E-Jurnal
Akuntansi Universitas Udayana 4.1 (2013): 39-53
PENGARUH
INDEPENDENSI , PROFESIONALISME, DAN
ETIKA
PROFESI TERHADAP KINERJA AUDITOR PADA
KANTOR
AKUNTAN PUBLIK DI BALI
Kompiang
Martina Dinata Putri1
I.D.G
Dharma Suputra2
1Fakultas
Ekonomi, Universitas Udayana, Denpasar, Bali
e-mail
: kompiang.martina@gmail.com/ 085738178592
2Fakultas
Ekonomi, Universitas Udayana, Denpasar, Bali
ABSTRAK
: Penelitian ini memiliki tujuan untuk
mengetahui pengaruh independensi, profesionalisme, dan etika profesi terhadap
kinerja auditor pada kantor akuntan publik di Bali. Metode yang dipergunakan
dalam pengambilan sampel ialah purposive sampling. Jumlah kuisioner yang
disebarkan sebanyak 76 kuisioner. Namun, yang kembali dan dapat digunakan untuk
analisis lebih lanjut sebanyak 55 kuisioner. Analisis data yang pergunakan
ialah regresi linear berganda dengan melihat koefisien determinasi, nilai
statistik F dan statistik t. Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa
independensi, profesionalisme, dan etika profesi berpengaruh positif terhadap
kinerja auditor. Hal ini membuktikan bahwa semakin tinggi tingkat independensi,
profesionalisme, dan etika profesi maka semakin tinggi hasil kinerja yang dihasilkan
oleh auditor.
Kata kunci: Independensi,
Profesionalisme, Etika Profesi, dan Kinerja Auditor
ABSTRACT
: This study has the objective to determine the
effect of independence, professionalism, and ethics of the profession on the
performance of auditors in public accounting firms in Bali. Use the method of
sampling is purposive sampling. Number of questionnaires were distributed by 76
questionnaire. However, the back and can be used for further analysis by 55
questionnaire. Analysis data is to use multiple linear regression to look at
the coefficient of determination, the value of F statistics and t statistics.
The results in this study show that the independence, professionalism, and
ethics of the profession has a positive effect on the performance of auditors.
This proves that the higher level of independence, professionalism, and ethics
of the profession, the higher the performance results generated by the auditor.
Keywords: Independent, Profesionalisme,
Ethic of Professional, and Auditors Performance.
PENDAHULUAN
Audit atas laporan keuangan perusahaan
oleh pihak ketiga sangat diperlukan untuk meningkatkan kredibilitas perusahaan,
sehingga memperoleh laporan keuangan yang dapat dipercaya oleh manajemen dan
digunakan sebagai dasar
pengambilan keputusan. Salah satu
kebijakan yang sering ditempuh oleh perusahaan adalah dengan melakukan audit
terhadap laporan keuangan perusahaan dimana pihak independen sebagai pihak
ketiga yaitu akuntan publik.
Seorang
akuntan publik yang profesional dapat dilihat dari hasil kinerja auditor dalam
menjalankan tugas dan fungsinya. Untuk menghasilkan kinerja yang memuaskan
seorang auditor harus memiliki sikap yang jujur atau independen dalam
melaporkan hasil audit terhadap laporan keuangan (Trisnaningsih, 2007).
Independensi
memiliki arti bahwa seorang akuntan publik harus jujur tidak hanya terhadap
manajemen dan pemilik perusahaan, tetapi terhadap kreditur dan pihak lain yang
dimana mereka meletakkan keyakinan pekerjaan mereka pada akuntan publik
(Christiawan, 2002). Bagi akuntan publik keharusan memelihara atau
mempertahankan sikap mental yang independen dalam rangka memenuhi tanggungjawab
profesionalnya bukanlah satu-satunya hal yang esensial akan tetapi kepercayaan
para pemakai laporan keuangan terhadap independensi akuntan publik juga
merupakan hal yang sangat penting (Winarna, 2005).
Selain
itu menurut Swanger et al. (2001) persaingan yang terjadi antar kantor akuntan
publik telah menyebabkan stagnasi pendapatan audit, dalam upaya untuk
mempertahankan pertumbuhan dan profitabilitas, perusahaan audit telah berusaha
mencari alternatif sumber pendapatan dengan menawarkan berbagai jenis layanan
profesional termasuk audit internal, ini tentunya dapat mengancam pada
objektivitas dan independensi auditor yang telah mengalami kemunduran dari
waktu ke waktu.
Selain
independensi sikap profesionalisme seorang auditor sangat berperan penting
dalam pemeriksaan laporan keuangan perusahaan. Menurut Hudiwinarsih (2010)
sikap profesional sering dinyatakan dalam literatur, profesionalisme berarti
bahwa orang bekerja secara profesional.Sedangkan menurut penelitianFriska
(2012) profesionalisme berarti bahwa auditor wajib melaksanakan tugas-tugasnya
dengan kesungguhan dan kecermatan, sebagai seorang yang professional, auditor
harus menghindari kelalaian dan ketidakjujuran.
Jadi
dapat disimpulkan apabila seorang auditor tidak memiliki atau telah kehilangan
sikap profesionalismenya sebagai seorang auditor maka sudah dapat diyakini
bahwa auditor tersebut tidak akan dapat menghasilkan hasil kinerja yang
memuaskan dan dengan baik, maka dengan begitu kepercayaan dari masyarakat akan
hilang begitu saja terhadap auditor tersebut. Oleh sebab itu sangatlah
diperlukan sikap profesionalisme tersebut dalam menyelesaikan tugas – tugas
dengan tepat waktu.
Selain
independensi dan profesionalisme faktor yang berpengaruh terhadap kinerja
auditor dalam penelitian iniadalah etika profesi. MenurutAriyanto, dkk. (2010)
etika profesi sangatlah dibutuhkan oleh masing-masing profesi, untuk
mendapatkan kepercayaan dari masyarakat, seperti profesi auditor. MenurutHalim
(2008:29) etika profesi meliputi suatu standar dari sikap para anggota profesi
yang dirancang agar sedapat mungkin terlihat praktis dan realitis, namun tetap
idealistis. Setiap auditor harus mematuhi etika profesi mereka agar tidak
menyimpangi aturan dalam menyelesaikan laporan keuangan kliennya.
Fenomena-fenomena
kasus suap yang terjadi pada auditor akhir-akhir ini membuat independensi
seorang auditor dipertanyakan kembali oleh masyarakat. Kasus pelanggaran sikap
independensi yang dilakukan akuntan publik Justinus Aditya Sidharta, dimana ia
melakukan kesalahan dalam mengaudit laporan keuangan PT. Great River
Internasional, Tbk memunculkan suatu paradigma dimana masalah tersebut memang
tidak mampu dibaca oleh akuntan publik yang mengaudit laporan keuangan tersebut
atau sebenarnya telah terbaca oleh auditor tersebut namun auditor tersebut
sengaja memanipulasinya. Apabila kenyataan akuntan publik ikut memanipulasi
laporan keuangan tersebut, maka independensi auditor tersebut patut
dipertanyakan kembali (Benny, 2010)
Kasus
yang terjadi pada auditor di BUMN dimana komisaris PT Kereta Api mengungkapkan
adanya suatu kebohongan atau manipulasi laporan keuangan BUMN tersebut di mana
seharusnya perusahaan menerima kerugaian tetapi auditor melaporkan menerima
keuntungan. Dari dua kasus tersebut dapt kita simpulkan, bahwa seorang akuntan
publik sudah seharusnya menaati dan memegang secara teguh Standar Profesional
Akuntan Publik (SPAP) (Irsan, 2011). Apabila seorang auditor tidak dapat
menjalankan tugasnya sesuai dengan etika maka izin yang dimiliki auditor
tersebut akan dicabut seperti yang terjadi terhadap Akuntan Publik Justinus
Aditya Sidharta yang jelas - jelas telah melakukan pelanggaran terhadap SPAP
berkaitan dengan Laporan Audit atas Laporan Keuangan Konsolidasi dimana hal ini
akan merusak nama baik dari akuntan publik tersebut dan kepercayaaan masyarakat
terhadap akuntan publik tersebut tentu akan rusak.
Kajian
Pustaka Dan Pengembangan Hipotesis
Independensi
Menurut
Halim (2008:46), independensi merupakan suatu cerminan sikap dari seorang
auditor untuk tidak memilih pihak siapapun dalam melakukan audit. Independensi
adalah sikap mental seorang auditor dimana ia dituntut untuk bersikap jujur dan
tidak memihak sepanjang pelaksaan audit dan dalam memposisikan dirinya dengan
auditee-nya. Berdasarkan paparan tersebut, maka hipotesis yang dikembangkan
adalah :
H1 : Independensi berpengaruh positif
terhadap kinerja auditor
Profesionalisme
Menurut
Rahma (2012) profesionalisme adalah suatu atribut individual yang penting tanpa
melihat suatu pekerjaan merupakan suatu profesi atau tidak. Jadi dapat
dikatakan bahwa profesionalisme itu adalah sikap tanggungjawab dari seorang
auditor dalam menyelesaikan pekerjaan auditnya dengan keikhlasan hatinya
sebagai seorang auditor.Berdasarkan paparan di atas, maka hipotesis yang
dikembangkan adalah :
H1 : Profesionalisme berpengaruh positif
terhadap kinerja auditor
Etika
Profesi
Memahami
peran perilaku etis seorang auditor dapat memiliki efek yang luas pada
bagaimana bersikap terhadap klien mereka agar dapat bersikap sesuai dengan
aturan akuntansi berlaku umum (Curtis et al., 2012). Menurut Utami (2009)
etikaberkaitan dengan perilaku moral dan berfungsi sebagai kontrol pelaksanaan suatu aktivitas.Berdasarkan paparan di atas, maka
hipotesis yang dikembangkan adalah :
H1 : Etika profesi berpengaruh positif
terhadap kinerja auditor
Kinerja
Auditor
Kinerja
adalah suatu hasil karyayang telah dihasilkan oleh seseorang dalam melaksanakan
dan menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan kepadanya yang didasarkan atas
kecakapan, pengalaman dan ketepatan waktu (Trianingsih, 2007). Kinerja dapat
diartikan suatu hasil yang dicapai sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai oleh
individu dimana dalam menyelesaikan pekerjaanya dengan tepat waktu dan
menggunakan waktu tersebut seefisien mungkin untuk mendapatkan hasil yang
memuaskan.
METODE
PENELITIAN
Penelitian
ini berlokasi di Kantor Akuntan Publik di Bali yang terdaftar pada Direktori
IAPI. Variabel bebas (independent) dalam penelitian ini yakni independensi,
profesionalisme, etika profesi sedangkan varibel terikat (dependent) yakni
kinerja auditor. Penelitian ini telah menyebarkan kuisioner sebanyak 76
eksemplar dengan menggunakan jenis data primer dan yang memenuhi kriteria
purposive sampling dalam penelitian ini adalah sebanyak 55 eksemplar. Teknik analisis
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis linear
berganda.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
Penelitian
ini dilakukan pada kantor akuntan publik di Bali yang tercatat di Direktori
IAPI 2013. Penelitian ini telah menyebarkan kuesioner sebanyak 76 eksemplar
untuk seluruh auditor pada kantor Akuntan Publik di Bali, yang direspon oleh 55
auditor (response rate sebesar 72,36 persen), dimana ke 55 kuisioner yang telah
dilengkapi oleh masing-masing responden memenuhi syarat untuk dianalisi.
Hasil
Pengujian Hipotesis
1) Pengujian
Hipotesis pertama (H1)
Pada hipotesis pertama (H1) dikemukakan
bahwa independensi berpengaruh positif terhadap kinerja auditor. Untuk menguji
pengaruh independensi terhadap kinerja auditor dilihat pada hasil uji statistik
dengan SPSS pada Tabel 4.13. Hasilnya menunjukkan koefisien regresi sebesar
0,075 dengan probabilitas sebesar 0,01 kurang dari tingkat signifikansi 5
persen (0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa independensi berpengaruh positif
terhadap kinerja auditor.
2) Pengujian
Hipotesis kedua (H2)
Pada
hipotesis kedua (H2) dikemukakan bahwa profesionalisme berpengaruh positif
terhadap kinerja auditor. Untuk menguji pengaruh profesionalisme terhadap
kinerja auditor dapat dilihat pada hasil uji statistik dengan SPSS pada Tabel
4.13. Hasilnya menunjukkan koefisien regresi sebesar 0,228 dengan probabilitas
sebesar 0,00 kurang dari tingkat signifikansi 5 persen (0,05) sehingga dapat
disimpulkan bahwa profesionalisme berpengaruh positif terhadap kinerja auditor.
3) Pengujian
Hipotesis ketiga (H3)
Pada
hipotesis ketiga (H3) dikemukakan bahwa etika profesi berpengaruh positif
terhadap kinerja auditor. Untuk menguji pengaruh etika profesi terhadap kinerja
auditor dapat dilihat pada hasil uji statistik dengan SPSS pada Tabel 4.13.
Hasilnya menunjukkan koefisien regresi sebesar 0,238 dengan probabilitas
sebesar 0,00 kurang dari tingkat signifikansi 5persen (0,05) sehingga dapat
disimpulkan bahwa etika profesi berpengaruh positif terhadap kinerja auditor.
Berdasarkan perhitungan tabel 4.13 dapat
dilihat hasil uji regresi linear berganda sebagai berikut :
Y = 21,221 + 0,075 X1 + 0,228 X2+ 0,238
X3.......................................................
|
(1)
|
Dimana :
Y
|
: Kinerja Auditor
|
X1
|
: Independensi
|
X2
|
: Profesionalisme
|
X3
|
: Etika Profesi
|
Tabel
1.
Hasil
Uji Regresi Linier Berganda
Undstandartized
|
Standardized
|
|||||
Coefficients
|
Coefficients
|
|||||
Variabel
|
B
|
Std. Error
|
Beta
|
t
|
Sig.
|
|
Independensi
|
0,075
|
0,028
|
0,095
|
2,664
|
0,01
|
|
Profesionalisme
|
0,228
|
0,018
|
0,477
|
12,98
|
0,00
|
|
Etika
profesi
|
0,238
|
0,017
|
0,470
|
13,83
|
0,00
|
|
Constnt
|
= 21,221
|
|||||
R
|
= 0,993
|
|||||
Adjusted
RSquare = 0,985
|
F
hitung = 1135,217
Sig.
Fhitung = 0,000
1)
Koefisien
konstanta bernilai 21,221 yang memiliki arti bahwa ketiga variabel X1, X2, X3
konstan pada angka 0 (nol) maka Y sebesar 12,277.
2)
Koefisien
regresi X1 bernilai 0,07, membuktikan bahwa ada pengaruh positif variabel X1
terhadap Y. Nilai koefisien sebesar 0,075 memiliki arti jika X1 naik sebesar 1
satuan, maka nilai Y akan meningkat sebesar 0,075 dengan asumsi variabel X2 dan
X3 konstan.
3)
Koefisien
regresi (X2) bernilai 0,228, membuktikan bahwa ada pengaruh positif variabel X2
terhadap Y. Nilai koefisien sebesar 0,228 memiliki arti jika X2 naik sebesar 1
satuan, maka nilai Y akan meningkat sebesar 0,228 dengan asumsi variabel X1 dan
X3 konstan.
4)
Koefisien
regresi (X3) bernilai 0,238, membuktikan bahwa ada pengaruh positif variabel X3
terhadap Y. Nilai koefisien sebesar 0,238 memiliki arti jika X3 naik sebesar 1
satuan, maka nilai Y akan meningkat sebesar 0,238 dengan asumsi variabel X1 dan
X2 konstan.
5)
Adjusted
R Square bernilai 0,985 mempunyai arti bahwa 98,5 % dari kinerja auditor pada
KAP di Bali dipengaruhi oleh variabel X1, X2, dan X3, sedangkan 1,5 %
dipengaruhi oleh faktor lainnya
Publik
di Bali
Hipotesis
pertama (H1) dikemukakan bahwa independensi berpengaruh positif terhadap
kinerja auditor. Hasilnya membuktikan bahwa independensi berpengaruh positif
terhadap kinerja auditor. Independensi auditor adalah suatu sikap kejujuran
seoarang auditor untuk menyelasaikan tugas – tugasnya dengan kesungguhan hati
agar menghasilkan kinerja yang maksimal dan tinggi. Hal ini mendukung hasil
penelitian Allen et al. (2005) dan Alim, dkk (2007) yang menyatakan bahwa
independensi terbukti berpengaruh positif terhadap kinerja auditor, yang dapat
disimpulkan bahwa semakin tinggi independensi auditor maka kinerja auditor yang
dihasilkan akan semakin lebih baik.
Pengaruh
Profesionalisme terhadap Kinerja Auditor pada Kantor Akuntan
Publik
di Bali
Hipotesi
kedua (H2) dikemukakan bahwa profesionalisme berpengaruh positif terhadap
kinerja auditor. Hasilnya menunjukkan bahwa profesionalisme berpengaruh positif
terhadap kinerja auditor. Apabila seorang auditor tidak dapat melaporkan
laporan audit dengan tidak tepat waktu ini tentu akan berdampak pada menurunnya
sikap profesionalisme dari seorang auditor tersebut dan auditor tersebut telah
gagal dalam mempertahankan sikap profesionalismenya dalam pekerjaannya.
Hal tersebut membuat profesionalisme
dari seorang auditor sangat berpengaruh terhadap kinerja auditor. Hal ini
mendukung penelitian Bamber (2002), Cohen (2001), Pawitra (2011) yang
menunjukkan bahwa profesionalisme berpengaruh positif terhadap kinerja auditor,
yang dimana semakin tinggi tingkat keprofesionalismean auditor maka kinerja
yang dihasilkan akan semakin memuaskan.
Pengaruh
Etika Profesi Terhadap Kinerja Auditor Pada Kantor
Akuntan
Publik di Bali
Hipotesis
ketiga (H3) dikemukan bahwa etika profesi berpengaruh positif terhadap kinerja
auditor. Hasilnya menunjukkan bahwaetika profesi berpengaruh positif terhadap
kinerja auditor.Hasil ini sama dengan hasil penelitian dari Ariani (2009) yang
menyatakan bahwa etika profesi berpengaruh positif terhadap kinerja auditor
yang dimana apabila seorang auditor tidak memiliki atau mematuhi etika
profesinya maka ia tidak akan dapat menhasilkan kinerja yang memuaskan bagi
dirinya sendiri maupun kliennya. Oleh sebab itu seorang auditor haruslah
memegang teguh etika profesinya sebagai seorang auditor agar tidak menyalah
gunakan profesinya sendiri.
SIMPULAN
DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan
jabaran di atas tersebut dapat disimpulkan bahwa independensi, profesionalisme,
dan etika profesi berpengaruh terhadap kinerja auditor karena semakin tinggi
sikap independensi, profesionalisme, dan etika auditor seorang auditor maka
kinerja yang dihasilkan akan semakin tinggi. Auditor yang mampu mengambil
posisi independen dalam setiap melaksanakan tugasnya dan memiliki kemampuan
yang memadai di bidang profesinya disertai dengan etika kerja yang konsisten
maka akan berdampak pada kinerjanya yang semakin berkualitas.
Keterbatasan
Penelitian dan Saran
Hasil
penelitian ini hanya dapat dijadikan analisis pada obyek penelitian yang cukup
terbatas yaitu profesi auditor pada kantor akuntan publik, dan pemilihan
sampelnya hanya pada kantor akuntan publik di wilayah propinsi Bali, sehingga
adanya kemungkinan perbedaan pada hasil penelitian dan kesimpulan apabila
penelitian yang dilakukan pada tempat obyek penelitian yang berbeda dengan
profesi yang berbeda pula. Selain itu penelitian ini hanya menggunakan 3
variabel yakni independensi, profesionalisme , etika profesi
Disarankan
agar research selanjutnya bisa menambahkan faktor yang mempengaruhi kinerja
auditor dan memperluas wilayah yang diteliti bila memungkinkan. Selain itu
peneliti menyarankan bagi kantor akuntan publik agar meningkatkan dan
mempertahankan sikap independensi , profesionalisme, dan etika profesi bagi
auditornya agar tidak terjadinya manipulasi laporan keuangan di kemudian hari
dan meningkatkan ketiga sikap tersebut agar menghasilkan kinerja yang maksimal.
Implikasi
Penelitian
Dari
hasil penelitian yang telah diperoleh, peneliti berharap hasil ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak sebagai
bahan refrensi bagi pihak akademis. Untuk
penelitian berikutnya diharapkan mampu memperluas
dan mengembangkan
kembali penelitian ini.
REFRENSI
Alim, M Nizarul., Trisni Hapsari, Liliek
Purwanti.2007. Pengaruh Kompetensi Dan Independensi Terhadap Kualitas Audit
dengan Etika Auditor Sebagai Variabel Moderasi. Simposium Nasional Akuntansi.
Allen, Mary F., Linville, Mark, Stott,
David M.2005.The Effect of Litigation on Independent Auditor Selection.
American Journal of Business Volume20
(1).h:37.
Ariani. 2009. Pengaruh Profesionalisme,
Etika Profesi, Tingkat Pendidikan dan Pengalaman Kerja Inspektorat Provinsi
Bali. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Udayana.
Ariyanto, Dodik dan Ardani Mutia Jati.
2010. Pengaruh Independensi, Kompetensi, dan Sensitivitas Etika Profesi
Terhadap Produktivitas Kerja Auditor Eksternal (Studi Kasus Pada Auditor
Perwakilan BPK RI Provinsi Bali). Jurnal Akuntansi dan BisnisVolume 5
(2).h:157-168.
Bamber, E Michael dan Iyer, Venkataraman
M.2002. Big 5 auditors' professional and organizational identification:
Consistency or conflict. A Journal Practice & Theory Volume 20 (2).h:21.
Benny. 2010. “Kasus Independensi dan Kompetensi Akuntan”.
(http://anakkodokhijau.blogspot.com/2010/11/kasus-independensi-kompetensi-akuntan.html.
Diunduh tanggal 21 November 2012 jam 22.30).
Christiawan, Y.J. 2002. Kompetensi dan
Independensi Akuntan Publik: Refleksi Hasil Penelitian Empiris. Journal
Directory:Kumpulan Jurnal Akuntansi dan KeuanganUnika Petra. Vol. 4 / No. 2.
Curtis, Mary B., Teresa L. Conover,
Lawrence C. Chui.2012. A Cross-Cultural Study of the Influence of Country of
Origin, Justice, Power Distance, and Gender on Ethical Decision Making.Journal
Of Internasional Accounting Research Volume 11 ( 1 ).h:5-34.
Cohen, Jeffrey R danSingle Louise
E.2001.An Examination Of The Perceived Impact Of Flexible Work Arrangements
Professional Opportunities In Public Accounting.Journal of Business Ethics
volume 32(4).h: 317.
Friska, Novanda.2012.Pengaruh
Profesionalisme Auditor, Etika Profesi Dan pengalaman Auditor Terhadap
Pertimbangan Tingkat Materialitas. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Yogyakarta.
Halim, Abdul. 2008. Auditing
(Dasar-dasar Audit Laporan Keuangan).Jilid 1.Edisi Keempat.Yogyakarta: UPP STIM
YKPN.
Hudiwinarsih, Gunasti.2010. Auditors’Experience , Competency, And Their
Independency As The Influencial Factors
In Professionalism.Journal of Economics, Business and Accountancy Ventura
Volume 13 ( 3 ).h:253-264.
Irsan. 2011. “Etika Profesi Akuntansi dan Contoh Kasus”.
(http://irsan90.wordpress.com/2011/11/04/etika-profesi-akuntansi-dan-contoh-kasus/.
Diunduh Tanggal 20 November 2012 jam 22.30).
Pawitra, Abdillah. 2011. Analisis
Pengaruh Profesionalisme dan Etika Profesi Terhadap Kinerja Auditor Badan
Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia di Jakarta. Tesis Sekolah Pascasarjana
Universitas Sumatera Utara.
Rahma, Ferdigita.2012. Pengaruh
Profesionalisme, Etika Proefsi, Tingkat Pendidikan, Independensi auditor,
Pengalaman Kerja dan Budaya Kerja Auditor Pada Kantor Akuntan Publik Di Bali.
Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Udayana.
Swanger, Susan L., Chewning, Eugene G,
Jr.2001.The effect of internal audit outsourcing on financial analysts'
perceptions of external auditor independence.Journal Auditing Volume 20 (
2).h:115.
Trianingsih, Sri. 2007. Independensi
Auditor Dan Komitmen Organisasi Sebagai Mediasi Pengaruh Pemahaman Good
Governance, Gaya Kepemimpinan Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Auditor .
Jurnal Akuntansi Volume 2 ( 2 ).h: 1-56.
Utami, Ratna.2009.Perbedaan Penerapan
Etika Profesi Akuntan Pada Perilaku Auditor Yunior Dan Auditor Senior ( Studi
Terhadap Auditor Yang Bekerja Pada KAP Di Malang ).Jurnal Akuntansi Volume 6(
2).h:108-115.
Winarna, Jaka. 2005. Independensi Auditor : Suatu Tantangan Di Masa Depan.
Jurnal Akuntansi Volume 5 ( 2 ).h:
178-186.
Penulis : Kompiang
Martina Dinata Putri1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar