:
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembungkusan diantaranya:
Ø Bungkus yang membangkitkan hasrat untuk membeli.
Ø Bungkus yang mudah diingat.
Ø Bungkus yang tidak menambah harga jual sehingga tidak dapat besaing dengan
produk sejenis yang lain.
Ø Bungkus di desain agar dapat menjaga mutu barang, memudahkan pengangkutan, penyimpanan, penyusunan di rak took, atau mempunyai kegiatan setelah dipakai habis (ada kegiatan ganda).
c. Merk Barang
Merk
barang yang dinyatakan dengan kata-kata saja atau disertai dengan gambar
tertentu untuk mempertegaskan adalah sangat penting bagi perusahaan untuk
membedakan perusahaan yang satu dengan yang lain. Dengan melihat merk seseorang
yang sudah menggemari atau fanatic terhadap rasanya, mutunya atau keadaanya
tidak akan nemilih lagi dalam membeli barang cukup hanya dengan melihat gambar
tertentu atau kata-kata tertentu dalam suatu prroduk menganggap sudah cukup
memutuskan untuk membeli.
Dengan
merk yang sudah menjadi langganan pemakai dapat menghemat waktu dalam membeli
karena dapat menyuruh orang lain untuk membelinya (praktis) dan membuat
anggaran tertentu dalam memakainya.
Banyaknya
manfaat yang dapat diperoleh konsumen ini ternyata terlihat juga oleh produsen
sehingga sering sekali produsen menggunakan merk tersebut sebagai salah satu
strategi pemasarannya dengan jalan perusahaan memproduksi barang yang tidak
terlalu berbeda setiap memakai berbagai merk, hal ini dilakukan untuk menguasai
pasar.(Sumber : Basu Swastha Azas-Azas Marketing hal 135-141)
2. Price (harga),
Bauran harga berkenaan dcngan
kebijakan strategis dan taktis seperti tingkat harga, struktur diskon, syarat
pembayaran dan tingkat diskriminasi harga diantara berbagai kelompok pelanggan.
Harga menggambarkan besarnya rupiah yang harus dikeluarkan seorang konsumen
untuk memperoleh satu buah produk dan hendaknya harga akan dapat terjangkau
oleh konsumen.
Definisi
harga menurut Philip Kotler (1997 :120) Harga adalah sejumlah uang yang
dibebankan untuk sebuah produk atau jasa. Secara lebih luas, harga adalah keseluruhan
nilai yang ditukarkan konsumen untuk mendapatkan keuntungan dari kepemilikan
terhadap sebuah produk atau jasa. Sedangkan Stanton mendefinisikan harga: bahwa
harga adalah sejumlah uang dan atau barang yang dibutuhkan untuk mendapatkan
kombinasi dari barang yang lain yang disertai dengan pemberian jasa. Harga
merupakan elemen dari bauran pemasaran yang bersifat fleksibel, dimana suatu
saat harga akan stabil dalam waktu tertentu tetapi dalam seketika harga dapat
juga meningkat atau menurun dan juga merupakan satu-satunya elemen yang
menghasilkan pendapatan dari penjualan.
Harga
adalah sejumlah uang yang harus dibayar oleh pengguna untuk mendapatkan produk.
Dengan kata lain seseorang akan membeli barang kita jika pengorbanan yang
dikeluarkan (uang dan waktu) sesuai dengan manfaat yang diperoleh dari prouksi
tersebut (Swastha, 2002 ;147). Jika hal ini dikaitkan dengan produk layanan,
maka seseorang akan datang ke tempat kita jika waktu atau dana yang dikorbankan
untuk mendapatkan produk layanan kita sesuai dengan produk layanan yang
ditawarkan.
Harga
dan kebijaksanaan harga adalah elemen yang paling banyak diperdebatkan dalam
pemasaran. Harga adalah satu-satunya variabel strategi pemasaran yang berkaitan
dengan pemasukan, bagaimanapun harga mendatangkan masalah tersendiri. Kotler
(1997) menyarankan, “…apabila pengenaan biaya (charging) merupakan suatu
keharusan, maka besarnya harus disesuaikan dengan kemampuan pengguna.”
Dalam
hal pemasaran jasa, kreatifitas dan keahlian manajemen paling banyak dibutuhkan
dalam masalah penetapan harga Ciri-ciri yang dimiliki jasa menyebabkan dampak
yang penting dalam penetapan harga. Hal yang menarik sekali adalah bahwa para
penjual kerap kali mengetahui permintaan in-elastis. Oleh karena itu mereka
menetapkan harga yang paling tinggi. Akan tetapi mereka lalai bertindak yang
sebaliknya, jika menghadpi permintaan yang elastis, walaupun harga lebih rendah
akan menaikkan penjualan unit, pendapatan total, penggunaan fasilitas dan
mungkin juga naiknya laba bersih.(Nur 2010 hal 8)
Prinsip
penetapan harga barang dapat juga diterapkan daam penetapan harga jasa. Secara
singkat prinsip-prinsip penetapan harga adalah sebagai berikut:
1.
Perusahaan
harus mempertimbangkan sejumlah faktor dalam menetapkan harganya, yang
mencakup: pemilihan tujuan penetapan harga, menentukan tingkat permintaan,
prakiraan biaya, menganalisis harga yang ditetapkan dan produk yang ditawarkan
pesaing, pemilihan metode penetapan harga, dan menentukan harga akhir.
2.
Perusahaan
tidak selalu harus berupaya mencari profit makasimum melalui penetapan harga.
Sasaran lain yang bisa mereka capai adalah mencakup survival, memakasimumkan
penerimaan sekarang, memakasimumkan pertumbuhan penjualan, memakasimumkan
penguasaan (skimming) pasar dan kepemimpinan produk atau kualitas.
3.
Para
pemasar hendaknya memahami seberapa responsif permintaan terhadap perubahan
harga. Untuk mengevaluasi sensitifitas harga, para pemasar bisa menghitung
elastisitas permintaan.
4.
Berbagai
jenis biaya harus sipertimbangkan dalam menetapkan harga, termasuk di dalamnya
adalah biaya langsung dan tidak langsung, biaya tetap dan biaya variabel, biaya
tidak langsung yang bisa dilacak, dan biaya-biaya yang teralokasi. Bila suatu
produk atau jasa harus mendatangkan keuntungan bagi perusahaan, harga harus
mampu menutup semua biaya mencakup mark-upnya.
5.
Harga-harga
para pesaing akan mempengaruhi tingkat permintaan barang dan jasa yang
ditawarkan peruasahaan dan karenanya harus dipertimbangkan dalam proses
penetapan harga.
1.
Berbagai
cara penetapan yang ada mencakup mark-up, sasaran perolehan, nilai yang bisa
diterima, going rate, sealed-bid, dan harga psikologis.
2.
Setelah
menetapkan struktur harga, perusahaan menyesuikan harganya dengan menggunakan
harga geografis, diskon harga, harga promosi, dan harga diskrimiasi, serta harga
bauran produk.
Dalam
situasi tertentu, pengguna melakukan penilaian atau menghitung-hitung tentang
apa yang akan mereka peroleh sebagai balasan dari apa yang mereka berikan.
Dengan demikian, harga merupakan pembatas (trade-of) untuk sejumlah benefit (nilai)
yang akan diberikan oleh suatu produk (barang atau jasa) dengan sejumlah biaya
yang dikaitkan dengan sejumlah biaya yang dikaitkan dengan penggunaan produk
tersebut . Pusat informasi yang menghendaki profit harus mampu menutup semua
biaya yang berkaitan dengan proses memproduksi dan memasarkan suatu jasa.
Selanjutnya menetapkan marjin secukupnya sehingga mampu memberikan keuntungan
yang memuaskan.
Harga
atau biaya sebuah jasa akan mencakup harga yang bersifat moneter dan harga yang
bersifat non-moneter. Harga yang bersifat moneter mempuyai peranan penting bagi
bagian pemasaran untuk mengukur tingkat atau porsi penerimaan dari konsumen
Selanjutnya dikatakan bahwa, di samping itu beberapa biaya non-moneter yang
mungkin diperhitungkan konsumen ketika menggunakan suatu jasa mencakup:
1. Waktu.
Waktu merupakan komoditas utama bagi
sejumlah orang, dan bagi seseorang yang menawarkan jasa dengan pelayanan yang
berbeda kepada setiap individu, tetapi mempunyai keterbatasan waktu, mereka
akan memperhitungkan biaya terhadap waktu yang digunakan dalam mencari/memburu
suatu jasa, karena barangkali waktu yang terbuang itu sebenarnya dapat digunakan untuk
keperluan lain.
2. Upaya-upaya yang bersifat fisik.
Biaya untuk melakukan upaya-upaya
fisik yang diperlukan untuk memperoleh sejumlah jasa bisa saja dimasukkan,
khususnya bila penyajian jasa dilakukan secara swalayan.
3. Biaya-biaya sensor.
Biaya-biaya ini bisa saja dikenakan
sehubungan dengan adanya kebisingan, bau tidak sedap, aliran udara yang tidak
lancar, terlalu panas atau terlalu dingin ruangannya, tempat duduk yang tidak
nyaman, lingkungan yang terkesan jorok, bahkan rasa yang tidak mengenakkan.
4. Biaya-biaya psikologis.
Biaya-biaya ini kadang-kadang
dikenakan untuk penggunaan suatu jasa tertentu, seperti upaya yang bersifat
mental (berpikir), perasaan adanya ketimpangan atau ketidakadilan bahkan rasa
takut)
(Sumber
Philips Kotler Manajemen pemasaran Hal 120-159)
3.Saluran Distribusi (Place)
Merupakan keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap jasa bagi
para pelanggan. Tempat dimana produk tersedia dalam sejumlah saluran distribusi
dan outlet yang memungkinkan konsumen dapat dengan mudah memperoleh suatu
produk.
Sebagai
salah satu variabel marketing mix, place / distribusi mempunyai peranan yang
sangat penting dalam membantu perusahaan memastikan produknya, karena tujuan
dari distribusi adalah menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan dan
diinginkan oleh konsumen pada waktu dan tempat yang tepat.Pemilihan saluran
distribusi harus mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
a. Sifat pembeli, seperti kebiasaan membeli, frekuensi pembelian, letak geografis dsb.
b. Sifat produk.
a. Sifat pembeli, seperti kebiasaan membeli, frekuensi pembelian, letak geografis dsb.
b. Sifat produk.
c. Sifat perantara.
d. Sifat pesaing
e. Sifat perusahaan, dan sebagainya
Sifat
pembeli sangat mempengaruhi keputusan produsen dalam memilih saluran distribusi
yang dipakai.
Sebagai
contohnya, kalau jumlah pembeli atau, frekuensi pembelian dalam jumlah yang
kecil-kecil maka akan membuat produsen cenderung memilih saluran distribusi
yang panjang.
Demikian
juga sifat produk juga merupakan pertimbangan produsen yang tidak kalah
pentingnya. Misalnya, apakah barang tersebut mudah rusak atau tidak, bagaimana
ukurannya, bagaimana kualitas barang kalau dilihat dari segi konsumen, harganya
dan sebagainya. Kesemuanya itu perlu dijadikan bahan pertimbangan yang penting
juga.
Demikian
juga masalah sifat perantara, perusahaan, pesaing, pasar yang dituju dan
sebagainya menjadi faktor yang penting dalam memilih saluran distribusi yang
akan digunakan perusahaan. Saluran distribusi yang digunakan itu dengan tujuan
agar barang yang ditawarkan sampai pada konsumen industry maupun konsumen
akhir.
4.Promotion(Promosi)
Promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dapat mengarahkan
organisasi atau seseorang untuk menciptakan transaksi antara pembeli dan
penjual.(Nuridja 2011)
Promosi
merupakan kegiatan terakhir dari marketing mix yang sangat penting karena
sekarang ini kebanyakan pasar lebih banyak bersifat pasar pembeli di mana
keputusan terakhir terjadinya transaksi jual beli sangat dipengaruhi oleh
konsumen. Oleh karena itu pembeli adalah raja. Para produsen berbagai barang
bersaing untuk merebut hati pembeli agar tertarik dan mau membeli barang yang
dijualnya.
Pada
dasarnya keputusan membeli sangat dipengaruhi oleh motif-motif pertimbangan
secara emosional, seperti : merasa bangga, sugesti, angan-angan dan sebagainya.
Tetapi bisa juga pembeli membeli secara rasional seperti: karena
mempertimbangkan riwatnya, ekonomisnya, segi kepraktisan, harganya, pengangkutannya
dan sebagainya.
Dalam
promosi terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan, pada umumnya ada 4 kegiatan
yang biasa dilakukan yaitu:
a. Periklanan (Advertensi)
Periklanan
merupakan salah satu bentuk kegiatan promosi yang sering dilakukan perusahaan
melalui komunikasi non individu dengan sejumlah biaya seperti iklan melalui
media masa, perusahaan iklan, lembaga non laba, individu-individu yang membuat
poster dan sebagainya.
Periklanan
dilakukan untuk memasarkan produk baru, memasuki segmen pasar yang baru atau
yang tidak terjangkau oleh salesman maupun personal selling. Periklanan sering
dilakukan baik melalui surat kabar, radio dan TV, pos langsung atau bahkan
melalui biro periklanan.
b. Personal selling
Personal
selling adalah kegiatan promosi yang dilakukan antar individu yang sering
bertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai atau
mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan kedua belah pihak
c. Promosi penjualan
Promosi
penjualan adalah salah satu bentuk kegiatan promosi dengan menggunakan alat
peraga seperti: Peragaan, pameran, demonstrasi, hadiah, contoh barang dan
sebagainya.
d. Publisitas
Publisitas
merupakan kegiatan promosi yang hampir sama dengan periklanan yaitu melalui
media masa tetapi informasi yang diberikan tidak dalam bentuk iklan tetapi
berupa berita.
Biasanya lembaga yang dipublisitaskan tidak mengeluarkan biaya sedikitpun tetapi bisa merugikan kalau lembaga yang dipublisitaskan diberitakan kejelekannya.
(Sumber Philips Kotler Manajemen
pemasaran Hal 120-159)
2.5 Tujuan Sistem Pemasaran
Tujuan
Sistem Pemasaran suatu hal yang melibatkan banyak kegiatan pemasaran yang
mempengaruhi banyak pihak, seperti pembeli, penjual maupun suatu kelompok
masyarakat yang menginginkan produk-produk bermutu dengan harga wajar
serta lokasi atau tempat yang mudah terjangkau.
Ada
empat alternatif yang menjadi tujuan sistem pemasaran, yaitu :
1. Memaksimalkan Konsumsi
Kegiatan-Kegiatan
Pemasaran yang telah dijalankan seharusnya dapat merangsang terjadinya konsumsi
maksimal yang pada giliranya akan menciptakan produksi,kesempatan kerja, dan
kemakmuran maksimal bagi masyarakat.
2. Memaksimalkan Kepuasan Konsumen
Pandangan
lain mengatakan bahwa tujuan sistem pemasaran adalah memaksimalkan kepuasan
konsumen, bukan memaksimalkan konsumsi. Tetapi kepuasan konsumen sulit untuk
diukur. Pertama, karena belum adanya tolok ukur kepuasan konsumen terhadap
pengguanaan suatu produk atau terhadap aktivitas pemasaran. Kedua, kepuasan
yang diperoleh terkadang diikuti kondisi yang kurang menyenangkan, seperti
pencemaran dan kerusakan lingkungan . Ketiga, Kepuasan sewaktu
mengkonsumsi produk tertentu (Barang Bergengsi) sangat relatif, yaitu
tergantung pada sedikit banyaknya orang lain yang mengkonsumsi barang tersebut.
3. Memaksimalkan Pilihan
Tujuan
dari sistem pemasaran adalah memaksimalkan ragam produk dan pilihan konsumen.
Meskipun sistem ini memungkinkan konsumen untuk menemukan produk yang dengan
tepat dapat memuaskan selera serta memaksimalkan gaya hidup mereka, tetapi
kompensasinya adalah peningkatan biaya. Pertama, karena produk yang
semakin mahal dapat menyebabkan berkurangnya pendapatan nyata dan konsumsi
konsumen. Kedua, Pertambahan ragam produk tentu membutuhkan lebih banyak waktu
konsumen untuk menentukan pilihannya.
4. Memaksimalkan kualitas hidup
Sistem
pemasaran dipercaya dapat meningkatkan taraf hidup melalui kualitas, kuantitas,
ketersediaan, dan harga barang serta jasa, kualitas lingkungan fisik,
maupun kualitas lingkungan budaya. Sebagian besar masayarakat masih beranggapan
bahwa mutu hidup adalah tujuan yang bernilai sebagai sistem pemasaran, meskipun
tidak mudah mengukurnya karena setiap individu mempunyai penilaian berbeda
terhadap suatu produk.
(Sumber : M.Fuad 2006 Hal 130-131
Pemasaran juga memiliki tujuan
yaitu :
- Konsumen potensial mengetahui
secara detail produk yang kita hasilkan dan perusahaan dapat menyediakan
semua permintaan mereka atas produk yang dihasilkan.
- Perusahaan dapat menjelaskan
secara detail semua kegiatan yang berhubungan dengan pemasaran. Kegiatan
pemasaran ini meliputi berbagai kegiatan, mulai dari penjelasan mengenai
produk, desain produk, promosi produk, pengiklanan produk, komunikasi
kepada konsumen, sampai pengiriman produk agar sampai ke tangan konsumen
secara cepat.
- Mengenal dan memahami konsumen
sedemikian rupa sehingga produk cocok dengannya dan dapat terjual dengan
sendirinya.
Pada umumnya kegiatan pemasaran
berkaitan dengan koordinasi beberapa kegiatan bisnis. Strategi pemasaran ini
dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut :
- Faktor mikro, yaitu perantara
pemasaran, pemasok, pesaing dan masyarakat
- Faktor makro, yaitu
demografi/ekonomi, politik/hukum, teknologi/fisik dan sosial/budaya.
Berikut ini adalah hal-hal yang
perlu diperhatikan untuk pemasaran :
Dari sudut pandang penjual :
- Tempat yang strategis (place),
- Produk yang bermutu (product),
- Harga yang kompetitif (price),
dan
- Promosi yang gencar
(promotion).
Dari sudut pandang konsumen :
- Kebutuhan dan keinginan
konsumen (customer needs and wants),
- Biaya konsumen (cost to the
customer),
- Kenyamanan (convenience), dan
- Komunikasi (comunication).
(Sumber : Sukirno Pengantar Bisnis 2011 Hal 207)
2.6.Pendekatan dalam Sistem
Pemasaran
Pemasaran
dapat dipelajari dengan berbagai macam pendekatan. Meskipun titik berat
tinjauannya berbeda-beda, masing-masing pendekatan berkaitan satu sama lain.
Berbagai pendekatan tersebut adalah :
1.
Pendekatan serba barang (Commodity
Approach)
Pendekatan
ini merupakan pendekatan yang melibatkan studi bagaimana produk-produk tertentu
(produk pertanian, pertambangan ataupun lainnya) berpindah dari produsen ke
konsumen. Proses dan organisasinya harus ditunjukkan pada masing-masing produk.
Jadi, pendekatan ini hanya menggambarkan pemasaran dari barang-barang yang ada
di dalamnya.
2.
Pendekatan institusi (Institutional
Approach)
Pendekatan
ini disebut juga pendekatan serba lembaga, dimana pendekatan ini mempelajari
pemasaran dari segi organisasi/lembaga-lembaga yang terlibat dalam kegiatan
pemasaran. Lembaga-lembaganya adalah :
·
Penyedia bahan (supplier) yang
menyediakan bahan kepada produsen.
·
Produsen yang mengolah bahan mentah
menjadi barang jadi.
·
Perantara agen, seperti agen
penunjang atau agen pelengkap.
·
Perusahaan saingan
·
Konsumen akhir
3.
Pendekatan fungsional (Functional
Approach)
Jumlah
dan macam fungsi ini tergantung pada macam produk dan kebiasaan dalam
perdagangan. Adapun fungsi pokok pemasaran adalah penjualan, pembelian,
pengangkutan, penyimpanan, pembelanjaan, penanggungan risiko, standarisasi dan
grading serta pengumpulan informasi.
4.
Pendekatan manajerial (Managerial
Approach)
Pendekatan
manajerial mempelajari pemasaran berdasarkan pendapat manajer serta keputusan
yang diambilnya. Di sini pemasaran ditinjau sebagai kerangka yang terdiri atas
variable-variabel yang dapat dikontrol, seperti produk perusahaan, saluran
distribusi, harga dan promosi, serta ditambah variable-variabel yang tidak
dapat dikontrol, seperti persaingan, permintaan, dan masyarakat.
5.
Pendekatan sosial (Social
Approach)
Pendekatan
sosial memberikan perhatian pada kontribusi sosial dan biaya yang timbul akibat
aktivitas pemasaran, seperti efisiensi pasar, keusangan produk, ataupun
kebenaran iklan.
(Sumber : M.Fuad 2006 Hal 131-133)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pasar
adalah tempat pertemuan antara penjual dan pembeli disuatu wilayah atau tempat
guna untuk memuaskan keinginan yang berkaitan dengan permintaan dan penawaran
untuk melancarkan teransaksi dengan lebih baik.Sedangkan Pemasaran adalah suatu
proses sosial manajerial di mana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan
dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang
bernilai satu sama lain.
Konsep
inti dalam pemasaran yaitu: kebutuhan, keinginan dan permintaan; pasar,
Pemasaran dan pemasar.
Manajemen
pemasaran merupakan suatu analisis, perencanaan, implementasi, dan
pengendalaian dari program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun
, dan mempertahakan pertukaran yang bermanfaat dengan pembeli untuk mencapai
tujuan-tujuan organisasi.
Unsur-unsur
yang membentuk Bauran pemasaran (marketing mix) adalah Produk,Price
,Place dan Promotion.
Daftar Pustaka
Baladina,Nur.
2010.Modul Perkuliahan : Teori Pemasaran, Aspek Pasar dan Strategi Pemasaran
Pada Perusahaan Agribisnis. Malang : Universitas Brawijaya.
Kotler,
Philips .1997. Manajemen Pemasaran (Terjemahan)
Jilid II, ,Jakarta :
Erlangga
M.Fuad,2006,Pengantar
Bisnis, Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama
Nuridja
, Made. 2011 .Modul Pengembangan Kewirausahaan Universitas Pendidikan
Ganesha.Singaraja : Universitas Pendidikan ganesha.
Swastha,Basu..2002.
Azas-azas Marketing. Yogyakarta : Liberty Yogyakarta
Sukirno,Sadono.2011.Pengantar
Bisnis .Jakarta : Kencana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar