PENGANTAR BISNIS
MANAJEMEN PODUKSI
BAB VII
Nama :
Atika Setyaningsih
Kelas :
1EB17
NPM :
21213483
FAKULTAS EKONOMI / AKUNTANSI SI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2013
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang
telah memberikan rahmat, nikmat serta karunia-nya kepada kami, karena atas
kehendak-nya pulalah saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Tema atau judul dari
makalah ini adalah “MANAJEMEN DAN ORGANISASI”. Adapun isi dari
makalah ini adalah tentang pengertian dan fungsi manajemen, efisiensi dan
efektivitas manajemen, bidang-bidang manajemen, tingkatan manager dan tanggung
jawabnya, pengertian orgaisasi, Unsur-unsur Organisasi, Ciri-ciri
organisasi, macam-macam organisasi, dan lainnya.
Harapan saya semoga
makalah ini dapat bermanfaat, sehingga dapat menambah pengetahuan bagi para
pembaca. Kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, saya sampaikan
terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan dan
penyelesaian makalah ini dari awal sampai akhir. Dan semoga ALLAH SWT
senantiasa selalu meridho’i segala usaha kita.
Jakarta, 05 November
2013
Atika
Setyaningsih
DAFTAR
ISI
Kata
Pengantar…………………………………………………………….……………………..………
Daftar
Isi …………………………………………………………………..………………………..……
BAB
I. Pendahuluan …………………………………………………………………………..…………
A. Latar
Belakang……………………………………………………………………….………
B. Rumusan
Masalah…………………….………………………………………………………
BAB
II. Pembahasan………………………………………………………………….…………………..
A. Perkembangan
Manajemen Produksi……………………..…………………………………...
B. Pengertian
Manajemen Produksi…….……………………………………………………...…
C. Pengertian
Produksi…………………………………………………………………………..
D. Proses
Produksi………………………………………………………………………………
E. Pengambilan
Keputusan dalam Manajemen Produksi………………………………………….
F. Ruang
Lingkup Manajemen Produksi……………………………………………...…………..
G. Fungsi
dan Sistem Produksi dan Operasi…………………………………………………..….
H. Lokasi
dan Lay Out Pabrik…………………...………………………………………………
BAB
III. Penutup…………………………………………………………………………..……………..
A. Kesimpulan……………………………………………………………………….…………..
Daftar
Pustaka ……………………………………………………………………………………..…….
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Di dalam hidup sehari-hari kita banyak melihat barang dan jasa yang
diperjual belikan dan dikonsumsi oleh masyarakat. Barang dan jasa tersebut ada yang langsung
dikonsumsi oleh konsumen akhir atau diolah kembali untuk menjadi produk lain,
sehingga output suatu produsen menjadi input bagi produsen lain. Jumlah barang dan jasa tersebut sangat
bervariasi dalam volume/kuantitas, kualitas, model, ukuran, dan jenis.
Hal penting bagi kita ialah bahwa
barang dan jasa tersebut tidak menjelma dengan sendirinya, ini berarti
memerlukan suatu usaha atau kegiatan untuk menciptakan barang dan jasa
tersebut. Penciptaan barang dan jasa tersebut
dimungkinkan tercipta melalui suatu kegiatan produksi dengan mentransformasikan
faktor-faktor produksi melalui suatu sistem produksi. Faktor-faktor produksi yang ditransformasi
tersebut meliputi manusia, bahan baku, modal, metode atau dikenal istilah 4M.
Peranan manajemen ialah
mengkombinasikan faktor-faktor produksi tersebut sedemikian rupa, sehingga
produk yang tercipta sesuai dengan prinsip efisiensi dan efektivitas. Manajer produksi dapat dengan mudah mencapai
sasaran atau tujuan perusahaan tersebut dengan menggunakan skill melalui proses
manajemen dengan memperhatikan fungsi-fungsi manajemen (planning, organizing,
actuating, contolling/ POAC).
Beberapa definisi Manajemen
Operasional (MO) merupakan suatu ilmu yang dapat diterapkan pada berbagai jenis
bidang usaha seperti rumah sakit, perguruan tinggi, pabrik garmen, dan
lain-lain, mengapa demikian ? Karena
jenis usaha seperti yang disebutkan diatas menghasilkan produk yang bisa berupa
yang efektif dan efisien memerlukan berbagai konsep, peralatan serta berbagai
cara mengelola operasinya yang akan secara singkat dipaparkan dalam modul ini.
1.2 Rumusan Masalah
a) Apa yang dimaksud dengan Manajemen
Operasi?
b) Apa saja sumber daya yang di gunakan
dalam proses produksi?
c) Bagaimana memilih lokasi pabrik, desain dan tata ruang?
d) Apa saja fungsi pengendalian proses produksi?
e) Apa saja metode-metode untuk meningkatkan proses efisiensi produksi?
f) Bagaimana contoh kasus atau aplikasi proses produksi?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
PENGERTIAN
MANAJEMEN OPERASI
Untuk
menciptakan barang dan jasa (produk), semua organisasi bisnis (perusahaan)
paling tidak menjalankan tiga fungsi utama yaitu:
1. Fungsi
Pemasaran (Marketing Function) yang berhubungan dengan pasar untuk
dapat
menciptakan permintaan dan pada akhirnya menyampaikan produk yang
dihasilkan
ke pasar.
2. Fungsi
Keuangan (Finance Function) yang mengelola berbagai urusan keuangan
didalam perusahaan maupun perusahaan dangan fihak luar perusahaan.
3. Fungsi
Produksi atau Operasi (Operation Function) berkaitan dengan penciptaan
barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan.
Mengacu pada tiga fungsi utama perusahaan, maka dalam
fungsi operasional diperlukan Manajemen Operasional. Sehingga dengan demikian, Manajemen Operasi dapat diartikan
sebagai rangkaian kegiatan atau aktifitas yang menciptakan nilai produk baik
berupa barang maupun jasa melalui proses transformasi input menjadi
output. Aktifitas tersebut berlaku untuk
berbagai macam produsen barang seperti elektronik, garmen, otomotif, demikian
pula berlaku juga bagi produsen jasa seperti media masa, hiburan, pendidikan,
konsultan.
3.1
SUMBERDAYA YANG DIGUNAKAN DALAM PROSES PRODUKSI
1. Sumber
Daya Manusia atau Karyawan.
Perusahaan
harusmengidentifikasikan tipe karyawan yang dibutuhkan untuk produksi.
Pekerjaterampil perlu untuk jenis produksi tertentu, tetapi pekerja tidak
terampil dapatdipakai untuk jenis produksi lain. Beberapa jenis produksi padat
karya lebihbanyak memerlukan karyawan daripada bahan baku dan modal.Biaya
operasiyang diperlukan untuk menggaji sumber daya manusia tergantung
pada jumlah karyawan dan tingkat keterampilannya.
Tujuan Strategi Sumber Daya Manusia yaitu:
a. Pemberdayaan secara efisien
sudah mempertimbangkan kendala keputusan manajemen operasional yang lain.
b. Kualitas lingkungan kerja
sudah memadai baik fisik maupun psikologis dan adanya komitmen maupun
kepercayaan dari pihak manajemen maupun pihak karyawan berjuang bersama untuk
memenuhi tujuan umum.
2.
Bahan Baku (Materials).
Bahan
baku yang dipakai pada proses produksibiasanya diubah oleh sumber daya
perusahaan menjadi produk jadi.Produsen ban memakai karet, produsen mobil
memakai baja, dan penerbitmengandalkan kertas.Sedangkan perusahaan jasa seperti
biro perjalanantidak begitu tergantung banyak pada bahan baku karena tidak
terlibat produksi.
3. Modal (Money ).
Setiap
bahan baku, mesin, gedung, dan perlengkapan yangd ibeli memerlukan uang. SDM
atau karyawan yang dipekerjakan juga memerlukan kompensasi yang layak berupa
uang ataupun tunjangan lainnya.Proses produksi tanpa adanya sumber daya yang
satu ini jelas akan sangat terhambat.
4. Sumber Daya Lain.
Para produsen memerlukan
pabrik dan kantor. Beberapa perusahaan menyewa gedung yang digunakannya, karena diperlukan biaya besar untuk
membeli bangunan.Selain itu dengan menyewa gedung, perusahaan dapat pindah
lokasi padaakhir masa sewa tanpa harus menjual gedung itu. Mesin dan
perlengkapan diperlukan pula oleh
perusahaan manufaktur. Teknologi juga mungkin merupakan sumber daya yang
diperlukan oleh perusahaan manufaktur dan jasa.
4.1
MEMILIH LOKASI,
DESAIN DAN TATA RUANG
1) Memilih
Lokasi
Penetapan
lokasi pabarik atau perusahaan akan melibatkan keterikatan sumbier-sumber daya
terhadap suatu rencana jangka panjang.Kiraan mengenai letak pasar/ konsumen dan
letak bahan baku adalah sangat penting, sebab hal ini akan mempengaruhi
distribusinya.Pemilihan lokasi pabrik atau perusahaaan pada umumnya bertujuan
untuk menimalkan jumlah seluruh biaya dan untuk memaksimalkan keuntungan oleh
karena itu lokasi pabrik atau perusahaaan sangat menentukan kedudukan dan
kelangsungan hidup perusahaaan. Lokasi yang kurang tepat akan mengakibatkan
lemahnya posisi perusahaan dalam persaingan.
Dengan adanya penentuan lokasi
pabrik atau perusahaan yang tepat, akan :
· Dapat melayani konsumen dengan
memuaskan
· Dapat memperoleh tenaga kerja yang
cukup
· Dapat memperoleh bahan baku yang
baik dengan harga bersaing
· Memungkinkan perluasan pabrik atau
perusahaan
Faktor-faktor yang mempengaruhi
perencanaan lokasi :
1.
FaktorPrimer (utama)
a. Letak bahan mentah
Letak pabrik yang mendekati bahan mentah mempunyai
keuntungan sebagai berikut :
- Terjaminnya kelancaran arus bahan mentah
- Tingkat kerusakan bahan mentah dapat diperkecil
- Ongkos angkut barang lebih murah
b. Letak Pasar
Tujuan lokasi pabrik mendekati pasarialah agar produk cepat
sampai kekonsiumen (terutama untuk produk yang tidaktahan lama), serta untuk menghemat
biaya distribusi.
c.Pengangkutan
(Transportasi)
Perusahaan yang terletak di daerah
yang sulit di jangkau alatangkutan umum, terus menyediankan sendiri alatangkut
tersebut sehingga di butuhkan infestasi yang cukup besar.Contoh :Keretaapi,
kapal laut, truk, dsb.
d. SuplaiTenagaKerja
Dalam suatu produksi ikut terlibat
di dalamnya tenaga kerja yang terdidik
maupun tidak serta tenagaahli. Oleh karenaitu banyak perusahaan yang karena
produk ahkirnya di tuntut suatu kualifikasi tertentu, maka lokasi perusahaan
cenderung mendekati tenaga ahli.
e. Terdapatnya Tenaga Pembangkit
listrik
Suatu perusahaan sebagian besar
proses produksinya memerlukan tenaga listrik cenderung mencari lokasi yang
mudah mendapatkan suplai tenaga listrik.
2. Faktor Sekunder
a.
Rencana masa depan perusahaan
(transportasi, kemajuan teknik operasi perusahaan).
b.
Kemungkinan perluasan usaha (areal
tanah harus luas).
c.
Terdapatnya fasilitas Pembelanjaan Perusahaan
(Lembaga Kredit, Bank Koperasi).
d.
Sikap dari masyarakat setempat
(bersikap positif / mendukung atau negatif / tidak mendukung).
e.
Keadaan tanah (ini perlu mendapat
perhatian terutama untuk pabrik keramik, semen, genteng, batu bata).
f.
Iklim (pabrik tertentu memerlukan
kelembapan suhu udara tertentu).
g.
Tinggi rendahnya tingkat pajak dan
masalah Undang Undang Perburuhan.
Setelah
lokasi pabrik di tetapkan maka selanjutnya adalah merencanakan pendirian
bangunan pabrik yaitu melindungi jalannya proses produksi dan tenaga kerja dari
gangguan yang dapat menghambat jalannya operasi perusahaan.
Di
dalam mendirikan bangunan, perlu pertimbangan :
- Luas bangunan sesuai dengan
kebutuhan perusahaan
- Jenis bangunan : permanen, tidak permanen
- Bentuk bangunan : model.
Bertingkat atau tidak bertingkat
Dengan
adanya perencanaan bangunan, maka akan dapat diperoleh manfaat atara lain :
a.
memperlancar jalannya proses
produksi dan operasi perusahaan.
b.
Memperkecil persedian barang
setengah jadi.
c.
Memperoleh pemanfaatan luas lanti
yang efektif.
d.
Menurunkan biaya pengangkutan dalam
abrik.
e.
Meningkatkan produktivitas kerja
karyawan.
f.
Menurunkan biaya pemeliharaan.
g.
Menyederhanakan pengawasan proses
produksi.
2. Memilih
Desain
Desain produksi perlu direncanakan dengan baik, karena
fasilitas produksi yang baik dan teratur para karyawan dapat bekerja dengan
tenang, sementara aliran produksi dari mulai bahan mentah sampai barang jadi
dapat berlangsung dengan lancar dan teratur. Perencanaan layout
merupakan kombinasi yang optimal antara fasilitas produksi (personalia,
perlengkapan operasi, luas gudang, penanganan produk, serta semua peralatan
produksi). Perencanaan layout perusahaan selalu diperlukan karena adanya
perubahan desain produk, adanya produk baru, adanya perubahan volume
permintaan, dan sebagainya. Klasifikasi perencanaan layout terdiri dari,
perubahan kecil layout yang sudah ada, adanya penambahan fasilitas
produksi, merubah susunan layout dan pembangunan pabrik baru.
3. Memilih Tata Ruang (Layout)
Menetapkan suatu layout yang akan
digunakan oleh suatu perusahaan harus mempertimbangkan berbagai keputusan
operasional yang sudah dibuat sebelumnya. Keputusan operasional yang berkaitan
dengan layout diantaranya adalah desain produk, lokasi, proses maupun kapasitas
perusahaan. Strategi layout secara umum bertujuan agar
perusahaan dapat melakukan pengaturan tenaga kerja, ruang yang tersedia,
peralatan atau fasilitas yang digunakan sehingga segala macam aliran yang ada
diperusahaan baik berupa informasi maupun bahan dapat berjalan secara efektif
dan efisien. Layout yang efektif akan dapat menunjang pelaksanaan strategi
bisnis yang telah ditetapkan perusahaan apakah diferensiasi, low cost atau
respon yang cepat.
A. Pengertian Layout
Layout atau
tata letak merupakan satu keputusan yang menentukan efisiensi sebuah operasi
dalam jangka panjang. Banyak dampak strategis yang terjadi dari hasil keputusan
tentang layout, diantaranya kapasitas, proses, fleksibilitas, biaya, kualitas
lingkungan kerja, kontak konsumen dan citra perusahaan. Layout yang efektif
membantu perusahaan mencapai sebuah strategi yang menunjang strategi bisnis
yang telah ditetapkan diantara diferensiasi, biaya rendah maupun respon cepat.
B. Tipe Layout
Ada enam pendekatan
layout yaitu:
1. Layout
dengan posisi tetap, biasanya untuk proyek besar yang memerlukan tempat luas
seperti pembuatan jalan layang maupun gedung.
2. Layout berorientasi pada proses,
untuk produksi dengan volume rendah dan variasi tinggi disebut juga “job shop”
3. Layout perkantoran, bagaiman
menempatkan tenaga kerja, peralatan kantor, dan ruangan kantor yang melancarkan
aliran informasi.
4. Ritel layout, penempatan rak dan
pemberian tanggapan atas perilaku konsumen.
5. Layout gudang, mengefisienkan
ruang penyimpanan dan system penanganan bahan dengan memperhatrikan kelebihan
dan kekurangannya.
6. Layout berorientasi produk,
Pemanfaatan tenaga kerja, mesin yang terbaik dalam produksi yang kontinyu atau
berulang.
Agar dapat menetapkan layout yang
efektif maka perlu menetapkan beberapa hal diantaranya adlah:
1. Peralatan penanganan bahan
2. Kapasitas dan persyaratan luas
ruangan
3. Lingkungan hidup dan estetika
4. Aliran informasi
5. Biaya perpindahan antar wilayah
kerja yang berbeda
5.1 PENGENDALIAN PRODUKSI
Setelah
proses produksi berjalan, kadangkala terjadi penyimpangan atau hal-hal yang
kurang sesuai dengan maksud perencanaan produksi. Maka untuk mengatasi hal-hal
itu harus dilaksanakan Pengendalian Produksi atau Pengawasan Produksi.
A. Pengendalian
Produksi :
1. Planning
Yaitu untuk
menentukan produk apa dan berapa banyak akan di produksikan dan di sini juga
direncanakan seluruh kegiatan produksi mulai saat masuknya bahan-bahan mentah
sampai produk selesai dibuat.
2. Routing
Diartikan sebagai
pedoman pelaksanaan proses produksi, yaitu merupaka urutan-urutan penyelesaian
pekerjaan dari bahan mentah sampai produk selesai.
3. Scheduling
Yakni penentuan
kapan suatu pekerjaan harus dimulai dan kapan harus selesai.
4. Dispatching
Merupakan
perintah untuk mulai bekerja kepada para pekerja. Di sini pekerja sudah diberi
perintah dari Dispatcher (pemberi perintah) sesuai dengan Routing dan
Scheduling yang telah ditentukan.
5. Follow Up
Merupakan tindak
lanjut dalam urutan proses produksi untuk menjaga agar Routing, Scheduling dan
Dispatching sesuai dengan rencana serta untuk menghindari kegagalan proses
produksi.
B. Pengendalian Proses Bahan Baku.
standar langkah-langkah yang perlu diambil,
yaitu:
1. Mempertimbangkan persaingan dan kualitas
produk pesaing.
2. Mempertimbangkan kegunaan terakhir produk.
3. Kualitas harus sesuai dengan harga jual.
4. Dibentuk tim yang tetrdiri dari bagian
penjualan, teknik, pembelian, bahan
baku, dan dari bagian proses produksi.
5. Selanjutnya dilakukan pemeliharaan terhadap
kualitas yang telah ditetapkan.
C.
PengendalianKualitas
Pengendalian kualitas merupakan sarana bagi manajemen untuk menilai dan memperbaiki kualitas barang yang dihasilkan, mempertahankan kualitas yang tinggi, dan menurunkan jumlah barang yang rusak.
Pengendalian kualitas merupakan sarana bagi manajemen untuk menilai dan memperbaiki kualitas barang yang dihasilkan, mempertahankan kualitas yang tinggi, dan menurunkan jumlah barang yang rusak.
Langkah
yang perlu diambil, yaitu:
- Mempertimbangkan persaingan dan kualitas
produk pesaing.
- Mempertimbangkan kegunaan terakhir produk.
- Kualitas harus sesuai dengan harga jual.
- Dibentuk tim yang tetrdiri dari bagian
penjuala, teknik, pembelian, bahan baku, dan dari bagian proses produksi.
- Selanjutnya dilakukan pemeliharaan terhadap
kualitas yang telah ditetapkan.
Hal
yang dapat mempermudah Pengendalian Produksi yakni apabila terjalin suatu
koordinasi dari seluruh kegiatan-kegiatan pabrik. Setiap perencanaan produksi
yang telah dibuat harus diikuti dengan tindakan pengawasan/ pengendalian
produksi. Perencanaan tanpa pengendalian akan membuat hasil yang kurang tepat
seperti apa yang telah direncanakan.
Dengan
Pengendalian Produksi diperoleh keuntungan-keuntungan :
1.
Membantu tercapainya operasi
produksi secara efisien dari perusahaan; sebab pengawasan ini akan memberi
informasi kepada manajemen untuk keperluan perencanaan serta jadwal kerja.
2.
Lebih menyederhanakan prosedur
pekerjaan.
3.
Mempertinggi modal pekerja karena
mereka bekerja secara jelas dengan disertai pengendalian.
6.1 METODE-METODE UNTUK MENINGKATKAN
PROSES EFISIENSI PRODUKSI
A. Memperbaiki
Kualitas Produksi dengan TQM
Konsep
TQM adalah tindakan memantau dan meningkatkan kualitas barang dan
jasa yang dihasilkan.
Konsep TQM dikembangkan
oleh W. Edwars Deming
Beberapa panduan kunci dalam memperbaiki kualitas adalah
1. Memperbaiki pendidikan dan pelatihan para manajer dan karyawan agar
mereka unggul dalam bidang tugas mereka.
2. Memberanikan karyawan mengambil tanggung jawab dan melaksanakan
kepemimpinan.
3. Memotivasi karyawan untuk terus menerus memperbaiki proses produksi.
Penggunaan
TQM biasanya mencakup fungsi-fungsi sebagai berikut :
a)
Menentukan tingkat kualitas yang
diinginkan.
Kualitas
suatu barang dan jasa yang ditentukan oleh tingkat kehandalan (jumlah kerusakan
yang rendah), daya tahannya, seberapa mudah digunakan, bagaimana dengan
reparasi atau perbaikan dan tingkat harga semua kriteria kualitas produk akan
mempengaruhi kepuasan pelanggan.
Saat
menentukan tingkat kualitas barang dan jasa, maka perusahaan berfokus pada
karakteristik kualitas yang diinginkan oleh segmen pasar yang akan dilayaninya.
b)
Mencapai tingkat kualitas yang
diinginkan
Setelah
tingkat kualitas ditetapkan, maka akan dibuat kelompok karyawan yang terlibat
dalam proses produksi untuk memberi saran-saran untuk mencegah kemungkinan
masalah yang mungkin timbul dalam proses produksi.
c)
Mengontrol tingkat kualitas
·
Kontrol oleh teknologi
·
Kontrol oleh karyawan
·
Kontrol oleh sistem pengambilan
contoh
·
Kontrol dengan memantau keluhan
·
Kontrol dengan melaksanakan survey
·
Mengoreksi defisiensi
B. Metode
Meningkatkan Efisiensi Produk
Efisiensi
produksi adalah kemampuan menghasilkan produk dengan biaya rendah. Perusahaan dapat menentukan target efisiensi
produksi dengan menggunakan sistem bench-marking. Benchmarking adalah metode
mengevaluasi kinerja dengan cara perbandingan pada beberapa tingkat tertentu,
biasanya suatu tingkat yang telah dicapai oleh perusahaan lain.
Rentangan
target :
Target-target
efisiensi produksi yang tidak dapat dicapai dengan kondisi saat ini.
Ada
tiga metode untuk meningkatkan efisiensi produksi :
a)
Teknologi
·
Otomatisasi
Pekerjaan diselesaikan oleh mesin tanpa
penggunaan karyawan.
b)
Skala ekonomi
Jumlah/kualitas
yang diproduksi meningkat, sehingga biaya per unit menurun
·
Biaya tetap
Biaya
operasi yang tak berubah jika jumlah produksi yang dihasilkan bertambah atau berkurang. Contoh : Biaya sewa
pabrik.
·
Biaya variabel
Biaya
yang operasi yang bervariasi, berhubungan langsung dengan jumlah produk yang
dihasilkan
·
Titik break – even
Kualitas
unit yang terjual dimana pendapatan total sama dengan biaya total.
c)
Restrukturiosasi
Revisi
dari proses produksi dalam upaya meningkatkan efisiensi,
·
Re-engineering
Rancangan
ulang struktur organisasi dan operasi perusahaan
-
Contoh revisi kecil adalah prosedur yang dipakai untuk menerima
pesan lewat telepon.
-
Contoh revisi besar adalah operasi lini perakitan yang baru untuk
produksi perusahaan
·
Perampingan
Suatu
pengurangan dalam jumlah karyawan. Perusahaan menentukan berbagai posisi pekerjaan yang dapat di
eliminasi tanpa mempengaruhi volume atau kualitas produk yang dihasilkan.
Beberapa bentuk perampingan
muncul karena teknologi yang digunakan untuk menggantikan sumber daya manusia.
·
Anorexia korporat
Masalah
yang muncul saat perusahaan menjadi terobsesi untuk mengeliminasi komponen
mereka yang tidak efisien dan mengakibatkan timbulnya perampingan yang terlalu banyak.
7.1 CONTOH KASUS
P.T. NYONYA
MENEER
1. Sejarah
Perusahaan
P.T. jamu
Nyonya Meneer Semarang adalah salah satu perseroan terbatas yang bergerak dalam
bidang pembuatan jamu tradisional. P.T. jamu Nyonya Meneer merupakan salah satu
perusahaan jamu yang terbesar di Semarang. Karena produk jamu Nyonya Meneer
mempunyai mutu yang baik maka jamu produk Nyonya Meneer mulai dikenal
masyarakat. Pada awalnya P.T. jamu Nyonya Meneer hanya dikenal di Indonesia.
Setelah beberapa tahun mengalami kemajuan akhirnya P.T. ini telah dikenal di
manca Negara. P.T. Nyonya Meneer mengalami kemajuan pesat sampai sekarang
karena kerja keras dan keuletan dari para karyawan P.T. Nyonya Meneer.
2. Lokasi
Perusahaan
P.T. jamu
Nyonya Meneer telah memiliki empat lokasi untuk kantor dan pengolahan jamu
serta satu lokasi tempat perkebunan. Untuk lokasi kantor pusat berada di jalan
Raden Patah 191-199, untuk kantor yang lain berada di jalan Raya Kaligawe Km.4.
Pada lokasi inilah terdapat tempat produksi jamu, laboratorium serta museum
jamu Nyonya Meneer. Museum jamu inilah yang dijadikan sebagai tempat rekreasi
dan sebagai informasi mengenai segala hal yang berhubungan dengan jamu yang ada
di P.T. jamu Nyonya Meneer. Lokasi berikutnya berada di jalan Raden Patah No.
117, di lokasi inilah hanya digunakan untuk sebagian proses jamu dan di
Karangjati yaitu untuk perkebunan.
3. Sumber Daya Yang Digunakan
A. Bahan Baku:
· Rempah-rempah
· Akar-akaran
· Daun-daunan
· Bahan kimia
sehat
B. SDM
(Karyawan)
1) Kualitas dan Kuantitas SDM
P.T. NYONYA
MENEER mempunyai struktur organisasi yang vertikal Saat ini P.T. NYONYA MENEER
didukung lebih dari 2000 karyawan dengan tingkat pendidikan bervariasi dan
ditempatkan sesuai dengan keahlian, kemampuan dan kapasitasnya masing-masing.
Sebagai pendukung, P.T. Nyonya Meneer juga memilki tenaga ahli dari berbagai
disiplin ilmu, seperti biologi, ekonomi, farmasi, pertanian, hukum, teknologi
pangan, teknik kimia, teknik elektro, dll.
Untuk
mengembangkan kemampuan, pada waktu-waktu tertentu kepada karyawan diberikan
kesempatan mengikuti pelatihan, kursus, maupun seminar. Untuk mendukung
pengembangan, P.T. NYONYA MENEER juga merekrut konsultan yang ahli di
bidangnya, misalnya : apoteker, dokter umum, dokter gigi dan spesialis.
2) Hari Kerja dan Gaji Karyawan
Hari kerja
karyawan adalah enam hari kerja. Gaji para karyawan diberikan secara bulanan.
Sistem pengupahan yang ada pada P.T. NYONYA MENEER dengan sistem bulanan. Dan
kompensasi lain yang diberikan adalah tunjangan transport, tunjangan jabatan,
tunjangan asuransi jiwa, tunjangan gizi.
3) Hak-hak yang Wajib Diterima Karyawan
Hak-hak
karyawan P.T. NYONYA MENEER secara umum yang harus diterima antara lain:
a. Kesehatan
dengan disediakannya klinik kesehatan perusahaan.
b. Sarana untuk
olah raga
c. Tempat
ibadah seperti masjid/ mushola bagi yang beragama Islam.
d. Karyawan
P.T. NYONYA MENEER Mendapatkan Premi Asuransi serta mendapat santunan bila
karyawan mengalami sakit yang harus dirawat di rumah sakit serta mendapat
santunan apabila meninggal dunia.
Kesejahteraan
lainnya yang diberikan perusahaan pada karyawan bersama masyarakat sekitar
perusahaan antara lain:
a. Mengadakan
mudik bersama bagi karyawan yang akan pulang kampung pada saat lebaran
b. Pemberian
Tunjangan Hari Raya
c. Mengadakan
pengobatan gratis bagi karyawan
Di samping
itu untuk memastikan kesejahteraan karyawan, P.T. NYONYA MENEER memberikan
pelatihan khusus untuk karyawan. Antara lain:
a. Secara aktif
menyelenggarakan pelatihan lokal karya untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia
Karyawan
b. Mengembangkan
system bonus kepada karyawan yang berprestasi seerta mempunyai kemampuan yang
tinggi
C. Sumber Daya
Lain
· Mesin
teknologi
· Komputer
· Kendaraan
· Dsb.
D. Modal: Rp. 2
Milyar.
4. Pembauran
Pemasaran
a. Produk aneka
jamu kesehatan
b. Harga mulai
dari Rp. 5000
c. Distribusi
baik lokal hingga internasional
d. Promosi:
periklanan, personal selling, promosi penjualan, publisitas, dan hubungan
masyarakat
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
1.
Manajemen Operasi dapat diartikan sebagai rangkaian kegiatan atau aktifitas
yang menciptakan nilai produk baik berupa barang maupun jasa melalui proses
transformasi input menjadi output.
2. Sumber daya yang di gunakan dalam
produksi:
1. SDA (bahan baku)
2. SDM (karyawan)
3. Sumber daya lain (Peralatan dan
Perlengkapan)
4. Modal
3. Memilih lokasi:
a. Letak bahan mentah
b. Lertak Pasar
c. Pengangkutan (Transportasi)
d. SuplaiTenagaKerja
e. Terdapatnya Tenaga Pembangkit
listrik
4. Desain
produksi perlu direncanakan dengan baik, karena fasilitas produksi yang baik dan teratur para karyawan
dapat bekerja dengan tenang, sementara aliran produksi dari mulai bahan mentah
sampai barang jadi dapat berlangsung dengan lancar dan teratur.
5. Layout atau
tata letak merupakan satu keputusan yang menentukan efisiensi sebuah operasi
dalam jangka panjang
6.
Pengendalian produksi :
· Planning
· Routing
· Scheduling
· Dispatching
· Follow Up
7. Metode meningkatkan efisiensi
produksi:
Ada
tiga metode untuk meningkatkan efisiensi produksi :
a)
Teknologi
b)
Skala ekonomi
c)
Restrukturiosasi
DAFTAR PUSTAKA
Sumarni,
Murti dan Soeprihanto, John, 1999. Pengantar Bisnis (Dasar-dasar Ekonomi Perusahaan) Edisi
Kelima, Penerbit : Liberty, Yogyakarta.
Alma,
Buchari, 2010. Pengantar Bisnis Edisi Keempat Belas, Penerbit : Alfabeta,
Bandung.
Swastha,
Basu DH & Sukotjo Ibnu, 1999. Azas-azas
Marketing. Edisi ke-3, Liberty, Yogyakarta.
J.
Simanjuntak, Payaman 2000. Manajemen Personalia. Penerbit Galia,
Jakarta.
Handoko, T.
Hani, 2000. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Edisi
2, BPFE UGM, Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar